Thomas Cup merupakan ajang kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomer beregu putra. Selain olimpiade, Thomas Cup menjadi ajang prestisius di dunia bulu tangkis dunia.
Thomas Cup sendiri rutin dilaksanakan setiap tiga tahun sekali pada awal pelaksanaannya. Baru kemudian diubah menjadi setiap dua tahun sekali sejak tahun 1982.
Indonesia sendiri baru ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan Thomas Cup keempat pada 1958 dan berhasil menyabet gelar juara.
Semenjak itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang bertahan merajai gelar juara dan membawa pulang Piala Thomas. Tahun 1958 hingga tahun 2002 merupakan masa kejayaan bagi bulu tangkis Indonesia atas keberhasilannya di Thomas Cup. Walaupun Indonesia sendiri sempat kehilangan beberapa kesempatan.
Tahun 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000 dan 2002 Indonesia sukses menyabut gelar. Tak pelak, Indonesia lalu menjadi peraih gelar juara terbanyak di ajang Thomas Cup dengan total 13 kejuaraan.
Setelah tahun 2002, Indonesia mengalami masa redup di ajang Thomas Cup dengan peraihan tertinggi sebagai runner-up selama dua kali.
Masa kejayaan Indonesia di Thomas Cup sebelumnya sempat goyah pada 1982, di mana saat itu China mulai masuk dan ikut berlaga di ajang tersebut.
Namun, Indonesia berhasil membuktikan ketangguhannya kembali pada ajang Thomas Cup berikutnya di tahun 1984 dan kembali membawa pulang Piala Thomas.
Hingga pada akhirnya era kejayaan di Thomas Cup itu mulai meredup, d imana dominasi kontingen Indonesia di kejuaraan Thomas Cup melemah.
Prestasi terbaiknya berada ketika keluar menjadi runner up di tahun 2010 setelah takluk dari China, dan tahun 2016 setelah takluk dari Denmark.
Di saat masa kejayaan Indonesia meredup, China justru keluar menjadi negara yang mendominasi gelar kejuaraan di Thomas Cup, meskipun belum menyalip catatan kejuaraan Indonesia.
Saat ini, China telah meraih 10 gelar kejuaraan di ajang Thomas Cup. Kemudian catatan gelar kejuaraan selanjutnya dipegang oleh Malaysia dengan 2 gelar, serta Jepang dan Denmark yang masing-masing tercatat memiliki satu gelar kejuaraan Thomas Cup.
Dalam ajang piala Thomas 2020, kontingen Indonesia diharapkan mampu kembali mendekap Piala Thomas. Hal itu untuk mengembalikan nama Indonesia dalam daftar gelar juara setelah 18 tahun belum mendapatkan kesempatan itu lagi.
Berdasarkan hasil undian untuk ajang kejuaraan Thomas Cup 2020, Indonesia menjadi unggulan teratas dan menempati posisi di grup A. Negara lain yang tergabung dalam grup A bersama Indonesia adalah China Taipei, Algeria dan Thailand.
Baca Juga
-
All England 2025, Peluang Tunggal Putra Sabet Gelar Juara Bertahan?
-
Mundur All England, Anthony Ginting Terancam Keluar Top 20 Dunia
-
Deretan Film Terbaik Junior Roberts, Terbaru Bareng Adhisty Zara di Jepang!
-
Pemain Kelas Atas, Viktor Axelsen Buat Kejutan di German Open 2025
-
Kesempatan Dua Turnamen Super 300, PBSI Justru Tarik Mundur Verrel/Pitha
Artikel Terkait
-
Terhenti di Perempat Final All England, Gregoria Mariska: Saya Kesulitan Mengimbangi Lawan
-
Mengapa All England? Sejarah di Balik Nama Kejuaraan Bulu Tangkis Tertua
-
Hendra Setiawan Siap Debut di All England 2025, Jadi Pelatih Sabar/Reza
-
100 Hari Masa Kerja PBSI 2024-2028 Disorot: Prestasi Gersang, Kapan Program Komunitas Berjalan?
-
Aman, Pelatnas Bulu Tangkis Dipastikan Tidak Terdampak Efisiensi
News
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
-
Hikmat, Jamaah Surau Nurul Hidayah Adakan Syukuran Ramadhan
Terkini
-
Piala Asia U-17: Pasukan Garuda Muda Harus Paksakan Kemenangan saat Hadapi Yaman!
-
Piala Asia U-17: Hadapi Yaman, Pasukan Garuda Muda Harus Waspadai Overconfidence
-
Kalahkan LE SSERAFIM dan Jennie, KiiiKiii Menang di Music Core Lewat I DO ME
-
Imbas Capaian Snow White, Produksi Live-Action Tangled Resmi Ditunda
-
Mark NCT Kisahkan Perjalanan Hidup dan Ambisi di Lagu Debut Solo '1999'