Tentu menyenangkan melihat kucing berlari menghampiri tuannya sembari mengangkat ekor tinggi, atau menggoyangkan ekor tersebut ke kiri dan ke kanan dengan ceria saat melihat tuannya datang. Dengan bagian tubuhnya yang lucu itu kucing memang dapat berkomunikasi pada sesamanya atau bahkan pada manusia.
Iya, ekor bagi kucing tak sekedar hiasan atau mainan lho, melainkan memiliki makna dan fakta yang lebih luas. Apa saja fakta menarik tentang ekor kucing yang mungkin belum kamu ketahui itu? Simak yuk!
1. Ekor bergerak dikendalikan oleh kucing
Mirip seperti kaki-kakinya, ekor kucing juga dikendalikan sendiri oleh kucing. Bergerak ke arah mana, diam saja, atau bahkan saat mengembangkan bulu-bulunya, itu semua ternyata dikendalikan oleh suasana hati kucing.
Jadi ekor bagi kucing bisa melambangkan apa yang ada di dalam perasaannya. Lucu ya? Bagaimana dengan kucing yang tidak punya ekor? Ya agak sulit bagi kamu untuk tahu suasana hatinya, tentu saja.
2. Ekornya tidak mati rasa
Jangan mengira kalau ekor kucing itu mati rasa alias tidak bisa merasakan sakit ya. Tentu saja bagian tubuh tersebut memiliki syaraf perasa dan akan sakit jika kamu pencet atau cubit.
Ekor adalah seperti perpanjangan tulang belakang bagi anabul, jadi memiliki banyak ujung syaraf. Seperti juga manusia, kucing ada yang suka jika ekornya dibelai atau disisir namun ada juga yang benci jika ekornya dicolek sedikit saja dan akan mencakar.
3. Untuk keseimbangan
Ekor kucing yang panjang itu ternyata digunakan untuk menjaga keseimbangan tubuh dan memudahkannya bergerak dengan gesit. Bagaimana dengan kucing yang tanpa ekor? Tenang saja, mereka akan secara alami menyesuaikan diri dan menyeimbangkan diri dengan caranya sendiri saat memanjat atau berlari.
4. Mengapa kucing sering memukul-mukulkan ekor ke lantai?
Saat kucing tiduran, kamu tentu sering melihat kucing memukul-mukulkan ekornya ke lantai bukan? Apa alasannya ya? ternyata itu adalah cara untuk memberi tahu bahwa ia sedang tidak suka diganggu. Ia ingin istirahat dan tak mau dipegang. Begitu.
5. Kucing tak berekor
Ternyata ada jenis kucing yang memang tidak memiliki ekor, bukan karena cacat ya, namun karena mutasi genetik. Jenisnya bernama Manx yang didapat dari induk tanpa ekor kawin dengan induk berekor.
Gen yang dimiliki oleh anaknya disebut sindrom Manx. Sindrom Manx terjadi saat tulang belakangnya menyatu dan tidak berkembang jadi ekor.
Ada lagi gen yang membuat kucing jenisnya jadi berekor pendek keriting bernama Japanese Bobtail. Kucing-kucing dengan kelainan ekor ini malah membuat mereka jadi lebih lucu dan menggemaskan bukan? Tetap sayangi kucing kamu walau tak punya ekor ya.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Dokter Italia Digugat Karena Selamatkan Nyawa Kucingnya dengan Alat Rumah Sakit
-
Apakah Kucing Berkomunikasi dengan Ekornya? Simak Penjelasan Ilmiahnya
-
Tak Pilih Kasih, Ibu Ini Sewa Truk Boyong Kucing-kucingnya saat Pindah Rumah
-
Pelihara Kucing Kampung, Cinta Laura Dibandingkan dengan Artis Lain
-
Sonny Septian Bagikan Kabar Duka, Fairuz A. Rafiq Menangis Sesugukan
News
-
Land of Beauty 2025 Yogyakarta: Surga Belanja Produk Kecantikan hingga Aksi Peduli Lingkungan
-
Cara Pindah Haji Reguler ke Haji Plus atau Furoda Secara Resmi dan Aman
-
Dies Natalis UAJY ke-60: Lomba Dongeng Bahasa Indonesia Jadi Jembatan Budaya Mahasiswa Internasional
-
Christopher Kevin Yuwono, Duta GenRe Kota Mojokerto 2025 Terpilih Siap Hadapi Tantangan Digital
-
Khitanan Massal di Legok, Aksi Nyata Mahasiswa FKIK UNJA untuk Masyarakat
Terkini
-
Pembelajaran 'Deep Learning' sebagai Paradigma Baru Pendidikan Nasional
-
Dear Writer, 5 Tools Ini Bisa Bikin Performa Menulis Lebih Keren
-
3 Fakta Menarik Skuad Indonesia di Sudirman Cup 2025, Jojo Rangkap 'Jabatan'
-
Bintang Fallout, Ella Purnell Digaet sebagai Bintang Film Hot Ted
-
5 Plot Twist Paling Mengejutkan di Anime Boku no Hero Academia, Setuju?