Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengeluarkan kritikan pedas terhadap pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja menjadi Undang-Undang (UU) oleh DPR RI. Kritikan tersebut disampaikan BEM UI dalam konten video foto Puan Maharani berbadan tikus keluar dari Gedung Nusantara.
Aksi kritik BEM UI melalui konten video di media sosial berhasil menarik atensi publik. BEM di sejumlah universitas di Indonesia pun mengikuti langkah BEM UI mengktritik Perppu Cipta Kerja.
BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya membuat konten kritik Perppu Cipta Kerja bertemakan tragedi sulap. Foto Puan Maharani diedit jadi pesulap merah yang tiba-tiba mengesahkan Perppu menjadi Undang-Undang Cipta Kerja.
"DALAM 2 BULAN PERPPU DISULAP MENJADI UU," tulisan dalam video unggahan akun TikTok @bemfisipub pada Kamis (23/3/2023).
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung membagikan konten video kritik dengan editan wajah seorang perempuan berbadan ular. Editan tersebut berlatar belakang Gedung Nusantara dan terbakarnya berkas salinan Perppu Cipta Kerja.
"PERPPU TIPU-TIPU MALAH JADI UNDANG-UNDANG. #MENOLAKUUCIPTAKERJA," tulisan dalam video unggahan akun TikTok @bemfhunisba pada Kamis (23/3/2023).
BACA JUGA: Heboh Patung Bunda Maria di Kulon Progo Ditutup Terpal, Ini Penyebabnya
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jendral Sudirman mengeluarkan kritik pedas terhadap Perppu Cipta Kerja melalui konten video percakapan Puan Maharani dan Presiden Jokowi berlatar belakang ruang rapat DPR RI.
"PERCAKAPAN DI GEDUNG DEWAN PENGKHIANAT RAKYAT (BAHAS PERPPU TIPU-TIPU)" tulisan keterangan unggahan akun TikTok @bem_unsoed pada Kamis (23/3/2023).
Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengkritik Perppu Cipta Kerja lewat konten video editan beberapa foto Puan Maharani dan Presiden Jokowi.
"DPR Dewan Pelindung Rezim," tulisan dalam video unggahan akun TikTok @himaipuntirta pada Kamis (23/3/2023).
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
Review Komang: Menelusuri Cinta Raim dan Komang yang Bikin Baper
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Dilema Tristan Gooijer: PSSI Ngebet Naturalisasi, tetapi Sang Pemain Cedera
Artikel Terkait
-
Selain Donatur Dilarang Ngatur: Apakah Pria Harus Kaya untuk Dicintai?
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Ngaku Satu Grup Arisan dengan Lisa Mariana, Netizen Ini Ungkap Fakta Mengejutkan Begini
-
Viral Video Nenek dan Cucunya Selamat dari Maut usai 15 Jam Terjebak di Reruntuhan Gempa Myanmar
-
Viral! Istri Polisi Joget di Zebra Cross, Suami Kena Skors
News
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
-
Hikmat, Jamaah Surau Nurul Hidayah Adakan Syukuran Ramadhan
-
Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
-
Kode Redeem Free Fire MAX dan Cara Klaim Sebelum Habis
Terkini
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
Review Komang: Menelusuri Cinta Raim dan Komang yang Bikin Baper
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Dilema Tristan Gooijer: PSSI Ngebet Naturalisasi, tetapi Sang Pemain Cedera