Memasuki era digital seperti sekarang, tampaknya orang-orang khususnya generasi muda berbondong-bondong untuk menjadi konten kreator. Keinginan itu difasilitasi oleh media sosial yang kian bervariatif, seperti YouTube, TikTok, Instagram, dan lain sebagainya.
Namun, pekerjaan sebagai konten kreator kerap kali diremehkan. Pasalnya, penghasilan tidak tetap, tergantung animo publik terhadap konten yang dibuat. Akan tetapi, bisa nggak sih konten kreator meraup penghasilan melimpah?
Jawabannya tentu saja bisa. Pengalaman itu pernah dialami oleh Rivaldo Santosa, seorang konten kreator yang memiliki banyak viewers di YouTube. Ia mengangkat konten-konten misteri yang jarang dibahas kanal lainnya.
Nah, perbedaan dari kanal YouTube lain itulah yang membuat Rivaldo Santosa bisa meraup uang seperti sekarang. Ia merasa penghasilan sebagai konten kreator cukup untuk 'leyeh-leyeh' menikmati hidup.
Tapi jangan salah sangka, perjalanan pria kelahiran Jakarta untuk menjadi konten kreator eksis seperti sekarang ini tidaklah mudah. Penuh lika-liku dan ternyata bermula dari kepepet. Kok bisa?
Usut punya usut, pria yang akrab dikenal "Detective Aldo" tersebut pernah stres kerja di agensi hingga akhirnya memilih resign dan menapaki dunia konten kreator.
"(Berawal dari) Kepepet. Emang stres kerja di agensi. Kerja sampe malam gak kaya-kaya, gue sih. Yaudah akhirnya ngobrolin sama partner soal game. Akhirnya coba, keluar, cari investor dan dapat," ungkap Aldo dalam bincang-bincang bersama Suara.com, Selasa (13/7/2021).
Pria kelahiran tahun 1993 ini pun juga mengaku 'gambling'. Namun, dia percaya bahwa apa yang dia kerjakan kelak bisa bermanfaat.
Rivaldo Aldi mengatakan, untuk jadi konten kreator awalnya tidak perlu mengejar kaya. Cukup cari peluang konten yang sekiranya akan digemari banyak orang.
"Memulai konten kreator di ranah game itu dulu tujuannya mulia. Ini gak bakal pikir kaya raya, beli Ferrari. Gak ada. Nah waktu itu ada peluang karena gak ada yang bikin. Akhirnya bikin review game. Di luar negeri gede banget (yang suka). Akhirnya bikin itu. Mimpinya ya edukasi. Bonusnya game itu industri besar, duitnya gokil," kata dia.
Rivaldo Aldi berpesan kepada konten kreator pemula agar tidak memulai membuat karya semata-mata karena uang atau penghasilan saja. Sebab yang paling penting terlebih dahulu adalah mencari cara agar konten banyak diminati.
Salah satu cara agar mengetahui hal itu menurut Rivaldo Aldi yakni dengan cara berpikir cerdas, riset soal apa yang digemari publik.
Lebih lanjut, seiring berjalannya waktu penghasilan akan mengalir sendiri apabila sudah rezekinya. Itu pun dirasakan oleh Aldo.
"(Penghasilan dari konten kreator) bagi gue cukup. 100-an ribu views YouTube buat gue cukup banget, belum ditambah sponsor. Sudah cukup hidup nyaman. Kan gue minimalis juga," terangnya.
Siapkah kamu menjadi konten kreator? Yuk renungkan cerita Rivaldo Aldi yang kini sudah sukses menjadi konten kreator.
Tag
Baca Juga
-
Lukisan Raden Saleh Tampil dalam MV Jin BTS 'Don't Say You Love Me'
-
4 Mix and Match Outfit ala Momo TWICE, Bikin Gaya Keren Maksimal!
-
Penggemar Kecewa, Usai Roh Yoon Seo Dikonfirmasi Tak Ikut Proyek All of Us Are Dead 2
-
Teluk Kiluan, Spot Terbaik untuk Menyaksikan Kawanan Lumba-lumba di Lampung
-
Grup 'Fantasi Sedarah', Alarm Bahaya Penyimpangan Seksual di Dunia Digital
Artikel Terkait
News
-
Indahnya Berbagi! SMA Negeri 1 Purwakarta Laksanakan Program Beas Kaheman
-
Yogyakarta Kota Ketiga Tur SAMA SAMA: Kolaborasi Dere, Idgitaf, Kunto Aji, Sal Priadi, Tulus 2025
-
Redaksi Project: Inisiasi Tiga Wanita Menyemai Cinta Literasi di Bangka
-
Amalia Prabowo Terpilih sebagai Ketua Harian KAFISPOLGAMA 20252029
-
Antusiasme Hangat untuk Musikal Untuk Perempuan: Tiga Pertunjukan Sold Out, Ratusan Hati Tersentuh
Terkini
-
Lukisan Raden Saleh Tampil dalam MV Jin BTS 'Don't Say You Love Me'
-
4 Mix and Match Outfit ala Momo TWICE, Bikin Gaya Keren Maksimal!
-
Penggemar Kecewa, Usai Roh Yoon Seo Dikonfirmasi Tak Ikut Proyek All of Us Are Dead 2
-
Teluk Kiluan, Spot Terbaik untuk Menyaksikan Kawanan Lumba-lumba di Lampung
-
Grup 'Fantasi Sedarah', Alarm Bahaya Penyimpangan Seksual di Dunia Digital