Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Rizka Utami Rahmi
Peringatan No Bra Day (Freepik/Hanna Kulik)

Tanggal 13 Oktober diperingati sebagai No Bra Day untuk menunjukan kepedulian pada wanita penderita kanker payudara seluruh dunia. No Bra Day dilakukan untuk meningkatkan kesadaran para wanita mengenai penyakit kanker payudara secara menyeluruh. 

Sejarah No Bra Day

Merangkum dari berbagai sumber, No Bra Day diinisiasi oleh oleh seorang dokter asal Kanada, Dr. Mitchell Brown dan pada awalnya diperingati 2 tahun sekali setiap tanggal 9 Juli dan 19 Oktober 2011, namun pada 2014, perayaan No Bra Day digabungkan menjadi tanggal 13 Oktober.

Peringatan ini memiliki kontroversi di masyarakat yang mana masyarakat menilai tidak ada hubungannya antara penggunaan bra dengan kanker payudara. Kampanye No Bra Day ini berawal dari 9 Juli 2011 dan 19 Oktober 2011 di Toronto, Kanada yang merupakan hari kampanye Bra Day untuk meperingati sebagai pengingat kesadaran kepada wanita yang menjalani mastektomi dan mendorong pemeriksaan diri. Setiap pada tanggal 13 Oktober, ramai tagar #NoBraDay di jagat media sosial.

Kontroversi No Bra Day

Peringatan No Bra Day tidak lepas dari kontroversi. Menurut masyarakat, tidak ada hubungannya antara bra dengan kanker payudara. Masyarakat juga menilai, kampanye No Bra Day menjadikan kanker payudara menjadi seksual. Tagar #NoBraDay yang ramai di media sosial didominasi oleh gambar perempuan bertelanjang dada dibandingkan pesan untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker payudara.

Bukan sekadar peringatan pada penyakit kanker payudara saja, ternyata banyak manfaat yang bisa didapatkan dari melepas bra pada kesehatan tubuh seperti yang dilansir dari laman Halodoc berikut ini.

1. Melancarkan sirkulasi darah

Karet dan kawat yang biasa ada pada bra menyebakan gerakan otot-otot di bagian dada menjadi terbatas. Selain itu sirkulasi darah ke jaringan saraf pada lengan dan bagian tubuh lain bisa terhambat. Karena itu melepas bra memiliki manfaat untuk melancarkan sirkulasi darah pada beberapa bagian tubuh terutama di area payudara.

2. Melancarkan pernapasan

Oksigen sulit mencapai paru-paru dan membuat dada terasa sesak akibat menggunakan bra. Apalagi jika bra yang digunakan terlalu sempit dan digunakan saat tidur. Hal tersebut dapat memicu penyempitan saluran udara pada bagian atas. Karena itu melepas bra bisa membantu melancarkan pernapasan terutama saat tidur.

3. Mengurangi risiko infeksi kulit

Menggunakan bra seharian membuat kulit lembab dan menimbulkan minyak berlebih yang bisa memicu berkembangbiaknya bakteri terutama di bagian dada, yang bisa menghasilkan sensasi gatal hingga menyebabkan risiko infeksi pada kulit.

4. Mencegah hiperpigmentasi pada kulit

Gesekan yang ditimbulkan saat memakai bra bisa memicu melanosit menghasilkan lebih banyak pigmen melanin (warna kulit). Dampaknya, kulit yang terus menerus mengalami gesekan terlihat lebih gelap dibandingkan area sekitarnya.

5. Memperbaiki sistem limfatik

Kelenjar limfatik memiliki fungsi untuk menangkal zat asing yang masuk ke dalam tubuh, jika tekanan saat memakai bra terlalu berlebihan, maka dapat berisiko terjadinya pemyumbatan limfatik yang disebabkan oleh menumpuknya cairan pada payudara atau kelenjar getah bening yang terletak di bawah ketiak. Akibatnya bisa terjadi peradangan dan rasa tidak nyaman bagi sang penderita.

Jika sedang berada di rumah, kamu bisa sesekali melepas bra demi kenyamanan tubuh kamu, selain itu gunakanlah bra yang tidak terlalu kencang mengikat tubuh dan payudara agar napas tidak sesak. Jangan lupa juga selalu jaga kebersihan bra dengan menggantinya minimal satu kali sehari. Jaga dan sayangi selalu tubuhmu ya!

Rizka Utami Rahmi