Kamis (28/7/2022) sore, Yoursay gelar diskusi dengan mengusung tema “Heal Your Soul” bersama mentor Satu Persen (@satupersenofficial) secara online via zoom. Acara yang diikuti oleh kurang lebih 130 peserta ini, bertujuan untuk mengupas masalah mental dan jiwa, gangguan-gangguan mental, serta cara mengobatinya sehingga bisa pulih kembali seperti sedia kala.
Diskusi ini diselenggarakan tepat pukul 14.00 WIB, dengan Kak Hiromi yang bertindak sebagai moderator, serta Kak Ghassani Salsabila, S.Psi (Mentor Satu Persen, Master Student in Adult Clinical Psychology Universitas Indonesia) yang diundang menjadi narasumber.
Awal diskusi, Kak Ghassani (demikian kami menyapanya) mengemukakan materi tentang tahapan healing. Dengan gamblang, ia menyampaikan tahapan healing yang diawali dengan acceptance, insight, action, self-esteem, healing, lalu meaning sebagai tahap akhirnya.
“Dalam menjalani tahapan healing ini, saya sarankan jangan terburu-buru. Yang penting, jalani dulu prosesnya,” saran narasumber.
Berikutnya, Kak Ghassani menjelaskan beberapa aktivitas sederhana yang direkomendasikan sebagai proses penyembuhan gangguan mental dan jiwa. Rekomendasi aktivitas sederhana tersebut berupa relaksasi melalui pernapasan, kontemplasi dengan meditasi dan yoga, art-therapy, serta refleksi.
“Relaksasi ini penting agar kita kenal lebih jauh lagi dengan diri sendiri. Mungkin selama ini kita bingung, karena kita belum sepenuhnya kenal dengan diri kita sendiri, kita belum menerima proses perjalanan diri,” ungkapnya.
Kak Ghassani juga menyebutkan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merefleksi diri, yaitu melalui journaling (menulis masalah, seperti ke buku diary), self-talk (ngobrol dengan diri sendiri), diskusi (menceritakan kepada orang lain yang dipercaya).
“Refleksi ini bukan tanpa tujuan. Dengan refleksi kita dapat mengenal kepribadian diri, mengenal kelebihan dan kekurangan, mengenal value dan prinsip yang dianut, mengenal keadaan tubuh,” jelasnya kepada audiensi.
Masalah apresiasi diri juga tidak luput dari pembahasan diskusi sore ini. Penting untuk mengapresiasi diri sendiri dengan melakukan self-care sesuai dengan kebutuhan. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai wujud apresiasi diri, yaitu memperhatikan kebutuhan dasar diri sendiri, memberi ‘makan’ diri sendiri, mengajak kencan diri sendiri, serta membuat tubuh bahagia.
“Penerapan tips self-love di kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan become mindful, bertindak berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan, protect yourself (menjaga diri sendiri) dan self care,” imbuhnya.
Setelah pemaparan materi selesai disampaikan oleh Kak Ghassani dengan cukup padat dan jelas, Kak Hiromi selaku moderator memberi kesempatan kepada audiensi untuk bertanya. Ketika sesi tanya jawab dibuka, beberapa peserta diskusi mulai bertanya.
“Apakah ada tips untuk memilih healing terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah agar healing kita itu tidak sekadar healing, tapi juga bisa memberikan manfaat solusi dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi?” tanya salah satu peserta bernama Trio Wahyu Saputra via kolom pesan.
“Sebenarnya tidak ada jawaban pasti tentang healing terbaik. Sebab, setiap orang mempunyai masalah yang berbeda, memiliki intensitas masalah yang berbeda, serta penyelesaian masalah yang juga berbeda. Jika dirasa cukup dengan self-talk, maka urusan sudah selesai. Namun, jika juga belum kelar, selanjutnya bisa dengan metode diskusi, ceritakan masalah Anda kepada orang yang profesional,” jawab narasumber dengan jelas.
Pertanyaan selanjutnya dari Rivaldi Adi Saputra. Ia bertanya soal tips untuk mengurangi overthinking. Dengan singkat, narasumber menjawab, langkah tepat untuk mengurangi overthinking adalah dengan rutin self-care, mengungkapkan perasaan pada diri sendiri, sebab mayoritas orang menjadi lega setelah masalah diutarakan meski kepada diri sendiri. Tahap selanjutnya, dengan menulis masalah yang dipikirkan.
“Memang, dengan menulis, masalah kita tidak serta merta hilang, namun setidaknya, setelah menulis kita menjadi lebih tenang dan fresh, sambil lalu menemukan solusinya,” ungkap Kak Ghassani.
Diskusi yang berakhir tepat pukul 15.20 WIB ini, berjalan dengan lancar. Para audiensi dengan semangat dan penuh antusias mengikuti diskusi tersebut dari awal hingga akhir.
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Buku Memaknai Jihad, Mengenal Pemikiran Prof. Dr. KH. Quraish Shihab
-
Cinta Datang dari Ranum Buah Mangga dalam Buku Kata-Kata Senyap
-
Proses Perubahan Ulat Menjadi Kupu-Kupu dalam Buku Metamorfosis Sempurna
-
Kritik Tajam tapi Santai dalam Buku Kumpulan Cerpen Jreng Karya Putu Wijaya
-
Ulasan Buku Fikih Online Shopping, Lugas Menjawab Hukum Membajak Hak Cipta
Artikel Terkait
-
Firdaus Oiwobo Disebut Alami PTSD, Kenali Gejala dan Penyebabnya
-
7 Cara Mengelola Emosi untuk Hidup Lebih Tenang
-
Kerumunan Maut di Stasiun New Delhi, 18 Nyawa Melayang
-
Mengenal OCD yang Diderita Marcella Zalianty, sampai Bawa Sendok ke Restoran
-
Dari Joget Viral hingga Krisis Mental: Bagaimana Dampak TikTok pada Kesehatan Mental Generasi Muda?
News
-
Perpisahan Hangat Mahasiswa KKN-PLP Unila dengan SMK HMPTI Banjar Agung
-
San Diego Hills Memorial Park: Pemakaman Rasa Resort, Begini Sejarahnya
-
Momen Perpisahan: KKN-PLP Unila Tinggalkan Jejak Positif di Makmur Jaya
-
Sukses! KKN Unila Implementasi Nilai Pancasila di SDN 1 dan 2 Merbau Mataram
-
KKN Undip Buatkan Model Matematika Perkembangan Stunting di Desa Jatisobo
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?