Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 52 Gelombang 5 dengan Dosen Pembimbing Lapangan Fath Mashuri, S. Psi., M.Psi mengadakan psikoedukasi mengenai konsep diri atau self concept di Yayasan Yatim Piatu As Salaam Shobuur, yang berlokasi di Jl. Taman Sengkaling I Blok B1 No.1, Jetak Lor, Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada tanggal 27 Juni 2022. Penyampaian materi dilakukan oleh Annisa Putri Kusuma, anak-anak panti yang hadir sebagai audiens yang berjumlah 15 orang turut semangat dalam mendengarkan dan mengajukan pertanyaan.
Mengenali diri sendiri merupakan hal yang penting bagi perkembangan individu, terutama pada masa anak-anak, seringkali anak-anak tidak mampu mengenali diri dengan baik karena tidak mendapatkan bimbingan yang benar, terlebih bagi anak-anak yang sudah kehilangan orang tuanya. Orang tua merupakan elemen pertama yang memiliki peran besar dalam tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun mental. Namun, bagi anak yang sudah kehilangan orang tuanya sejak sangat kecil, mereka akan menemukan hambatan-hambatan dalam proses perkembangannya, termasuk dalam mengenali diri sendiri, yang termasuk ke dalam bagian konsep diri.
Konsep diri atau self concept yang dikemukakan Rogers menggambarkan persepsi individu tentang dirinya sendiri dan hubungannya dengan objek atau orang lain dalam lingkungannya. Sedangkan Mead mendefinisikan konsep diri sebagai perasaan, pandangan, dan penilaian individu mengenai dirinya yang didapat dari hasil interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Dapat kita simpulkan bahwa konsep diri adalah cara pandang kita terhadap diri kita sendiri. Apapun dengan adanya psikoedukasi mengenai konsep diri, diharapkan para anak panti asuhan dapat menerima dan berdamai dengan dirinya sendiri maupun masa lalunya, kemudian dapat mengenali kelebihan serta kekurangan diri, dan juga dapat bersikap optimis, percaya diri, senantiasa berfikir serta berperilaku positif.
Kegiatan edukasi mengenai konsep diri yang disampaikan kepada anak panti asuhan merupakan salah satu bentuk kepedulian dan juga rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap masyarakat untuk dapat menyebarkan ilmu yang berguna bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak yang masih sangat membutuhkan bimbingan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kegiatan psikoedukasi ini, mahasiswa secara proaktif memperhatikan dan memberikan penjelasan yang sebaik-baiknya kepada anak-anak dengan harapan mereka mampu semakin mengenal dirinya sendiri.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
4 Kontroversi di Balik Kesuksesan Box Office Film Pabrik Gula
-
Gelar Kampanye Sosial di Panti Asuhan, Comminfest 2025 Tekankan Pentingnya Gizi Seimbang bagi Anak
-
Kembangkan Potensi Desa, Ahmad Luthfi Libatkan Mahasiswa dari 44 Perguruan Tinggi
-
Menjalin Kebersamaan, Menebar Kebahagiaan di Bulan Ramadan Bersama Anak di Panti Asuhan
-
Perayaan HUT ke-11 Suara.com
News
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
Terkini
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
Timnas Indonesia U-17: Tim Non-unggulan yang Bikin Lawan-Lawannya dalam Posisi Sulit
-
Lolos Piala Dunia U-17 2025, 3 Pemain Keturunan Ini Bisa Dinaturalisasi!