Scroll untuk membaca artikel
Haqia Ramadhani
Ulama India, Zakir Naik di Jakarta, Jumat (31/3).

Penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar menjadi perhatian dunia.  Tak terkecuali dengan kabar yang beredar apabila pendakwah kontroversial asal India Zakir Naik disebut-sebut akan mengisi rangkaian ceramah di ajang Piala Dunia 2022 di Qatar.

Kabar burung ini langsung menjadi buah bibir di media sosial Twitter. Sosok aktivis Ghanem Nuseibeh ikut mencuit isu tersebut bahwa Qatar mengklaim akan mengudang Zakir Naik untuk  ceramah.

BACA JUGA: Media Israel Diacuhkan Beberapa Warga Qatar dan Arab Saudi Saat Meliput Piala Dunia 2022

Namun, Nuseibeh menyayangkan jika Zakir Naik yang dinilai kerap menyuarakan ajaran radikalisme bisa diundang dalam ajang bergengsi itu.

"Pihak Qatar mengundang agamawan radikal asal India yakni Zakir Naik untuk berdakwah di Piala Dunia 2022. Naik sempat dilarang masuk ke Inggris pada 2010 berkat ajaran bernuasa ekstrimisnya. Kini ia mendapatkan ruang untuk menyebarkan ajaran radikal pada pemuda Muslim yang hadir dalam Piala Dunia," cuit Nuseibeh.

Lantas, siapa sebenarnya pendakwah Zakir Naik hingga dikenal publik sebagai sosok yang kontroversial? Berikut rangkuman tentang Zakir Naik dikutip Yoursay.id dari Suara.com. 

Belajar kedokteran

Pendakwah yang menyandang nama lengkap Zakir Abdul Karim Naik tersebut lahir pada 18 Oktober 1965 di Mumbai, Maharashtra, India.

Usut punya usut, pendidikan formal yang ditempuh Zakir Naik berlatarbelakang dari disiplin ilmu kedokteran. Mengutip Astro Awani, Naik merupakan seorang sarjana kedokteran dan ilmu bedah dari University of Mumbai.

Ia juga sempat menempuh studi kedokteran di  Topiwala National Medical College & BYL Nair Charitable Hospital.

Memilih Berkarier Jadi Pendakwah

Zakir Naik yang berlatarbelakang pendidikan dokter tidak melanjutkan karir di bidang kesehatan. Ia justrumengambil keputusan untuk menggeluti karier sebagai seorang pendakwah sejak 1991.

Naik di tahun yang sama mendirikan  Islamic International School in Mumbai and the United Islamic Aid.

BACA JUGA: Mengintip Makanan Cristiano Ronaldo di Piala Dunia 2022, Menu Apa Saja?

Terinspirasi oleh Ahmad Deedat

Zakir Naik mengungkap dalam sebuah wawancara dengan Arab News bahwa ia terinspirasi oleh Ahmad Deedat, seorang pendakwah asal Afrika Selatan. Ia bertemu dengan Deedat pada 1987.

Ceramahnya mengundang kontroversi

Naik kerap mengisi ceramah di berbagai acara keagaamaan seantero dunia. Media The Hindu mencatat Naik setidaknya telah memberi sejumlah 4.000 ceramah di berbagai negara.

Ceramah Naik juga direkam dan disebarluaskan melalui DVD dan media daring untuk dikonsumsi publik.

Sepanjang kariernya, Naik kerap mengundang kontroversi. Ceramahnya kerap dinilai memuat nilai-nilai ekstrimis. 

Wall Street Journal melansir bahwa Naik pernah menyuarakan hukuman mati bagi kelompok LGBT. Media Scroll In juga melaporkan bahwa Naik menceramahkan soal hukuman mati bagi mereka yang pindah agama dari Islam dan turut menceramahkan agama barunya.

HuffPost India melaporkan bahwa Naik kini menjadi buronan pemerintah India atas laporan ujaran kebencian dan pencucian uang. Kanal Peace TV yang menjadi wadah Naik untuk berceramah melalui media televisi juga turut dilarang disiarkan di India.

Kini, Naik telah kabur dari India dan lembaga National Investigation Agency milik pemerintah India sempat mengajukan red notice kepada sosok penceramah tersebut supaya Interpol bisa menangkapnya.