Presiden Joko Widodo kembali meninjau langsung lokasi terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (24/11). Kali ini, orang nomor satu di Indonesia tersebut menyambangi Kecamatan Cugenang yang menjadi titik pusat Gempa Cianjur pada Senin lalu.
“Ini adalah episentrumnya dan yang paling parah, terutama untuk rumah-rumah yang roboh yang paling banyak adalah di sini. Yang meninggal pun, yang banyak juga di sini,” tutur Presiden Jokowi yang dikutip dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden (24/11/2022).
Presiden mengatakan bahwa terdapat 39 korban yang masih belum ditemukan di Kecamatan Cugenang. Oleh sebab itu, ia menginstruksikan jajarannya untuk memprioritaskan proses evakuasi.
Presiden memaparkan bahwa proses evakuasi di lapangan dihadapkan pada sejumlah kendala seperti kondisi medan yang curam serta faktor cuaca hujan dan gempa susulan yang masih sering terjadi. Kedatangan Presiden ke lokasi terdampak gempa juga dilakukan untuk memastikan kelancaran penyaluran bantuan logistik bagi para korban dapat berjalan dengan baik.
BACA JUGA: Kembali Bertambah, Total 163 Rumah di Bogor Rusak Akibat Gempa Cianjur
Sementara itu, perihal rehabilitasi rumah warga yang hancur atau kerusakan, pemerintah berjanji akan memberikan bantuan.
“Yang paling penting setelah nanti evakuasi ini selesai, distribusi bantuan sudah bisa menjangkau ke semua lokasi, baru babak berikutnya adalah rehabilitasi untuk rumah-rumah yang roboh berat, sedang, maupun yang ringan,” ujar Presiden.
Presiden juga menyapa para penyintas bencana Gempa Cianjur di lokasi pengungsian sambil menyalurkan beberapa bantuan.
“Ini untuk yang Bapak-Bapak ada sarung, Ibu-Ibu ada mukena. Semua dapat. Semuanya sabar. Pemerintah akan segera (memberikan bantuan) nanti bisa dibangun sendiri, bisa dibangunkan oleh pemerintah, nanti akan segera dilaksanakan kalau sudah situasinya mereda,” ungkap Presiden ketika menemui warga di pengungsian Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Dalam agenda tersebut, Presiden Joko Widodo juga mengunjungi RSUD Sayang Cianjur untuk memastikan para pasien korban gempa mendapatkan perawatan medis dengan baik.
Kunjungan Presiden itu turut didampingi oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Kepala BNPB Suharyanto, dan yang lainnya.
Melansir informasi dari Antara News, hingga hari keempat BNPB mencatat terdapat 272 korban meninggal dunia. Ada 165 jenazah yang telah teridentifikasi, sementara 107 lainnya identitasnya belum terverifikasi.
Video yang Mungkin Anda Suka.
Tag
Baca Juga
-
5 Fakta Menarik Nam Ji Hyun, Aktris Berbakat Pemeran K-Drama Good Partner
-
3 Karakter Cowok Green Flag di Drama Korea Welcome To Samdalri, Bikin Meleleh!
-
3 Drakor Baru yang Angkat Tema soal Lika-liku Perceraian, Penuh Pesan Moral
-
4 Pesona Shin Eun Soo di 'Twinkling Watermelon', Bicara Pakai Bahasa Isyarat!
-
4 Film Beragam Genre Dibintangi Dwi Sasono di 2023, Terbaru 'Budi Pekerti'
Artikel Terkait
-
Selamati Donald Trump Pakai Bahasa Inggris, Jokowi Dituding Pakai ChatGPT
-
Siapa Niatus Sholihah? Ditawari Raffi Ahmad Jadi Staf Utusan Khusus Presiden usai Lulus
-
Presiden Terpilih AS, Donald Trump Segera Temui Joe Biden
-
Profil dan Pendidikan Niatus Sholihah, Ditawari Raffi Ahmad Jadi Staf di Utusan Khusus Presiden
-
Bahlil Tegaskan Tidak Ada Nama Jokowi di Jajaran Pengurus Partai Golkar, kalau Gibran?
News
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
Bangun Minat Menulis, SMA Negeri 1 Purwakarta Undang Penulis Novel
-
Lestarikan Sastra, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar 10 Lomba Bulan Bahasa
-
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Moonboy and His Starguide The Musical, dari Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater
-
Dibalik Bingkai Gelar Festival Dokumenter Lumbung Sinema: Palaka Loka Sampada
Terkini
-
Ulasan Novel Buku-Buku Loak, Bernostalgia Melalui Sastra Lama
-
Resmi Dijadikan Anime, Mr. Yano's Ordinary Days Kisahkan Romansa di Sekolah
-
Rebutan Gelar, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin Merasa Tak Perlu Bermusuhan
-
Ulasan Film The Black Phone: Penculikan Misterius Laki-Laki Bertopeng
-
Tantangan Literasi di Era Pesatnya Teknologi Informasi