Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Novita Edy
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Belakangan istilah herd stupidity menjadi viral dibahas di berbagai media berita dan informasi. Apa yang dimaksud dengan istilah tersebut dan apa hubungannya dengan pandemi Covid-19 ya?

Makna herd stupidity

Sebelumnya, perlu dipahami bahwa kita semua sedang berusaha terbebas dari pandemi Covid-19 dengan cara melakukan vaksinasi kepada masyarakat luas. Tujuan vaksinasi adalah agar masyarakat luas yang sudah divaksin dapat membangun kekebalan tubuh terhadap virus Covid-19, dan tercipta herd imunity atau kekebalan kelompok. Artinya, jika seluruh masyarakat sudah punya imunitas kuat, maka virus pun perlahan akan sirna sendiri.

Namun yang terjadi malah sebaliknya, bukan herd imunity malah herd stupidity atau kebodohan kelompok akibat dari pengabaian terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan secara beramai-ramai.

Masyarakat tidak lagi antusias mencuci tangan saat berada di tempat keramaian, malas memakai masker, dilarang mudik malah beramai-ramai melanggar peraturan tersebut, berkerumun, nongkrong di kafe, dan banyak bentuk abai lainnya.

Orang yang melanggar prokes tersebut kebanyakan dilakukan akibat termakan hoaks bahwa penyakit akibat virus covid-19 itu tidak ada, atau bahwa covid-19 hanya konspirasi serta tidak berbahaya.

Bisa juga terjadi karena masyarakat sudah jenuh dan bosan dengan berbagai pokes yang selama ini dijalankan karena merasa sudah baik-baik saja.

Akibat buruk herd stupidity

Apa akibatnya jika herd stupidity dibiarkan? Gelombang kedua virus covid-19 mulai menyerang kembali. Angka orang yang positif covid-19 kembali naik dengan signifikan. Rumah sakit penuh sehingga orang yang benar-benar sakit dan butuh pertolongan tidak bisa ditampung.

Selain itu, mutasi virus makin cepat berkembang sehingga terus muncul varian baru covid-19 yang makin sulit diobati. Yang menyedihkan, angka kematian juga melonjak sehingga makam khusus covid-19 dikabarkan makin hari hanya tersisa sedikit. Hal ini tentu tidak diinginkan oleh semua orang.

Karena itu, sebosan apapun, tetaplah patuhi potokol kesehatan atau prokes. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dengan orang lain adalah hal yang wajib. Hindari keramaian, jangan bepergian jika tidak benar-benar penting. Hal itu demi kepentingan keluarga dan diri sendiri, lho dan jangan jadi bagian dari herd stupidity.

Novita Edy