Sejumlah atlet bulutangkis menjadi unggulan dan diyakini bisa meraih emas Olimpiade Tokyo 2020. Pasalnya, mereka menduduki peringkat pertama dunia dan tidak diragukan lagi kehebatannya.
Namun kenyataanya, peringkat bukanlah segalanya. Banyak faktor teknis dan non-teknis yang tidak diketahui. Terlepas dari kehebatan para atlet tersebut.
Dari lima sektor bulutangkis, seluruh peringkat satu dunia tidak ada satupun yang berhasil mendapat emas Olimpiade Tokyo 2020. Berikut seluruh pemain ranking satu dunia yang gagal mendapat emas:
1. Kento Momota
Kento Momota adalah pemain peringkat satu dunia dari sektor tunggal putra. Menjadi tuan rumah, Kento mengejutkan dunia bulutangkis dunia.
Dikenal sebagai pemain yang cekatan dan jarang kalah, Kento Momota harus tersingkir. Ia kalah di fase grup melawan Kwang Hee Heo asal Korea dengan dua game langsung 15-21, 19-21. Kekalahan ini dialami Momota, Rabu (28/7/2021).
Hasil ini, membuat Kento Momota orang pertama yang tersingkir dari peringkat satu dunia.
2. Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon
Kevin/Marcus adalah ganda putra yang bertahun-tahun tidak tergeser dari peringkat satu dunia. Kevin/Marcus memiliki panggilan khusus dari para penggemarnya yaitu Minions, karena mereka lebih kecil dibandingan lawan-lawannya.
Sebagai pasangan ganda, Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon saling melengkapi. Kevin dengan permainan cepatnya di depan net. Marcus bermain di belakang dengan menggempur pertahan lawan lewat smash kerasnya.
Pada perempat final, Kevin/Marcus harus berhadapan dengan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Memiliki head to head dan ranking yang unggul jauh, Kevin/Marcus berada di atas awan.
Tetapi kejadian di lapangan, tidaklah melihat itu semua. Kevin/Marcus harus mengakui kemenangan Aaron/Soh dengan dua set langsung 14-21 dan 17-21 pada Kamis (29/7/2021). Dengan begitu, langkah Minions harus terhenti untuk mendapatkan medali Olimpiade.
3. Yuki Fukushima dan Sayaka Hirota
Kabar mengejutkan datang dari pasangan ranking 1 sekaligus tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020. Menjalani laga pertama, kondisi kaki Sayaka tidak 100% sehat. Ia dibantu dengan alat bantu yang dipakaikan di sebelah kanan kakinya.
Kondisi seperti inilah membuat Yuki/Sayaka tidak bisa bermain dari biasanya. Walaupun dengan kondisi yang tidak 100 persen, Yuki/Sayaka masih sanggup mengalahkan dua lawannya di babak fase grup.
Setelah dikalahkan oleh Greysia/Apriani, Yuki/Sayaka menjadi runner-up grup A. Dengan begitu, mereka dihadapkan langsung oleh Chen/Jia diperempat final.
Sudah unggul dibabak pertama dengan 21-18, Yuki/Sayaka diserang tanpa ampun di babak kedua dan ketiga. Chen/Jia berhasil menumbangkan tuan rumah dengan skor 10-21 dan 10-21. Dipastikan Yuki/Sayaka menjadi orang ketiga dengan ranking 1 dunia yang tidak berhasil mendapatkan medali Olimpiade Tokyo 2020
4. Zheng Siwei dan Huang Yaqiong
Siwei/Yaqiong menjadi salah satu pemain dengan permainan yang konsisten. Kejuaran tour BWF pun rasanya sudah mereka cicipi dengan menjadi juara.
Sebagai pemain yang konsisten, Siwei/Yaqiong menjadi pemain yang takuti oleh beberapa pemain. Sergapan bola depan Yaqiong dan pukulan serta smash Siwei menjadi kunci permainan mereka.
Hasil pertandingan Siwei/Yaqiong pun mulus hingga semi final, tanpa kekalahan satu pun. Namun di final, mereka harus bertemu dengan rekan senegaranya Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.
Secara mengejutkan Siwei/Yaqiong kalah dari rekannya dengan 17-21. Namun mereka balas di gim kedua dengan poin yang sama. Di gim penentuan, smash dari Wang Yi Lyu tak mampu dibendung oleh Siwei. Dengan begitu, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping berhasil juara.
Siwei/Yaqiong harus puas berada diperingkat kedua Olimpiade dan mendapatkan perak.
5. Tai Tzu Ying
Tai Tzu Ying menjadi orang terakhir peringkat satu dunia, yang melakoni laga di Olimpiade Tokyo 2020. Kemarin (1/8/2021) Tai Tzu Ying harus berhadapan dengan peringkat satu di Olimpiade, Chen Yufei.
TTY dikenal sebagai pemain yang punya banyak taktik dan pola serangan untuk mematikan lawan-lawannya.
Namun, pada laga final, ia tampil kurang meyakinkan. TTY harus kalah di babak pertama dengan Chen Yufei 18-21. Di babak kedua, TTY berhasil rebut gim dengan skor ketat 21-19. Bermain dengan banyak error, TTY harus takluk dengan skor 18-21. Dengan hasil ini, TTY menjadi orang kedua yang menempati ranking 1 dunia dan mendapatkan perak.
Hasil kekalahan Tai Tzu Ying menutup kegagalan para ranking 1 dunia dari berbagai sektor dalam mendapatkan emas Olimpiade Tokyo 2020.
Tag
Baca Juga
-
Turnamen di Bali, 5 Pemain Bulu Tangkis Luar Negeri Banjir Hadiah dari Fans Asal Indonesia
-
Jelang Turnamen, 5 Pemain Bulu Tangkis Ini Memboyong Keluarga ke Bali
-
3 Durasi Permainan Terlama di Thomas Uber Cup 2020, Ada Jonatan Christie
-
Tajir Melintir, 4 Bisnis Arief Muhammad dari Makanan hingga Properti
-
Profil Fajar Alfian dan Rian Ardianto, Pebulu Tangkis Berprestasi yang Tak Dikenal Menpora
Artikel Terkait
-
Membanggakan, Siswi Ini Raih Medali Emas di Kompetisi Internasional ISPC 2024
-
Prestasi dan Pendidikan Aisha Hakim, Anak Irfan Hakim Raih Medali Emas PON Aceh-Sumut 2024
-
Maria Kristin, Liliyana Natsir hingga Kevin Sanjaya Turun Gunung Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2024
-
Hong Kong Open 2024: Lolos Babak 16 Besar, Putri KW Dihadang Tai Tzu Ying
-
Dari Timur hingga Barat Indonesia, Audisi Umum PB Djarum 2024 Diikuti 1.996 Atlet
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
Hari Pertama Pakai Yamaha, Miguel Oliveira Bilang Motor M1 Sangat Ramah
-
Ronaldo Kwateh Masuk Skuad Piala AFF 2024, Saatnya Bayar Kepercayaan STY?
-
3 Sheet Mask Mengandung Aloe Vera Ampuh Atasi Sunburn, Harga Mulai Rp5 Ribu
-
Novel Dia Adalah Kakakku, Perjuangan Seorang Kakak Mewujudkan Cita-Cita Adiknya
-
Hogwarts Legacy Definitive Edition: Konfirmasi Resmi dan Bocoran Konten Baru!