Akhir pekan dimanfaat oleh para mahasiswa ilmu komunikasi yang berasal dari Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) dengan kegiatan positif. Mereka membagikan pengetahuan kepada sejumlah anak muda lainya dari hasil perkuliahan yang mereka dapatkan dengan menggelar kegiatan bincang literasi yang dilaksanakan secara luring pada (17/12/2022 ) di Café Secangkir Jawa, Sorowajan, Banguntapan, Bantul.
Kegiatan ini menyasar mahasiswa dan pelajar yang termasuk dalam pemilih pemula dengan mengambil tema “Saring Sebelum Sharing, Netizen hebat tanpa Hoax Hadapi pemilu 2022”. Kegiatan ini pun diharapkan dapat mengedukasi dan mengurangi penyebaran berita hoax yang marak terjadi menjelang Pemilu. Sehingga teman-teman pemilih pemula tidak termakan berita hoax.
Berjalan sederhana dan tidak terkesan kaku, jalanya sharing diskusi tersebut dilakukan dengan lesehan. Tak lupa camilan seperti tempe mendoan dan es teh menemani mereka untuk disantap.
Narasumbernya sendiri berasal dari mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Unriyo semester 7 yang sudah memiliki pengalaman dan dibekali materi dalam literasi digital. Mereka yaitu pemateri pertama Hadid Husaini mahasiswa ilmu komunikasi dan merupakan jurnalis dari Harian Jogja, yang kedua ada Uswatun Hasanah yaitu mahasiswa Ilmu komunikasi jurusan Jurnalistik.
Hadid Husaini dalam dalam laporannya menyatakan kemudahan di era teknologi membuat persebaran informasi datang dari berbagai macam sumber dan lebih mudah, menurutnya pemilu sering kali terjadi persaingan antar pendukung bahkan mengarah kepada hal yang tidak sehat yang diakibatkan karena fanatisme politik. Dengan adanya media sosial hal tersebut sering dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk memproduksi informasi palsu terkait calon-calon yang tidak sesuai dengan kriteria yang diharapkan.
“Kecenderungan masyarakat akan perilakunya tidak terlepas dari latar belakangnya baik kelompok, ras, suku hingga agama,” ujar Hadid. Selain itu ada juga tindak kejahatan di era pemilu diantaranya manipulasi data, hoax,ujaran kebencian, dan saling serang lawan. Kondisi tersebut dapat akibat dari masyarakat yang kurang paham literasi. Hadid menyampaikan bahwa terkadang orang Indonesia seringkali memiliki karakter yang keras dan tidak mau menerima pendapat dari sesama.
Pemilihan umum mendatang di tahun 2024 menurutnya akan dipengaruhi besar oleh para calon pemilih muda baik dari generasi Z dan Milenial, hal tersebut menurutnya sangat potensial. Dalam kesempatan tersebut dirinya berharap generasi muda terutama mahasiswa harus berbeda. “Kita harus memiliki peran dalam mengubah kondisi sekeliling kita, mulai dari orang tua, saudara. Mahasiswa adalah agen perubahan,”kata pria yang juga merupakan pelaku media ini.
Selain itu Uswatun Hasanah juga menyampaikan mengenai 3 kategori "Gangguan informasi yaitu Mis informasi, Mal informasi, dan Dis informasi yang mana memiliki arti serupa namun tak sama. Sehingga penyebaran hoaks tidak bisa dipandang sesuatu yang sederhana , apalagi sekedar ditangani dengan solusi yang disimplikasi. Ada aktor dan metodenya, ada medium dengan karakteristik pesannya. Karakter dan keunikan ini yang kemudian mesti disikapi hati-hati. Karena tidak mungkin satu metode mengatasi ragam jenis hoaks yang beredar di ranahnya”.
Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, salah satunya untuk mengetahui kebenaran sebuah informasi yang bertebaran di media sosial yang begitu menjamur. Dirinya memperlihatkan situs-situs yang bisa digunakan untuk mengecek keakuratan berita. Dengan situs tersebut dirinya menyebut dapat melihat kebenaran informasi atau kebohongannya. Dengan menggunakan situs yang bisa mengetahui keakuratan fakta tersebut, peserta yang hadir dapat memanfaatkannya agar tidak terkecoh akan misinformasi dan disinformasi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Video Viral Kerusuhan di DPRD Kabupaten Bogor: Ini Fakta Sebenarnya
-
Fakta di Balik Pengakuan Viral Provokator Serang Mako Brimob: Catut Nama Anak TNI Agar Lolos
-
Dikabarkan Mundur Sebagai Anggota DPR, Pasha Ungu Malah Sibuk Manggung di Depok
-
Bantah Pernyataan Guru Beban Negara, Sri Mulyani: Video Itu Hasil Deepfake!
-
Akar Korupsi dan Rusaknya Alam, Pakar Belanda Ungkap Ngerinya Politik Uang di Indonesia
News
-
Diplomat RI Tewas Ditembak di Peru: Pemerintah Bilang Perampokan, Netizen Malah Bahas Konspirasi!
-
Komnas HAM Pastikan Ada Pelanggaran HAM di Kasus Rantis Brimob Lindas Affan Kurniawan
-
Lucinta Luna Sampai Young Lex Turun ke Jalan! Siapa Saja Selebritis yang Ikut Demo di Agustus 2025?
-
Babak Baru Kasus Ahmad Sahroni: Tas Kembali, Data Pribadi Jadi Ancaman Serius?
-
Membongkar Gurita Bisnis Ahmad Sahroni: Dari Sopir di Priok hingga Petinggi DPR RI
Terkini
-
Cara Membuat Foto Profil Brave Pink dan Hero Green yang Lagi Viral di Media Sosial
-
4 Rekomendasi Film Indonesia Bertema Korupsi di Kepolisian
-
Ulasan Buku Jalani Aja, Teman Setia Saat Hidup Terasa Berat dan Melelahkan
-
Brave Pink dan Hero Green: Warna Perlawanan dan Simbol Tuntutan Rakyat 17+8
-
Ironi: Ketika Polisi Berbentrok dengan Rakyat Lalu Diganjar Promosi