Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) memberikan kritikan pedas mengenai pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja menjadi Undang-Undang (UU) oleh DPR RI.
Kritikan Perppu Cipta Kerja dilayangkan BEM UI lewat video pendek foto editan Puan Maharani berbadan tikus.
BEM UI mengunggah video tersebut melalui media sosial salah satunya Twitter pada Rabu (22/3/2023). Dalam video itu awalnya memperlihatkan Gedung Nusantara yang roboh dan terbelah jadi dua.
Baru kemudian muncul dua ekor tikus seperti mengilustrasikan penyebab Gedung Nusantara roboh. Setelah itu, wajah Puan Maharani tersenyum keluar dari Gedung Nusantara dengan editan berbadan tikus berpose tangan mencengkram.
"KAMI TIDAK BUTUH DEWAN PERAMPOK RAKYAT," diiringi tulisan kritikan.
Berkas salinan Perppu Cipta Kerja diedit terbakar menutupi foto Puan Maharani berbadan tikus. Hangusnya berkas salinan Perppu Cipta Kerja itu bersamaan dengan lenyapnya editan foto Puan Maharani berbadan tikus.
Diakhir video dituliskan, "#LAWANPERPPUCIPTAAKERJA"
BEM UI menyertakan thread kritikan terhadap Perppu Cipta Kerja dalam unggahan video ini.
"Tepat pukul 10.39 WIB, 21 Maret 2023, telah terjadi pengkhianatan berupa pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi UU oleh DPR." cuit BEM UI.
BACA JUGA: 6 Manfaat Air Nabeez, Air Rendaman Kurma yang Bermanfaat untuk Kesehatan
Menurut BEM UI, pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi UU merupakan bentuk kebobrokan DPR. Fungsi DPR sebagai penyalur suara rakyat dipertanyakan.
"DPR lagi-lagi memperlihatkan kebobrokannya melalui pengesahan Perppu Cipta Kerja yang jelas-jelas dinilai inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi karena terdapat kecacatan, baik secara formal maupun materiel." kritik BEM UI.
"Selain tidak dihadirkannya partisipasi publik yang bermakna, penerbitan Perppu ini pun mengancam hak-hak rakyat dan para pekerja." imbuhnya.
"Dewan yang berada di kursi sana bukan lagi sebuah "perwakilan" melainkan para “penindas”, yaitu penindas buruh, penindas rakyat, bahkan penentang konstitusi." sambungnya.
Lebih lanjut BEM UI menyebut DPR berwatak licik bagaikan tikus yang berupaya oligarki tidak memihak rakyat.
"Bagaikan tikus dengan watak licik yang melancarkan berbagai upaya oligarki, semakin terlihat bahwa DPR benar-benar tidak memihak pada rakyat. Sudah tidak ada alasan lagi untuk kita percaya kepada wakil kita. Saatnya untuk melawan!" tuturnya.
BEM UI mengambil sikap tegas menolak pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi Undang-undang.
"Kami butuh DPR sebagai perwakilan rakyat, bukan sebagai perampok rakyatnya sendiri! BEM UI 2023 #TolakPengesahanPerppuCiptaker
#ProtesRakyatIndonesia," timpalnya.
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS