Sudah kita ketahui bahwa billingualisme adalah penggunaan dua bahasa yang berbeda oleh seorang pelaku komunikasi atau penutur terhadap orang lain.
Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan budaya dan bahasa. Sejak zaman dahulu setelah penjajahan berakhir, Indonesia semakin diminati dan dikunjungi oleh orang asing yang tidak hanya sekedar berkunjung, tetapi ada juga yang menetap dan bahkan menjadi Warga Negara Indonesia, banyak kemungkinan yang terjadi.
Bisa karena orang asing tersebut terikat kontrak kerja di Indonesia, menikah dengan orang pribumi, atau memang terlanjur cinta tanah air ini. Tak dapat kita pungkiri bahwa orang asing yang menetap di Indonesia tersebar bukan hanya disuatu titik daerah saja, melainkan singgah dibanyak daerah, contohnya daerah Jawa, banyak sekali orang-orang asing yang singgah di daerah Jawa, karena alasan yang disebutkan tadi.
Alasan pertama karena ada keterikatan kontrak kerja yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan orang sekitar Jawa dan harus memahami setiap bahasa yang diungkapkan masyarakat Jawa saat mereka melakukan hubungan kerja sama.
Lama kelamaan orang asing tersebut akan terbiasa menggunakan Bahasa Jawa saat berkomunikasi dan orang Jawa karena ia sering berkomunikasi dengan orang asing, yang akhirnya membuatnya pandai berbahasa asing dan menggunakan dua bahasa sekaligus dalam berinteraksi karena saling belajar bahasa antara orang asing dan orang pribumi.
Yang kedua bisa juga karena orang asing yang menikah dengan orang pribumi, membangun rumah tangga bersama orang pribumi dapat membuat interaksi dua bahasa terjadi dan menjadi hal yang lumrah digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Yang ketiga karena kecintaan terhadap tanah air ini, kekayaan alam, budaya, bahasa, dan keramah tamahan masyarakat indonesia membuat ketertarikan bangsa asing dalam mencintai bangsa indonesia dengan tidak hanya mengunjungi, tetapi juga menyinggahi.
Dari ketiga kemungkinan tersebut, orang asing yang dimaksud bisa orang Belanda, Inggris, Jerman, bahkan negara lainnya. Menggunakan dua bahasa saat berkomunikasi, Bahasa Jawa dan bahasa asing dari negara mereka masing-masing yang disebut billingualisme karena mereka berada didaerah yang mereka tinggali.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Kemenangan Ahmad Luthfi di Depan Mata, Netizen Kasihani Warga Jateng: Semoga Selamat
-
Keluarga Siswa SMK Semarang Tewas Ditembak Resmi Lapor Polisi Atas Dugaan Pembunuhan dan Penganiayaan
-
Penampakan Poster Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi di TPS: Panjang Gelar vs Panjang Partai
-
Tri Rismaharini Sebut Akan Tekan Anak Buah Ketika Menerima Penghargaan Agar Tak Puas Diri
-
Bahasa Gaul di Era Digital: Perubahan atau Kerusakan?
News
-
Satukan Dedikasi, Selebrasi Hari Guru di SMA Negeri 1 Purwakarta
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
Terkini
-
7 Drama Korea Tayang Desember 2024, Ada Squid Game Season 2!
-
Transparansi Menjaga Demokrasi di Balik Layar Pemilu, Wacana atau Nyata?
-
Sinopsis Drama Korea Who Is She, Dibintangi Kim Hae Sook dan Jung Ji So
-
Ulasan Novel Semasa, Mencari Arti Rumah dalam Kisah Keluarga Kecil
-
Polemik KPU Menghadapi Tekanan Menjaga Netralitas dan Kepercayaan Publik