Kalian pastinya sudah paham tentang freelance atau pekerja lepas. Jenis pekerjaan yang tidak terikat dengan suatu perusahaan manapun dan tidak terikat oleh waktu dan tempat. Sekarang saya akan kasih solusi bagi kalian para freelance agar bisa memiliki keuangan yang sehat dan baik demi keperluan pribadi maupun pengembangan profesi sebagai freelancer.
Biasanya, freelance itu menjual jasa dengan keahlian yang dimiliki pada proyek tertentu. Bahkan seorang freelance tidak bekerja secara rutin, artinya penghasilan yang diterima juga tidak menentu dari sisi nominalnya.
Misalnya begini, katakanlah saya ini seorang videografer dan keahlian saya adalah memproduksi video marketing untuk klien. Terkadang saja mengerjakan dua video dalam sebulan, bahkan terkadang juga hanya satu video dalam dua bulan. Sehingga uang yang saya terima langsung digunakan untuk kebutuhan pribadi saya. Akibatnya saya kesulitan mengatur antara pemasukan dari freelance dengan pengeluaran pribadi saya. Padahal kebutuhan saya setiap bulan itu jumlahnya akan selalu sama dan bahkan terus meningkat.
Apabila masalah ini terus dibiarkan, maka saya akan kesulitan dalam mengevaluasi pertumbuhan arus kas. Baik itu sebagai freelance maupun secara pribadi. Bahkan ketika periode tersebut tidak ada pembayaran atau project masuk, saya tidak akan mampu mencukupi kebutuhan hidup pribadi saya. Pada akhirnya saya juga akan hidup dalam retrace yaitu pola kelelahan dan tidak berkesudahan. Namun harus tetap dilakukan untuk bertahan hidup, meski kenyataannya bakal gitu-gitu saja dan tidak berkembang.
Maka, solusi yang tepat dalam mengatur keuangan agar tetap sehat adalah saya harus menganggap diri saya sebagai sebuah perusahaan. Artinya begini, sebuah perusahaan pasti memiliki budget dan target, sehat tidaknya perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan.
Dengan mengatur keuangan selayaknya sebuah perusahaan, maka saya bisa mengamankan dana untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi saya. Sehingga saya juga akan tahu berapa budget yang bisa digunakan untuk pengembangan terkait profesi freelance, tanpa harus mengganggu budget untuk keperluan pribadi saya. Bahkan saya juga bisa menyiapkan periode untuk istirahat atau cute dalam mengambil proyek tanpa harus khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup pribadi saya.
1. Buat Dua Rekening Bank
Yang pertama adalah dengan membuat dua rekening bank, meskipun kedua rekening bank tersebut atas nama yang sama. Secara fungsi harus dibedakan, satu rekening untuk urusan pekerjaan dan satunya lagi untuk urusan pribadi.
2. Hitung Budget Kehidupan Pribadi
Jangan menentukan budget yang tinggi untuk kehidupan pribadi kalian. Hitunglah kebutuhan dasar untuk kalian bisa bertahan hidup dan bisa mengerjakan project dengan tenang.
3. Buat Target Penghasilan
Jika budget kehidupan pribadi kalian totalnya lima juta perbulan. Maka kalian harus menargetkan ada pembayaran masuk terkait project senilai minimal lima juta dalam sebulan. Karena angka tersebut akan menjadi gaji yang harus kalian terima setiap bulannya.
4. Praktekkan Alur Uang
Ini poin pentingnya, yaitu pastikan setiap pembayaran masuk dari project harus melalui rekening, satu rekening khusus untuk urusan pekerjaan kalian. Serta tidak boleh mengambil uang dari rekening ini secara langsung untuk keperluan pribadi. Terkadang kebanyakan freelance langsung mendebet rekening hasil usaha jika ada pengeluaran pribadi, hal ini merupakan kesalahan besar.
Karena kalian hanya boleh mengambil gaji pokoknya saja dalam contoh kasus ini lima juta perbulan. Yang mana gaji tersebut dipindahkan ke rekening pribadi untuk keperluan pribadi kalian, persis seperti perusahaan yang membayar gaji karyawan. Apabila ada dana lebih dari target lima juta perbulan, maka kalian tetap hanya bisa mengambil lima juta sebagai gaji kalian. Yang mana kelebihan dananya bisa digunakan untuk keperluan pengembangan kalian sebagai freelancer.
5. Buat Laporan Keuangan Sederhana
Perlu diingat, laporan keuangan ini hanya terkait dengan rekening pekerjaan freelance yang kalian jalani. Sehingga memudahkan kalian dalam melihat mutasi bank di rekening tersebut, baik dari sisi pemasukan dan pengeluaran. Bahkan kalian juga bisa membuat laporan laba rugi yang sangat sederhana, nantinya akan terlihat seberapa sehat kamu sebagai freelance.
Nah itulah tips dari saya dalam mengelola keuangan bagi kalian yang berprofesi sebagai freelance. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Aktivitasmu Selalu Dipantau Google, Jagalah Kerahasiaan Data Pribadimu!
-
Menulis di Yoursay Bisa Dijadikan Penghasilan Tetap
-
4 Tips Sederhana agar Kamu Bisa Lebih Mudah Menabung
-
Indonesia Negara Agraris dan Nasib Petani yang Tragis
-
Ingin Rutin Menabung! Simak Kelebihan dan Kekurangan Tabungan Berjangka
Artikel Terkait
-
Pagar Rumah Seret saat Dibuka, Begini Cara Memperbaikinya
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
Mobil Keluarga 7 Penumpang di Bawah 100 Juta! Cek Rekomendasi Terbaiknya
-
Tips Rahasia Berkendara Mobil Tetap Aman yang Jarang Diungkap
-
Tips Cerdas Mencuci Pakaian dengan Mesin Cuci: Hemat Waktu, Hasil Bersih Sempurna
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua