Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Monica Arghita
Sumi (35) seorang penjual cabai, bawang dan sayuran, Pasar Baung Kebagusan (29/06/22) (DocPribadi//Monica/IISIP JAKARTA)

Angin sepoi-sepoi menyejukkan pagi hari di sebuah pasar yang terlihat sudah ramai dengan hiruk pikuk manusia. Pasar yang hanya menempati halaman depan sebuah rumah warga, memiliki luas kurang lebih 35 meter persegi. Di zaman sekarang, pasar ini sering disebut Pasar Kaget. Pasar Kaget merupakan pasar yang hanya ada pada waktu tertentu di lokasi yang penuh dengan keramaian manusia.

Saat memasuki pasar tersebut sudah tampak jelas beberapa pedagang yang memamerkan barang dagangannya.Berbagai macam hal yang dijual oleh pedagang, mulai dari kebutuhan pokok setiap umat insani hingga kebutuhan lainnya.Di pasar ini ada berbagai pedagang, mulai dari pedagang buah, pedagang sayuran, pedagang ayam, pedagang ikan, pedagang cabai bawang dan lainnya. 

Pasar ini beroperasional hanya setengah hari dari jam 04.00 WIB – 12.00 WIB. Pasar ini terletak di salah satu bilangan kota Jakarta, tepatnya Jakarta Selatan, Jalan Baung, Kebagusan, Pasar Minggu. Pasar ini tidak terlalu jauh dari jalan raya dan dekat dengan Stasiun Tanjung Barat.

Suasana pasar terlihat begitu ramai dikunjungi pembeli, khususnya ibu-ibu. Di antara banyaknya pedagang, kerumunan ibu-ibu sudah mengelilingi salah satu tempat pedagang yaitu pedagang cabai dan bawang.

Pedagangnya adalah seorang wanita berkacamata dan menggunakan hijab hitam yang sedang menghitung berat cabai dagangannya. Saat ditanyai, ia mengenalkan diri dengan nama Sumi. “Nama saya Sumi, umur 35 tahun. Saya sudah jualan di sini sejak 5 tahun yang lalu,” ungkapnya dengan lantang.

Seperti yang sudah diberitakan, bahwa saat ini harga cabai melonjak tinggi dan hal ini meresahkan pedagang dan masyarakat. Banyak pedagang yang mengeluh mengenai kenaikan harga cabai ini salah satunya Ibu Sumi, pedagang cabai dan bawang di lokasi Pasar Baung, Kebagusan. Ia mengungkapkan kegelisahannya bahwa sebulan terakhir cabai terus melonjak naik dan tidak diketahui kapan akan turun menjelang Hari Raya Idul Adha

“Sekarang Rp 110.000 per kilogram. Sebelumnya itu hanya Rp 35.000 per kilogram. Naiknya melonjak sudah 2 minggu lebih belum turun sampai sekarang, mungkin karena menjelang Idul Adha juga ya,” tuturnya saat ditemui di lokasi Pasar Baung, Kebagusan, Rabu (29/6/22). 

Harga cabai rawit yang berada di lokasi Pasar Baung, Kebagusan menembus Rp 110.000 per kilogram. Sedangkan cabai keriting mencapai Rp 80.000 per kilogram.

Ibu Sumi mengungkapkan karena harga cabai meningkat pembeli di tempatnya menurun. Menurutnya, sebelum harga cabai tersebut meningkat, seorang pembeli yang biasanya membeli 2 kilogram cabai, saat ini mereka hanya membeli 1 kilogram cabai.

"Kalau pembeli sudah pasti mengeluh. Biasa nya setiap orang beli 2 kilogram, sekarang cuma 1 kilogram," ungkap Sumi.

Sumi sebagai pedagang cabai bawang dan sayuran, mengungkapkan bahwa kondisi yang sama terjadi pada bawang merah, bawang putih, sayuran seperti wortel, dan tomat juga ikut naik.

Di Pasar Baung tersebut, bawang merah mencapai Rp 70.000 per kilogram, bawang putih Rp 35.000 per kilogram, wortel mencapai Rp 16.000 per kilogram, sedangkan tomat lokal Rp 12.000 per kilogram.

Salah satu pembeli bernama Sandra, saat diwawancarai mengatakan terpaksa belanja dalam jumlah kecil. “Beli secukupnya saja dulu untuk masak beberapa hari.Nanti beli lagi mendekati Idul Adha, takut busuk dan tidak segar lagi,” ungkap Sandra.

Menurut Agus, pedagang cabai lainnya, harga kebutuhan pokok yang naik belum dapat dipastikan penyebabnya kemungkinan karena terganggunya produksi akibat hama pada musim hujan serta harga pupuk yang semakin mahal. 

Monica Arghita

Baca Juga