Palestina kembali mendapat kabar tidak mengenakkan usai aturan berupa pelarangan benderanya berkibar di tempat umum. Hal ini sesuai dengan instruksi dari Menteri Keamanan Nasional Israel yang baru dari sayap kanan, yakni Itamar Ben-Gvir.
Ben-Gvir dalam tindakannya baru-baru ini menginstruksikan agar kepolisian Israel memastikan tak ada lagi pengibaran bendera Palestina di tempat umum.
Kabar pelarangan bendera yang disebutnya sebagai bendera Organisasi Pembebasan Palestina atau Palestine Liberation Organization (PLO) yang kini dikenal sebagai bendera nasional Palestina, salah satunya diungkapkan Ben-Gvir dalam cuitan di Twitter pada Senin (9/1/2023).
BACA JUGA: Bijak Melihat Konflik Israel Palestina dari Berbagai Perspektif
"Hari ini saya mengarahkan Polisi Israel untuk menegakkan larangan mengibarkan bendera PLO apa pun yang menunjukkan identifikasi dengan organisasi teroris dari ruang publik dan untuk menghentikan hasutan apapun terhadap Negara Israel. Kami akan memerangi terorisme dan dorongan terorisme dengan sekuat tenaga!" kata Itamar Ben-Gvir seperti dikutip penulis dari Twitter-nya pada Selasa (10/1/2023).
Sementara dikutip dari Reuters, pada dasarnya tidak ada aturan soal pelarangan bendera Palestina di aturan hukum Israel, namun keputusan pelarangan bendera ini merujuk pada tugas kepolisian dan tentara yang memiliki hak dalam melakukan suatu tindakan dengan dalih ancaman terhadap ketertiban umum.
Diduga, pelarangan bendera Palestina ini berkaitan dengan penyambutan warga Palestina kepada seorang tahanan bernama Karim Younis di wilayah yang kini diduduki Israel dengan sambutan pengibaran bendera.
Karim Younis sendiri baru saja bebas usai menjalani hukuman penjara yang lama yaitu 40 tahun atas kasus pembunuhan seorang tentara Israel pada tahun 1983 silam.
BACA JUGA: Media Israel Diacuhkan Beberapa Warga Qatar dan Arab Saudi Saat Meliput Piala Dunia 2022
Sambutan dengan pengibaran bendera Palestina itu kemudian membuat Ben-Gvir tak senang hingga mengatakan suatu tudingan teroris yang dikaitkan pada bendera tersebut.
"Tidak mungkin pelanggar hukum mengibarkan bendera teroris, menghasut dan mendorong terorisme, jadi saya memerintahkan pencabutan bendera yang mendukung terorisme dari ruang publik dan menghentikan hasutan terhadap Israel," ujar Ben-Gvir seperti dikutip dari Reuters.
Sebelum bebasnya Karim Younis, kegeraman Israel juga tampak usai hasil positif pemungutan suara oleh Majelis Umum PBB untuk Palestina pada akhir tahun 2022, yang kemudian akan meminta Mahkamah Internasional (The International Court of Justice/ICJ) memberikan konsekuensi hukum atas pendudukan Israel selama ini di wilayah Palestina.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dukungan untuk Palestina di Prancis Disambut Gas Air Mata
-
Gatot Nurmantyo Anggap Duet Anies Baswedan dan Cak Imin Positif dan Aman
-
Tak Sangkal, Lady Nayoan Akui Rendy Kjaernett Sosok Bapak Sayang Anak
-
Tampakkan Batang Hidung Depan Publik, Rendy Kjaernett Ngaku Ingin Fokus Benahi Masalah Internal Keluarga
-
Hore! Ridwan Kamil Sebut Kereta Cepat Jakarta Bandung Bakal Gratis 3 Bulan
Artikel Terkait
-
Tiga Tersangka Ditangkap Usai Pembunuhan Rabbi Israel di UAE, Netanyahu Berjanji Akan Melakukan Penyelidikan Mendalam
-
Drone Hizbullah vs Rudal Israel, Perang Teknologi Canggih Membara di Timur Tengah
-
Penasihat Keamanan Trump Serukan Gencatan Senjata dalam Perang Ukraina-Rusia
-
Pejabat AS Tegaskan Belum Ada Keputusan Final soal Gencatan Senjata Israel dengan Hizbullah
-
Hizbullah Tembakkan 170 Roket ke Israel Setelah Serangan Udara Mematikan di Beirut
News
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
Terkini
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Review Film The Burial, Kisah Nyata Pengacara yang Menemukan Sahabat Sejati
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu