Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Salsabila Pratiwi
Ilustrasi Pandemi. (Pexels)

Menuju liburan Natal dan Tahun Baru, muncul varian baru virus COVID-19 yaitu Omicron. Varian ini dikabarkan berasal dari Afrika Selatan, yang saat ini membuat banyak negara menutup kembali wilayahnya dari turis asing atau menambah waktu karantina, seperti Indonesia.

Gejala dari COVID-19 Omicron ini kurang lebih mirip dengan varian lainnya, sakit kepala, pilek, sakit tenggorokan, dan lainnya. Terdapat beberapa penelitian yang mengatakan varian ini lebih mudah bertransmisi. Namun, penelitian lainnya masih berjalan untuk mengetahui lebih jauh mengenai virus ini. Walaupun dikatakan lebih mudah untuk menular, kecil kemungkinan virus ini menimbulkan sakit parah seperti varian Delta.

Per 15 Desember 2021, varian Omicron dilaporkan telah ditemukan di sekitar 77 negara. Disadur melalui situs Department of Health, Australian Government, terdapat 109 kasus varian Omicron di Australia. Dari data Pemerintah Victoria, terhitung hingga saat ini, wilayahnya mengumumkan 1.405 kasus baru yang terjadi dalam kurun waktu 24 jam dan 3 kasus kematian.

Pada saat ini, Australia telah menutup negaranya dari Afrika Selatan. Tidak ada penerbangan langsung dari Afrika Selatan ke Australia, dan hanya warga negara, penduduk tetap, anggota keluarga dekat, orang tua, dan pemegang visa yang memenuhi syarat, yang dapat memasuki Australia. Akan tetapi, Australia membuka negaranya untuk turis dari Jepang dan Republik Korea, dengan syarat sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Seluruh pendatang diwajibkan untuk melampirkan bukti vaksinasi, hasil tes PCR, dan mengikuti karantina.

Australia merupakan negara pertama di dunia yang memberikan suntik booster untuk seluruh warganya. Mereka pun percaya negaranya dapat mengatasi varian baru dari virus COVID-19. Pihak berwenang pun yakin rencana Natal dan Tahun Baru akan aman dari penutupan perbatasan domestik dan pembatasan pertemuan di menit-menit terakhir.

Negara bagian Victoria, Australia, merupakan salah satu negara bagian dengan tingkat vaksinasi yang tinggi. Mengutip lamann The Age, 92,2% orang di atas 12 tahun di Victoria sudah mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19. Pemerintah Victoria tetap menjalankan suntik massal untuk booster, agar dapat mengurangi penyebaran varian Omicron secara signifikan.

Pemerintah negara bagian Victoria menjalankan peraturan baru yang berlaku mulai 15 Desember 2021 pukul 11.59 hingga 12 Januari 2022. Peraturan baru tersebut terdiri dari menyertakan bukti vaksinasi di salon, tempat kecantikan, tempat ibadah, pernikahan, dan pemakaman; diwajibkan untuk menggunakan masker di dalam dan di luar ruangan; dan tempat makan hanya buka untuk pengunjung yang sudah melakukan vaksinasi dan pekerja diwajibkan untuk mengenakan masker. Negara bagian Victoria juga menutup negaranya dari negara bagian Western Australia. Terdapat kemungkinan Victoria menutup dirinya juga dari negara bagian New South Wales, tetapi masih dibicarakan hingga saat ini.

Peraturan baru yang dikeluarkan oleh Pemerintah Victoria bertujuan untuk mencegah gelombang baru dari varian Omicron. Sebab, informasi mengenai varian tersebut masih terbatas. Selain itu, peraturan tersebut juga bertujuan agar masyarakat Victoria dapat berkumpul bersama keluarganya pada hari Natal dan malam Tahun Baru. Pemerintah Victoria juga menghimbau agar warganya melakukan rapid tes sebelum bertemu dengan keluarga besar pada hari libur nanti.

Salsabila Pratiwi