Google doodle hari ini menampilkan mangkuk ayam jago pada hari ini (12/9/2022). Dalam laman situs resminya, Google menilai bahwa mangkuk bergambar ayam jago dini sangat populer di Asia. Ini menandakan bahwa hukum perdagangan internasional telah mengakui reputasi dan kualitas ayam jago di wilayah Asia.
Gambar ayam jago yang ikonik ini berasal dari Lampang, Thailand dan pada tahun 2013 yang lalu ia didaftarkan sebagai produk pertanda geografis. Inilah indikasi bahwa hukum perdagangan internasional berlaku. Nah, ketahui yuk serba-serbi mangkuk ayam jago ini.
Tentang mangkuk ayam jago
Meksipun gambar ayam jago di mangkuk berasal dari Lampang, tapi sejatinya mangkuk ayam jago berasal dari Cina. Di gambar aslinya, ayam jago adalah perlambang kerja keras, sedangkan gambar daun pisang dan bunga peony merupakan lambang mimpi dan keuntungan yang bagus.
Di tahun 1957, para penguasa dari Lampang banyak yang membuka pabrik mangkuk. Nah di wilayah industri keramik memang terbilang Makmur. Di sana banyak terdapat mineral yang jadi bahan baku pembuatan keramik.
Sejak itulah, Lampang menjadi terkenal karena produk mangkuk ayam jago yang kini sangat terkenak. Semakin meningkatnya bisnis mangkuk ayam jago, masyarakat lokal pun banyak yang merasakan dampaknya, terutama di sisi finansial.
Sampai saat ini, Lampang terus memproduksi mangkuk ayam jago dan memasarkannya ke dalam dan luar negeri.
Sayangnya, hanya sedikit penguasa mangkuk yang mampu mendesain mangkuk ayak jago sesuai dengan desain tradisional plus material pembuatannya. Oleh karena hal tersebut, mangkuk ayam jago asli yang dilukis tangan, menjadi barang koleksi yang cukup sulit didapatkan.
Dalam situs resminya, Google menjelaskan bahwa mangkuk ayam jago seperti ini hanya ada di beberapa wilayah Asia, seperti Singapura, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Mangkuk ayam jago di Indonesia
Melansir berbagai situs, seperti yang disinggung di atas, mangkuk ayam jago berasal dari Guandong, Cina, 100 tahun lalu. Desain ayam jago di mangkuk dilukis oleh orang Hakka. Mereka melukisnya dengan tangan sendiri. orang-orang Hakka banyak menggunakan mangkuk ini di kehidupan sehari-harinya.
Kepopuleran mangkuk ayam jago dimulai saat seorang pedagang Cina di Thailand memesan mangkuk ayam jago untuk dijual. Di tengah inflasi yang melanda pasca Peran Dunia II, mangkuk ayam jago dijual dengan harga murah, sehingga banyak yang membelinya.
Di Tanah Air, mangkuk ayam jago banyak digunakan sebagai piranti makan warung-warung kaki lima, seperti warung bakso, warung mie ayam, dan warung bubur.
Nah, di masa sekarang, tidak hanya mangkuk saya yang dihiasi gambar ayam jago Lampang. Banyak piranti makan lainnya yang bergambar ayam jago, seperti gelas, piring, bahkan kaos dan pernik lainnya.
Baca Juga
-
5 Fakta Zom 100: Bucket List of the Dead yang Bikin Penasaran Penggemar
-
4 Rekomendasi Anime untuk Kamu yang Menyukai Cerita Bertema Zombie
-
Rekomendasi 4 Tontonan Menarik di Disney yang Tayang Bulan Juli 2023
-
Jujutsu Kaisen 2: Sinopsis dan Penjelasan Karakter Kunci di dalam Serialnya
-
Prosesi Sangjit, Seserahan ala Tionghoa yang Dijalani Anak Hotman Paris
Artikel Terkait
-
Dari China, Thailand, hingga ke Indonesia, Ternyata Ini Makna Mangkuk Ayam Jago yang Legendaris
-
Fakta Menarik Mangkuk Ayam Jago, Google Doodle Hari Ini Punya Makna Kemakmuran
-
Melegenda, Berikut Alasan Mangkuk Ayam Jago Jadi Google Doodle Hari Ini
-
Hari Ini Mangkuk Ayam Jago Jadi Ikon Doodle Google, Ternyata Bukan Berasal dari Indonesia
-
Banyak Dipakai di Indonesia, Dari Mana Asal Mangkuk Ayam Jago yang Jadi Doodle Google Hari Ini?
News
-
Drama Tes DNA Ridwan Kamil Berakhir: Begini Sikap Atalia Praratya Hadapi Badai di Keluarganya
-
Blunder Lagi, Nafa Urbach Bela Tunjangan DPR Rp50 Juta hingga Klarifikasi di TikTok
-
Viral! Dedi Mulyadi Sebut Rakyat Sama Serakahnya dengan Politisi Korup
-
Jejak Karier Immanuel Ebenezer: Dari Driver Ojol hingga Wamenaker yang Terjerat OTT KPK
-
Megawati Ganti Bambang Pacul dengan FX Rudy, Ini Perbandingan Latar Belakang Keduanya
Terkini
-
Film Biopik Kobe Bryant Tengah Digarap, Soroti Awal Karier sang Legenda NBA
-
Tanpa Klub, Thom Haye Masih Berpeluang Tembus Skuad Utama Timnas Indonesia?
-
Mengulik Novel Sesuk Karya Tere Liye: Misteri Rumah dan Wabah Kematian!
-
Self-care di Era Kapitalisme: Healing atau Konsumerisme Terselubung?
-
Bumi Tak Perlu Berteriak: Saatnya Kita Lawan Krisis Air dari Sekarang