Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Siti Eirene
Lukisan Mona Lisa yang terkena aksi vandalisme pengunjung (Al Jazeera)

Lukisan Mona Lisa dikabarkan diserang pada akhir pekan dalam kasus percobaan vandalisme yang aneh. Mengutip dari Marca, dalam video yang dibagikan di media sosial, seorang pengunjung Museum Louvre di Paris mencoba memecahkan kaca yang melindungi lukisan terkenal itu dan kemudian mengoleskan sesuatu yang tampak seperti hiasan kue di permukaannya. Beruntung pelaku vandalisme itu tidak berhasil memecahkan kaca pelindung dan lukisan itu tidak rusak.

Penyerang tampaknya seorang pria yang menyamar sebagai wanita tua, yang dilaporkan melakukan aksi publisitas terkait perubahan iklim.“Pria itu berada di kursi roda. Dia mengenakan pakaian putih dan memakai wig panjang," kata Sergio Migliaccio, yang menyaksikan kejadian itu, kepada NBC News. "Tiba-tiba pria itu melompat dari kursi roda dan, dengan mawar merah di antara bibirnya, dia memanjat pagar dan menyerang Mona Lisa dengan kue."

Petugas yang bertanggung jawab atas keamanan museum bergegas untuk mengeluarkan pria itu dari ruangan, sementara pengunjung yang hadir terus memotret situasi tanpa henti. Lukisan yang dibuat antara tahun 1503 dan 1519 oleh Leonardo da Vinc ini tidak terpengaruh karena dilindungi oleh kaca pengaman.

Terlepas dari keheranan mereka yang berada di ruang museum yang paling sulit dan yang selalu dipenuhi turis, insiden itu tidak berubah menjadi kekacauan. Seperti terlihat dalam beberapa video yang dibagikan di media sosial, petugas keamanan Louvre bergegas mengeluarkan penyerang dari gedung dan membersihkan kaca.

Karya ikonik Leonardo da Vinci, yang telah dipamerkan di Louvre selama lebih dari dua abad, telah menjadi sasaran sebelumnya, terutama pada tahun 1911, ketika lukisan itu dicuri dari museum dan dikembalikan dua tahun kemudian.

Pada 1950-an, seorang pengunjung museum melemparkan asam ke Mona Lisa. Lukisan pun akhirnya disimpan di balik kaca sejak insiden itu. Seorang wanita di kursi roda menyemprotkan cat merah di kursi rodanya saat dia berada di sebuah pameran di Tokyo pada tahun 1974, mengungkapkan ketidakpuasannya dengan kurangnya akses landai. Seorang turis Rusia juga diketahui pernah melemparkan secangkir teh ke lukisan pada musim panas 2009. 

Siti Eirene