Threads adalah aplikasi terpanas dan terviral pekan ini. Aplikasi buatan meta ini berhasil mencuri perhatian banyak warganet hingga mereka berbondong-bondong langsung menginstal media sosial ini.
Selain karena fiturnya yang sekilas mirip Twitter, Threads juga ramai dibicarakan karena keamanan data pengguna yang diragukan. Menurut data di Play Store, ada lebih dari 50 juta pengguna yang sudah memakai aplikasi ini dan lebih dari 132 ribu orang membuat ulasan tentang Threads.
Sehingga banyaknya pengguna yang telah mendaftar aplikasi ini membuatnya memiliki banyak data pribadi. Tentu hal ini akan membahayakan bila data ini bocor dan digunakan untuk hal yang tidak semestinya.
Di sisi lain, mengutip Instagram @habiskerjacom, isu keamanan data pengguna ini membuat Threads ditunda peluncurannya di Uni Eropa. Karena wilayah ini dikenal memiliki peraturan yang ketat akan data pribadi.
Data pribadi yang bisa dikumpulkan melalui Threads ini diantaranya: health & fitness, financial info, contact info, user content, browsing history, usage data, diagnostics, purchases, location, contacts, search history, identifiers, sensitive info, dan data lainnya.
Namun sebenarnya, Threads bukanlah satu-satunya yang mengumpulkan data pribadi penggunanya. Karena media sosial hakikatnya memang mengumpulkan data pengguna. Seperti misalnya Twitter yang mengumpulkan data purchases, contact info, user content browsing history, usage data, location, contacts, search history, identifiers, dan diagnostics.
Selain masalah keamanan, Threads juga menuai pro dan kontra dari segi UIUX-nya. Sebagai tambahan informasi, UIUX adalah hal yang berkaitan dengan desain antar muka dan kenyaman pengguna saat menggunakan aplikasi.
Hal ini meliputi, tidak adanya fitur bookmark, banyaknya non mutual yang masuk ke beranda sehingga ada sebagian pengguna yang merasa pusing dan tidak nyaman, lalu akun yang tidak bisa dihapus melainkan hanya bisa di-deactive saja.
Masalah ini pun menimbulkan berbagai tanggapan dari warganet.
“Sisi keamanannya sama seperti IG juga gk ada privasi lagi,” komen warganet.
“Yang download cuma demi liat update bias angkat tangan,” pinta warganet lain.
“Kagak berani dah gue,” timpal yang lain.
“Orang-orang pada FOMO,” imbuh yang lain.
“Bukannya itu opsional ya? Nggak langsung otomatis nyala setauku. Dan aplikasi nggak bisa semena-mena akses data pengguna,” tulis yang lain.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Isu Diskriminatif di Balik Film Jepang 'Sweet Bean'
-
Bukan Sekadar Berpesta, Ini Kekonyolan Masa Muda di BIGBANG We Like 2 Party
-
Kontras dengan Judulnya, Ini Kisah Patah Hati di Lagu Key SHINee 'Easy'
-
Hampers Tidak Wajib, Tapi Jangan Ajak Orang Lain Stop Kirim Hadiah Lebaran
-
Lebaran Penuh Kepalsuan, saat Momen Suci Berubah Menjadi Tekanan Tahunan
Artikel Terkait
-
Cina Tolak Kesepakatan TikTok di AS, Tarif Impor Baru Trump Jadi Biang Kerok
-
Rezeki Sabtu! Saldo DANA Rp50.000 Bisa Kamu Dapatkan Gratis, Begini Caranya
-
Saldo Gratis dari Link DANA Kaget 4 April 2025, Klaim Sebelum Kehabisan!
-
Aplikasi Galeri HyperOS Dapat Desain Ulang UI Utama secara Global
-
Kumpulan Link Saldo DANA Gratis Edisi Hari Ini Rabu 2 April 2025 Hingga Maret, Super Lengkap
News
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
-
Hikmat, Jamaah Surau Nurul Hidayah Adakan Syukuran Ramadhan
Terkini
-
Review Novel 'TwinWar': Pertarungan Harga Diri di Balik Wajah yang Sama
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Kembali Gendong Marwah Persepakbolaan Asia Tenggara
-
Ulasan Webtoon Our Secret Alliance: Perjanjian Palsu Ubah Teman Jadi Cinta
-
Pemain PC Kini Bebas dari PSN! Sony Ubah Kebijakan Akun PlayStation
-
Timnas Indonesia, Gelaran Piala Asia dan Bulan April yang Selalu Memihak Pasukan Garuda