Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Nandini Febriani
Pemateri Tengah Memberikan Edukasi Kepada Anak-Anak SAD (Doc.Pribadi/Nandini Febriani)

Di tengah sunyi hutan belantara Muaro Jambi, tepatnya di Desa Pengeratan, Kelurahan Pelempang, Kecamatan Mestong, pada tanggal 1 Juni 2025, secercah harapan hadir bagi anak-anak Suku Anak Dalam (SAD). Sekelompok mahasiswa Universitas Jambi yang tergabung dalam komunitas Edu Serenity Circle (ESYC) dengan penuh semangat menembus medan terjal dan jalan berlumpur demi mewujudkan sebuah inisiatif inspiratif bertajuk MIMPI: Merancang Identitas Masa Depan dengan Pendekatan Inklusif.

Program yang merupakan wujud nyata dari visi ESYC untuk "mewujudkan generasi muda Suku Anak Dalam (SAD) yang memiliki pemahaman dan keterampilan dalam merancang masa depan," ini hadir sebagai jawaban atas hasil asesmen mendalam melalui wawancara dan observasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Dengan jargon "Belajar Asik bersama ESYC!", kedatangan para mahasiswa disambut hangat oleh masyarakat Desa Pengeratan. Bahkan, Koordinator Program Studi Psikologi Universitas Jambi, Rion Nofrianda, M.Psi., Psikolog, beserta Ketua Jurusan Psikologi dan beberapa dosen turut hadir mendampingi, menunjukkan betapa seriusnya dukungan terhadap program yang menyentuh hati ini.

Dalam sambutannya, Rion menekankan pentingnya pendidikan psikologis bagi komunitas adat dan menyampaikan apresiasi atas gotong royong yang luar biasa dari semua pihak yang terlibat.

Harapan senada juga diungkapkan oleh Agung Iranda, S,Psi., M.A. yakni dosen psikologi yang hadir sebagai pemateri psikoedukasi. Beliau berhasil menginspirasi anak-anak untuk berani bermimpi dan memahami bahwa setiap cita-cita membutuhkan usaha dan pantang menyerah.

Program MIMPI sendiri dirancang dengan tujuan mulia untuk membantu anak-anak usia sekolah dari komunitas SAD mengenali potensi diri, menggali impian, dan membuka cakrawala tentang beragam profesi yang mungkin belum pernah terbayangkan sebelumnya. Dibagi menjadi empat sub-program utama yang saling melengkapi, MIMPI hadir untuk "Membuka Jalan Masa Depan" bagi generasi muda SAD.

Tawa dan Semangat Warnai Kegiatan MIMPI

Pemateri Tengah Memberikan Edukasi Kepada Anak-Anak SAD (Doc.Pribadi/Nandini Febriani)

Dimulai dengan PROYEKSI (Program Edukasi Life-Project & Karir Siswa), anak-anak diajak untuk memahami pentingnya pendidikan, merencanakan karir, dan membangun hubungan sosial yang positif. Mereka juga dikenalkan dengan berbagai jenis profesi beserta persyaratan dasarnya.

Selanjutnya, melalui TAPAK (Tangga Profesi Anak Kreatif), pemahaman tentang profesi diperdalam melalui metode experiential learning yang interaktif dan menyenangkan, memperluas wawasan mereka tentang dunia kerja.

Di sesi BUBUR (BUat cita-cita Baru & Rencanain), anak-anak antusias menuliskan Rancangan Pengembangan Individu (RPI) sederhana tentang profesi impian mereka, membantu mereka memvisualisasikan langkah-langkah untuk meraihnya.

Puncak keseruan adalah sesi SERIUZZ (Simulasi pERan Profesi Unik, Zuper Zeru), di mana anak-anak bermain peran sebagai berbagai profesi seperti dokter, polisi, atau pemadam kebakaran. Tawa dan semangat belajar tampak jelas di wajah mereka saat merasakan langsung tantangan dan keseruan dari pekerjaan-pekerjaan tersebut, profesi yang sebelumnya mungkin hanya menjadi angan-angan.

Antusiasme anak-anak SAD terlihat jelas sepanjang kegiatan. Mereka aktif bertanya, berpartisipasi dalam diskusi, dan tak malu berbagi impian mereka. Salah seorang peserta dengan mata berbinar mengungkapkan, "Senang sekali bisa belajar sambil main. Aku mau jadi guru!" Sementara yang lain dengan bangga menunjukkan gambar cita-citanya sambil berkata, "Saya mau jadi dokter! Dulu belum tahu kalau bisa jadi banyak hal."

Selain ilmu dan semangat, tim ESYC juga membawa serta donasi berupa buku, pakaian layak pakai, dan perlengkapan belajar lainnya yang berhasil dikumpulkan dari para donatur pada tanggal 28-30 Mei 2025. Momen penyerahan donasi menjadi sangat mengharukan, diwarnai dengan senyum tulus dan ucapan terima kasih dari anak-anak.

Bagi tim ESYC, program MIMPI bukan hanya sekadar kegiatan satu hari, melainkan awal dari pendampingan jangka panjang yang mengedepankan pendekatan inklusif, empati, dan berbasis budaya lokal. Mereka percaya bahwa mimpi adalah hak setiap anak, tak terkecuali bagi mereka yang tinggal di pelosok hutan seperti Desa Pengeratan. Melalui inisiatif ini, ESYC berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut bergerak dan membuka jalan bagi anak-anak yang selama ini mungkin kurang mendapatkan perhatian.

Semangat "Belajar Asik bersama ESYC!" diharapkan terus bergema, membawa cahaya harapan ke seluruh penjuru negeri.

Artikel ini merupakan hasil dari liputan pribadi — 1 Juni 2025 pukul 9.30-14.00 WIB — Desa Pengeratan, Kelurahan Pelempang, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi — Komunitas Edu Serenity Circle (ESYC). Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi akun sosial media komunitas ESYC di Instagram @esyc_community

Nandini Febriani