Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | ERDI FAKHRIANDI
Buah Nanas (freepik/dashu83)

Pandemi Covid-19 menyebabkan lesunya berbagai sektor. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar -2,07%. Akan tetapi, masih terdapat beberapa sektor ekonomi yang tetap mengalami pertumbuhan positif salah satunya sektor pertanian. Sektor ini mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 1,75%. Subsektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi di sektor pertanian adalah subsektor tanaman hortikultura sebesar 4,17 %. Salah satu tanaman holtikultura yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah nanas.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan produksi nanas terbesar di dunia. Menurut worldatlas.com, Indonesia menempati urutan ke-9 sebagai negara produsen nanas terbesar di dunia pada tahun 2018. Tidak heran jika produksi nanas di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. 

Di Indonesia, ada beberapa varietas nanas yang dibudidayakan seperti nanas madu, queen, dan banasarai. Selain rasanya yang lezat dan menyegarkan, buah nanas juga kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Biasanya buah nanas dinikmati secara langsung ataupun diolah menjadi produk makanan. 

Pada tahun 2020 produksi nanas di Indonesia mencapai 2.447,24 ribu ton. Produksi ini meningkat 11,42%  jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 2.196,46 ribu ton. Provinsi dengan produksi nanas terbesar yaitu Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Lampung berkontribusi sebesar 27,07% terhadap produksi nasional. Tanaman yang menghasilkan di Lampung sebanyak 219,66 juta rumpun dengan produksi mencapai 662,59 ribu ton.

Tingginya produksi nanas di Indonesia diikuti dengan meningkatnya nilai ekspor.  Nilai ekspor nanas Indonesia beberapa tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan. Menurut data BPS, pada tahun 2020, nilai ekspor nanas di Indonesia mencapai US$ 274,126 juta. Angka ini meningkat 34,49% jika dibadingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$ 203,819 juta. Tingginya ekspor nanas ini diduga  karena adanya pandemi COVID-19 yang membuat orang-orang lebih memperhatikan gaya hidupnya, salah satunya dengan mengonsumsi makanan-makanan bergizi.

Hal ini sejalan dengan anjuran WHO untuk mengonsumsi buah-buahan selama pandemi Covid-19. Salah satu buah yang dianjurkan oleh WHO untuk dikonsumsi yaitu nanas. Nanas memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Vitamin C memiliki peran penting dalam menjaga imunitas tubuh. Imunitas tubuh yang kuat tetntu diperlukan di tengah pandemi saat ini guna melawan virus dan bakteri penyebab infeksi.

Beberapa negara tujuan utama ekspor nanas Indonesia yaitu Amerika Serikat, Belanda, dan Spanyol. Amerika serikat merupakan negara tujuan ekspor terbanyak Indonesia di tahun 2020. Menurut publikasi BPS, pada tahun 2020 Indonesia mengekspor nanas ke Amerika Serikat sebesar 63,94 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai US$ 83,17 juta. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya  57,22 ribu ton untuk volume ekspor dan US$ 50,86 juta untuk nilai ekspor.

Tingginya tingkat ekspor nanas Indonesia di tengah pandemi ini tentu perlu perhatian khusus dari pemerintah. Jangan sampai peluang yang menggiurkan ini berlalu begitu saja. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan petani maka bukan hal yang mustahil bagi Indonesia untuk memenangkan momentum ini dan meningkatkan ekspor nanas setiap tahunnya.

ERDI FAKHRIANDI

Baca Juga