Sebagian masyarakat menganggap daur ulang merupakan salah satu solusi terbaik untuk mengurangi sampah dan dampaknya terhadap lingkungan. Meskipun fungsinya sederhana, yaitu menggunakan kembali produk lama atau limbah dan mengubahnya menjadi sesuatu yang baru, daur ulang juga memiliki kekurangan. Berikut ini adalah 3 kelebihan dan kekurangan daur ulang.
Kelebihan Daur Ulang
1. Pelestarian dan perlindungan lingkungan
Penggunaan kertas secara terus menerus menyebabkan banyaknya pohon yang digunakan untuk produksi. Tetapi, ada juga kertas yang terbuat dari pohon-pohon tertentu dan dapat digunakan secara berulang kali (didaur ulang). Hal ini dapat meminimalisir terjadinya deforestasi (penebangan).
2. Mengurangi konsumsi energi
Mengangkut bahan mentah melibatkan penggunaan energi yang sangat besar. Pengolahan bahan baku juga membutuhkan energi yang cukup besar untuk sampai dari sumber ke tujuan. Dengan mendaur ulang kertas berarti mengonsumsi lebih sedikit energi daripada memproses pohon. Hal yang sama juga berlaku saat mendaur ulang atau menggunakan kembali kayu.
3. Mengurangi polusi udara dan air
Sumber utama polusi saat ini adalah limbah industri yang berasal dari pabrik yang memproduksi plastik dan kaleng. Jika kedua produk tersebut digunakan kembali, polusi dapat berkurang secara signifikan. Daur ulang juga mendorong pengelolaan dan pembuangan limbah plastik dan kaleng dengan tepat.
Kekurangan Daur Ulang
1. Lebih banyak polusi dan konsumsi energi
Ini kontradiktif, tetapi kenyataannya mendaur ulang berton-ton sampah akan membutuhkan limbah untuk diangkut, disortir, dibersihkan, dan diproses di pabrik yang terpisah, yang semuanya membutuhkan energi dan dapat menghasilkan produk sampingan yang dapat mencemari udara, air, atau tanah. Ketika lebih banyak truk yang digunakan untuk mengambil produk yang dapat didaur ulang, polusi udara juga akan meningkat. Faktanya, knalpot dari 179.000 kendaraan pengangkut sampah pada tahun 2009 mengandung tiga lusin racun yang semuanya mengudara.
2. Mengakibatkan polutan
Ketika bahan limbah terurai, polutan, seperti rebusan kimia akan merusak lingkungan. Racun dan kotoran dari bahan asli, seperti cat timbal atau kaleng semprot, dapat melewati daur ulang dan kemudian terbawa melalui produk daur ulang. Lebih buruk lagi, bisa memakan waktu bertahun-tahun sebelum kita menyadari bahwa barang-barang yang kita gunakan telah terkontaminasi. Baja daur ulang yang digunakan pada bangunan di Taiwan misalnya, telah menyebabkan keracunan radiasi gamma selama 12 tahun terakhir.
3. Peningkatan biaya pemrosesan dan pekerjaan berkualitas rendah
Biaya daur ulang bisa tiga kali lipat dari biaya membuang sampah ke tempat pembuangan akhir. Inilah sebabnya mengapa daur ulang sering dianggap hemat biaya, meskipun ramah lingkungan. Prosesnya juga padat karya. Bahkan, ketika kebutuhan tenaga kerja tinggi, jenis pekerjaan yang terlibat dapat menyebabkan rendahnya moral dan kualitas hidup yang buruk karena upahnya yang rendah.
Baca Juga
-
Memiliki Gunung Tertinggi Kedua di Dunia, Inilah 13 Fakta Negara Pakistan
-
5 Fakta Qatar, Salah Satu Negara Terkaya di Dunia
-
4 Fakta UEA, Negara Ini Memiliki Gedung Tertinggi di Dunia
-
5 Fakta Uzbekistan, Salah Satu Negara Pengekspor Kapas Terbesar di Dunia
-
5 Fakta Yaman, Satu-satunya Negara Republik di Jazirah Arab
Artikel Terkait
News
-
Proses Penari Pagelaran Sabang Merauke 2025 Disaksikan Langsung di Jogja
-
Dukung Ekonomi Lokal, IHR Indonesia Derby 2025 Hadirkan Puluhan UMKM
-
Dear Pencari Kerja, Mega Career Expo 2025 Hadir Lagi di Jakarta!
-
Kuda King Argentin Raih Gelar Triple Crown di Laga Indonesia Derby 2025
-
Peduli Kebersihan! Aksi Ekologi Peserta MPLS di SMA Negeri 1 Purwakarta
Terkini
-
The Boyz Ungkap Definisi 'Stylish' yang Sebenarnya di Lagu Comeback Terbaru
-
Spesifikasi Moto G56 5G Bocor, HP Motorola Bawa Sensor Sony 50 MP dan Mediatek Dimensity 7060
-
Samsung Galaxy A07 Muncul di Google Play Console, Andalkan Chipset Mediatek Helio G99
-
Sudah Kemas 7 Lesakan, Jens Raven Tak Perlu Kejar Gol Lagi untuk Jadi Top Skorer?
-
Final Piala AFF U-23: Kontra Vietnam, Indonesia Bakal Mengejar atau Justru Makin Tertinggal?