Scroll untuk membaca artikel
Hernawan
Anggota DPRD Pasang Muka (twitter.com/boeingr)

Tragedi Kanjuruhan mengundang berbagai simpati dan empati dari seluruh warga Indonesia. Ucapan duka mengalir, saat mengetahui peristiwa nahas yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) di Stadiun Kanjuruhan.

Malam itu, terjadi tragedi yang merenggut ratusan nyawa dan korban luka-luka usai pertandingan derbi klasik Arema Malang dan Persebaya Surabaya. Atas duka yang terjadi di Malang, jutaan masyarakat mengucapkan bela sungkawa melalui berbagai media sosial.

Ucapan duka juga datang dari politisi. Hanya saja,  ucapan duka dari para politisi beberapa justru memprihatinkan. Pasalnya, politisi menggunakan wajah sendiri dalam posternya, sampai jadi bulan-bulanan.

Tak terkecuali yang dilakukan oleh jajaran pimpinan DPRD Provinsi Jawa Timur. Dalam sebuah unggahan milik akun Twitter @boeingr, tampak sebuah koran di mana setengah halaman berwarna hitam.

Anggota DPRD Pasang Muka (twitter.com/boeingr)

Pada halaman tersebut terlihat foto pimpinan DPRD Provinsi Jawa Timur yang berjajar dengan lima orang di bagian atas dan 9 orang di bagian bawah.

Kebanyakan orang pada foto tersebut dalam pose tersenyum. Di atas foto tertulis keterangan turut berduka cita yang mendalam untuk korban tragedi Kanjuruhan.

Namun bukannya mendapatkan respons positif, ungkapan bela sungkawa dengan foto para politisi yang nampang itu, justru jadi bulan-bulanan warganet di media sosial.

Banyak warganet yang menganggap sikap demikian menampakkan sikap yang nirempati. Bahkan banyak yang salah sangka sosok yang difoto tersebut yang meninggal dunia.

"Enggak penting banget muka mereka dipasang," komentar salah satu warganet.

"Itu orang yang difoto juga mati semua? Oh iya, mati semua nuraninya," imbuh seorang warganet lain. 

"Sumpah kukira mereka ikut meninggal gara-gara ikut nonton," warganet lainnya ikut menimpali.

"Semua orang jadi salah tanggap kalau mereka yang meinggal. Makanya ucapan duka cita tuh yang bener-bener aja bu, pak," tulis warganet komentar cuitan.

"Paling bener harusnya belasungkawa enggak usah pakai foto. Lebih bisa menghargai korban, kalo kayak gini sama aja kampanye dengan kesempatan dalam kesempitan," kata warganet lainnya. 

Saat berita ini disusun, unggahan viral tersebut telah disukai ribuan kali dengan ribuan komentar dari warganet.