Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Lintang Larissya
Pesta Halloween Berujung Petaka di Itaewon, Seoul. (Koreaboo)

Kabar duka terdengar dari Negeri Gingseng, Korea Selatan. Ratusan orang meninggal dunia dalam satu malam ketika berniat untuk merayakan malam Halloween di Itaewon, Seoul pada Sabtu (29/10/2022).

Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan mengkonfirmasi 151 orang tewas di tempat kejadian. Tragedi pesta Halloween yang mematikan itu diduga disebabkan oleh jalan menanjak yang dipadati oleh massa hingga berujung para pengunjung berdesakan dan saling injak mengakibatkan ratusan orang alami henti jantung.

Sebenarnya apa yang terjadi di Itaewon? Menyadur Koreaboo, berikut deret peristiwa di malam petaka pesta Halloween Itaewon.

Ratusan Ribu Orang Padati Jalan Itaewon

Menurut media lokal Korea, pada malam Halloween di distrik hiburan Itaewon ratusan ribu orang yang terdiri dari warga lokal hingga warga negara asing dari berbagai usia berkunjung sembari menggunakan kostum Halloween.

Ledakan masyarakat ini diduga disebabkan rindunya masyarakat dengan pesta perayaan Halloween yang biasa diselenggarakan di jalan Itaewon setelah tiga tahun terjebak oleh pandemi.

Naasnya, lonjakan massa terjadi hingga menyebabkan orang-orang berdesakan dan tidak bisa jalan. Sesaknya jalan mengakibatkan banyak orang pingsan dan terinjak-injak.

Gang Sempit Jadi Saksi

Tempat awal tragedi bermula adalah gang sempit dengan jalan menanjak di sebelah landmark Hotel Hamilton. Pengunjung Itaewon mulai berjatuhan saat kerumunan terus mendorong.

Ketika sekumpulan orang terjatuh dan saling timpa, orang-orang bertambah panik dan para pengunjung saling injak.

Tercatat pada pukul 10.15 hingga 22.22 waktu setempat, laporan dibuat ke Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan menerima setidaknya 81 panggilan melaporkan kesulitan bernapas. Selanjutnya sekitar 50 lebih korban menunjukkan tanda-tanda mati lemas dan serangan jantung.

Ambulans Kesulitan Masuk, Tim Medis Kewalahan

Lebih dari 142 kendaraan dikerahkan untuk menangani situasi darurat. Tetapi kerumunan yang ekstrem membuat kendaraan sulit mengakses jalan. Terlebih ketika sekelompok orang terlihat tetap berpesta ketika tragedi berlangsung, memblokir akses truk pemadam kebakaran dan ambulans yang berusaha memberikan bantuan. Mengalami kemacetan ekstrem, semua orang didesak untuk meninggalkan tempat kejadian.

Banyaknya korban yang berjatuhan membuat tim medis yang dikerahkan kewalahan untuk memberikan pertolongan.

Angka Kematian Terus Bertambah

Catatan terakhir kepada pers Korea hingga pukul hari Minggu (30/10/2022) pukul 11 waktu setempat, jumlah korban tewas saat ini mencapai 154 orang, 56 orang telah diidentifikasi berjenis kelamin laki-laki dan 98 diantaranya adalah perempuan. Di antara korban tersebut diperkirakan 26 korban merupakan warga negara asing yang berasal dari 14 negara.

Tercatat korban yang tewas berasal dari berbagai usia, termasuk anak-anak remaja di bawah umur yang berada di tingkat pendidikan SMP atau SMA.

Selain itu 132 orang dirawat di rumah sakit, dengan kondisi 36 orang kritis. Hingga saat ini para korban masih dalam masa perawatan intensif.

Lintang Larissya