Kamu penggemar berat buku-buku karya Agatha Christie? Atau justru baru berniat ingin memulai membacanya? Masih bingung memilih buku yang harus dibaca di antara puluhan judul?
Jika mendengar kata rumah megah, mungkin yang pertama kali terlintas dipikiran adalah sebuah rumah mewah, nyaman, penuh dengan estetika bak kerajaan, atau gambaran-gambaran menakjubkan lainnya.
Pernah terpikir bahwa sebuah rumah yang megah bisa dipilih oleh seorang pembunuh untuk melancarkan aksinya? Agatha Christie menawarkan sebuah imajinasi yang berbeda tentang rumah megah.
Berikut ini 5 rekomendasi karya Agatha Christie dengan latar di rumah megah :
1. The Hollow (Rumah Gema)
Hercule Poirot merasa kesal dan jemu. Kematian sama sekali bukan hal yang menyenangkan. Tapi di sini mereka malah menggodanya dengan menyajikan suatu adegan pembunuhan. Di tepi kolam, sesosok tubuh digeletakkan secara artistik, lengannya terentang.
Bahkan ada cat merah menetes-netes. Sosok itu sangat tampan. Beberapa orang berdiri mengelilinginya dalam pose-pose yang aneh. Semuanya sangat tidak profesional.
Namun sekonyong-konyong Poirot menyadari bahwa adegan ini amat nyata. Begitu nyata, hingga membuatnya tersentak bagai dihantam palu godam. Cairan yang menetes itu bukan cat merah, melainkan darah.
Dan pria yang tergeletak itu sedang menjelang ajal…
2. The Mysterious Affair at Styles
Styles Court adalah perkebunan Inggris yang paling subur, dan seharusnya menjadi milik John Cavendish. Tetapi ternyata ibu tirinyalah yang mendapat warisan, dan yang kemudian menikah dengan seorang pemburu harta. Situasi yang menunjang banyak kemungkinan bagi terjadi pembunuhan.
Agatha Christie dikenal sebagai maestro novel detektif yang tak ada tandingannya. Alur cerita yang kompleks, persoalan-persoalan tak terduga diselesaikan dengan deduksi sederhana. Pengarang yang selalu menantang pembacanya untuk menemukan pemecahan sebelum lembar terakhir.
3. The Body in Library
Kolonel Bantry membentak, “Maksudmu ada mayat di dala perpustakaan saya–perpustakaan saya?” Kepala pelayannya berdeham, “Barangkali Tuan ingin melihatnya sendiri?”
Bagaimanakah jadi bisa mayat gadis tidak dikenal bisa berada di dalam perpustakaannya? Mengapa gadis ini dibunuh? Siapa pembunuhnya?
Ruby Kenee datang ke Danemouth untuk bekerja sebagai penari di Hotel Majestie dengan penuh harapan akan masa depan yang lebih baik. Namun harapannya terpotong pendek–demikian pula hidupnya.
Miss Marple tepekur memandang mayat gadis belia yang terkapar tak bernyawa di kakinya. Sayang–begitulah perasaan yang timbul di hati perempuan tua yang baik ini. Sayang, suatu kehidupan yang sebetulnya mempunyai masa depan yang lebih panjang kini terbunuh sia-sia.
Apakah Ruby Kenee ini gadis tak berdosa yang dibunuh oleh manusia-manusia kejam ataukah memang dia sendiri yang mengundang kematiannya?
Pada hari yang sama polisi menemukan korban pembunuhan kedua–juga seorang gadis remaja. Miss Marple meramalkan pasti bakal ada usaha pembunuhan ketiga!
4. Crooked House
Meski tinggal di rumah besar yang reyot, keluarga Leonides tampak bahagia. Tetapi semua itu berakhir ketika sang kakek, Aristide, tewas dibunuh.
Kecurigaan tertuju pada janda Aristide, yang usianya lima puluh tahun lebih muda, namun sebelum misteri terpecahkan, seorang anggota keluarga lagi terbunuh.
Charles Hayward, bujangan Inggris yang jatuh cinta pada Sophia Leonides, cucu Aristide, membantu mengungkapkan siapa sesungguhnya pelaku pembunuhan melalui sebuah buku harian…
5. Curtain
Lima pembunuhan di tempat yang berbeda dengan motif yang berbeda! Hanya satu persamaannya: X. X terlibat dalam kelima pembunuhan itu dan berada di sekitar lima tempat itu waktu pembunuhan terjadi. X-lah otak kelima pembunuhan itu.
Tapi dengan liciknya dia berhasil menghindari hukum, menghindari kecurigaan orang. Kelima pembunuhan itu begitu sempurna! Sekarang X berada di Styles. Berarti tak lama lagi akan ada pembunuhan di Styles.
Baru kali inilah Poirot menemui lawan yang seimbang. Sayangnya Poirot sudah tua, jantungnya sudah lemah. Betul otaknya masih berjalan,. Tapi tubuhnya sudah uzur dan jantungnya bisa berhenti berdenyut setiap saat.
Hanya tinggal menunggu waktu. Dan waktunya yang singkat itu mungkin tak cukup untuk bisa menuntut X ke pengadilan…
Curtain adalah Karya terakhir Agatha Christie sebelum ia wafat.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Hanya Persoalan Kata-kata: Anak Tega Habisi Nyawa Ibu Kandung dengan Senjata Api
-
Aksi Keji Pembunuh Mayat Dalam Karung di Tangerang: Hantam Korban Pakai Shockbreaker
-
Kasus 'Senggol Bacok' Pelajar di Tanjung Priok: Acil Bunuh Teman saat Mabuk, Perkaranya Sepele!
-
Dapat Ancaman Pembunuhan, Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Orang yang Tak Suka Dirinya
-
Pembunuhnya Tertangkap, Mayat Pria dalam Karung di Tangerang Bernama Al Bashar, Ini Profesinya!
News
-
Berdayakan Anak Jalanan Lewat Literasi, Pelajar Ini Jadi Wakil Indonesia dalam Asia Girls Campaign
-
Kuliah Lapangan di Arab Melayu, Mahasiswa UNJA Perkuat Pemahaman Indigenous
-
Kala Sunyi Bersuara, Persembahan Teater Siswa SMA Negeri 1 Purwakarta
-
Kentongan Pukul Sepuluh dan Langkah Awal Menuju Kampus Tangguh Bencana di UMJ
-
Kkuljaem Edu, Gerbang Menuju Impian Kuliah di Korea Selatan
Terkini
-
Anti-Boring! 4 Kombinasi Beanie ala Bona WJSN untuk Tampilan Kasual
-
4 Alasan Wajib Nonton Drama Korea Karma, Yakin Skip?
-
Melesat Cepat, Jumbo Debut 3 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
-
Review Novel Out of My Dreams, Hadirkan Suara Difabel di Tengah Cerita Petualangan
-
Klasemen BRI Liga 1 usai Persib Bandung Pesta Gol, PSS Sleman Bakal Terdegradasi?