Scroll untuk membaca artikel
Munirah | Prasetya Buana
Ilustrasi wanita mengangkat telunjuk. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hidup yang terus mengalami perkembangan pasti menjadi harapan terbesar semua orang. Untuk bisa mencapai kondisi seperti ini, kamu tak hanya perlu usaha dan kerja keras yang ekstra saja. Akan tetapi, penting juga bagi kamu untuk senantiasa berhati-hati di kala bertutur kata.  

Kenapa demikian? Sebab, setiap kalimat yang sering kamu ucapkan itu punya peluang untuk tersimpan di memori ingatanmu, yang kemudian dapat berubah menjadi sebuah keyakinan. Bakal berdampak baik kalau kalimatmu tersebut bernilai positif, pun memberi pengaruh buruk jika ucapan yang kerap kamu lontarkan itu bernada negatif.

Nah, supaya hidupmu bisa berkembang ke arah yang lebih baik, kamu mesti menghindari ucapan-ucapan berikut ini.

1. “Saya tidak bisa melakukannya.”

Sebagian dari kamu pasti sering berkata demikian saat dimintai tolong atau diberi tugas. Belum apa-apa sudah bilang tidak bisa duluan. Padahal, segala sesuatu itu perlu dimulai terlebih dahulu, baru setelahnya kamu bisa memutuskan, apakah kamu sanggup melakukannya atau tidak.

Jika kamu sudah benar-benar mencoba dan ternyata masih belum mampu melakukan hal tersebut, kamu boleh, kok untuk berkata “tidak bisa”. Hal itu bukan pertanda kamu menyerah, lho, ya, melainkan sebuah bentuk kesadaran diri, bahwa tak semua hal bisa kamu kuasai dengan baik.    

2. “Nanti saja, deh, saya kerjakannya.”

Seringnya kebiasaan menunda-nunda itu malah berujung pada kesulitan yang semakin besar skalanya. Pekerjaanmu yang pada mulanya cuma ada sedikit bisa jadi bertambah banyak jumlahnya kalau terus-terusan diabaikan.

Yuk, berkomitmenlah dari sekarang untuk berhenti menunda-nunda suatu urusan. Langkah pertama yang bisa kamu coba, adalah dengan menyetop kebiasaan berbicara seperti, “ah, nanti saja dikerjakannya”.

3. “Saya nggak punya bakat apa pun.”

Memang benar tak semua orang dikaruniai dengan bakat istimewa sejak kecil. Namun, bukan berarti hal itu bisa kamu jadikan alasan untuk menganggap dirimu tidak berguna.

Ingat, bahwa kemampuan setiap orang itu sangat memungkinkan untuk dikembangkan seiring dengan banyaknya latihan. Oleh karenanya, kenali terlebih dahulu hal apa yang kamu kuasai selama ini, baru setelah itu kamu dapat mulai mengasahnya.

4. “Kalau orang lain sih enak.”

Sekilas kehidupan orang lain itu terlihat lebih “wah” di mata. Padahal pada kenyatannya bisa saja tidak demikian. Sebab, kamu tidak tahu persis bagaimana kondisi kehidupannya yang sebenarnya.

Jadi, berhenti mengatakan sesuatu yang bermakna kalau hidupmu itu tidak seberuntung orang lain. Asal kamu tahu, setiap manusia itu punya suka dukanya tersendiri, tidak ada seorang pun yang hidup tanpa masalah.

5. “Saya sudah tahu, kok.”

Kalimat ini sering keluar saat ada seseorang yang memberi tahumu sebuah informasi yang sudah kamu ketahui. Padahal apa yang kamu ketahui itu bisa saja belum lengkap atau bahkan salah.

Makanya jangan suka menempatkan dirimu di posisi yang seolah-olah kamu telah mengetahui segala hal. Penting juga bagi kamu untuk mendengarkan sebuah kisah dari sudut pandang orang yang berbeda, supaya cara berpikirmu itu tidak sempit.

6. “Ini semua bukan kesalahanku. Tapi salah ini dan itu.”

Ucapan semacam ini kerap muncul akibat dari dorongan diri yang gila akan kesempurnaan. Kamu cenderung tidak membenarkan setiap kesalahan yang telah kamu perbuat dan malah menuduh orang lain yang jelas-jelas tak ada sangkut pautnya.

Berhentilah menyalahkan begitu banyak hal yang ada di sekitarmu. Alangkah lebih bijak kamu mengakui kesalahanmu serta mempertanggungjawabkannya. Tidak mengapa kamu melakukan kesalahan, karena itu adalah hal yang wajar, siapa pun bisa dengan tidak sengaja melakukannya.

Itu tadi sedikitnya ada enam ucapan yang tak boleh terlalu sering kamu ucapkan, karena bisa menghambat perkembangan hidupmu. Yuk, lebih bijak lagi dalam berucap, sebab setiap kata adalah doa yang bisa berubah menjadi kenyataan.

Prasetya Buana