Tragedi Semanggi yang menewaskan 17 warga sipil akibat bentrokan dengan aparat masih menjadi duka bagi keluarga korban. Tragedi Semanggi sudah 24 tahun berlalu tetapi hingga kini upaya penyelesaian kasusnya untuk memberi keadilan bagi korban dan keluarganya belum ada titik terang.
Keluarga korban masih menuntut keadilan kepada pemerintah sampai hari ini. Sama halnya yang dilakukan oleh Asih Widodo merupakan bapak dari Sigit Prasetyo, salah satu korban tragedi Semanggi.
Bapak Asih Widodo tak pernah lelah menuntut keadilan atas kematian sang putra yang tewas dalam tragedi Semanggi. Perjuangan Bapak Asih untuk menuntut keadilan dilakukannya dengan aksi protes.
Melansir dari unggahan akun Instagram merindink membagikan momen Bapak Asih membawa foto Sigit Prasetyo serta tulisan protes untuk menuntut keadilan. Aksi protes terbaru dari Bapak Asih dilakukan di Bundaran HI tepat di depan logo G20.
"24 Tahun Lalu Anak Saya Dibunuh Tentara. Sigit Prasetyo, Korban Tragedi Semanggi," tulis Asih Widodo di papan protes yang dibawanya berserta foto sang putra dikutip oleh Yoursay.id, Senin (21/11/2022).
Asih Widodo juga pernah melakukan aksi protes di Istana Merdeka, Jakarta. Ia protes dengan mengenakan jaket hitam bertuliskan 'Korban Tragedi Semanggi 98' dan foto Sigit Prasetyo dan dirinya.
Helm kuning dengan tambahan tulisan 'Aku Cari Keadilan' juga dikenakan olehnya saat melakukan aksi protes di Istana Merdeka. Pada potret lain, Asih Widodo menggunakan sepeda motornya dihiasi dengan kalimat protes menuntut keadilan serta menyuarakan isi hatinya yang sedih kehilangan sang putra tercinta.
"Korban Tragedi Semanggi 1998. Anakku Dibunuh TNI, Jidatku Dipopor Polisi,"
"Di Mata Allah Anakku Berharga, Di Indonesia Dianggap Musuh Dibunuh TNI,"
"Aku Ngedan, Atiku Loro," artinya "Aku Gila, Hatiku Sakit,"
"Atiku Loro ASU (Aku Selalu Usaha) Cari Keadilan,"
Saat itu, Sigit Prasetyo bersama ribuan mahasiswa lainnya berunjuk rasa menolak Sidang Istimewa MPR yang ingin mempercepat proses pemilu pasca Soeharto lengser. Namun Sigit Prasetyo tertembak oleh aparat bersenjata yang melawan mahasiswa secara represif.
Baca Juga
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
Artikel Terkait
-
Ancaman di Balik Krisis Hakim di Indonesia, Sulitnya Warga Dapat Keadilan
-
3 Film Indonesia tentang Demonstrasi Tuntut Keadilan Rakyat, Sudah Nonton?
-
Tragedi Pedang Keadilan: Sebuah Pembelajaran tentang Luka dan Pengampunan
-
Korban Skandal IT Kantor Pos Menanti Keadilan, Harapan Tipis di Pengadilan Tinggi
-
Lirik (kamis) Hindia yang Viral: Rekaman Suara Ibu Sumarsih Korban Tragedi Semanggi, Menyayat Hati
News
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
-
Hikmat, Jamaah Surau Nurul Hidayah Adakan Syukuran Ramadhan
-
Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
Terkini
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit