Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Hayuning Ratri
Ilustrasi bermain media sosial (Pexels/Andrea Piacquadio)

Perilaku toxic sering kali membuat orang di sekitarnya merasa tidak nyaman. Sayangnya, pelaku kebiasaan toxic terkadang tidak menyadari bahwa apa yang telah dia perbuat dapat menyakiti hati orang lain, bahkan membuat overthinking sampai stres.

Berikut ini 5 perilaku yang termasuk toxic dan biasa ditemukan ketika bermain media sosial diadaptasi dari Beautynesia:

1.Body Shaming Orang Lain

Body shaming yaitu mengejek atau mengomentari fisik dan penampilan dari seseorang. Celotehan seperti, “Lho sekarang makin gendut aja nih, eh jerawatnya kok tambah parah?” Mungkin beberapa orang merasa wajar dan biasa. Akan tetapi, sebagian orang lainnya dapat merasa sakit hati akibat perkataan seperti itu. Saling bertegur sapa di media sosial sah-sah saja asal jangan sampai membuat orang lain sakit hati. Ada banyak topik lain yang dapat kamu pilih daripada mengucapkan sesuatu hal yang sensitif bagi orang lain.

2.Menghakimi pilihan orang lain

“Buat apa nerima endorse gitu kenapa nggak cari kerja pakai ilmu dari perkuliahan”. Kedengarannya ucapan tersebut seperti memberi saran, namun komentar ini terkesan menghakimi pilihan atau perilaku orang lain. Masing-masing orang tentu telah mempertimbangkan sesuatu yang akan mereka kerjakan. Alangkah baiknya untuk saling menghormati dan mengapresiasi pilihan orang lain.

3.Membuat akun palsu untuk berkomentar sadis

Beberapa orang mempunyai akun dalam satu platform media sosial dengan jumlah lebih dari satu. Alasannya, agar mereka dapat dengan bebas untuk stalking ke akun media sosial orang lain. Tak jarang, karena merasa bebas itu membuat mereka hilang kendali dengan berkomentar apapun sebelum berpikir secara matang.

4.Mengatur perilaku orang lain

Masing-masing orang berhak untuk berbuat apa yang mereka mau selagi dalam batas wajar. Sebagian orang memberikan kritik dan saran terhadap orang lain untuk membantu mereka. Akan tetapi, penyampaian kritik dan saran kamu perlu diperhatikan agar tidak terkesan memaksakan kehendak. Ada baiknya, kamu mempertimbangkan secara matang kritik dan saran yang akan disampaikan tersebut.

5.Basa-basi yang keterlaluan

Memberikan komentar pada akun orang lain boleh-boleh saja. Hal ini dapat mencerminkan perhatian kamu dengan memberikan sapaan tersebut. Walaupun demikian, jangan sampai berlebihan hingga membuat orang lain risih ya. Misalnya saja, kamu membongkar privasi orang lain di media sosial yang dapat membuat mereka tidak nyaman.

Nah, demikianlah 5 perilaku toxic yang kerap dijumpai saat bermain media sosial. Semoga kita dapat menjauhkan diri dari perilaku tersebut dan bermain media sosial dengan bijak.

Hayuning Ratri