Lagi-lagi kasus kehamilan di luar nikah pada anak di bawah umur kembali terjadi. Kali ini menimpa pada gadis usia 13 tahun yang awalnya diduga sakit maag oleh dokter, namun setelah dicek ternyata positif hamil.
Kasus tersebut mencuat di jagat maya setelah dr. Intan Rachmita, MKM menceritakan kembali pengalamannya sewaktu ia bekerja sebagai dokter internship di salah satu puskesmas.
Cerita bermula saat dr. Intan kedatangan seorang pasien berusia 13 tahun dengan didampingi kedua orang tuanya saat malam hari.
dr. Intan mendapati keluhan jika gadis itu merasakan mual, sering muntah, serta enggan makan dan minum. Dilihat dari kondisinya gadis itu tampak normal saja, meski kelihatan memang agak lemas.
Gadis itupun diminta untuk menjalani pemeriksaan fisik dan vital. Hasilnya normal tanpa ada masalah apapun.
dr. Intan tidak menaruh curiga, hanya menduga jika gadis itu mengalami gangguan lambung.
"Aku sama sekali nggak curiga sih sebetulnya ini anak hamil karena pada saat aku melakukan analisis, aku hanya bertanya, 'Ada keluhan lain nggak selain mual, muntah, sama lemas, ada nyeri ulu hati nggak, ada diare nggak, ada riwayat salah makan sebelumnya nggak'," papar dr. Intan, dikutip dari akun TikToknya pada Minggu (30/7/2023).
"Aku suspect-nya ini anak telat makan terus kemudian ada gangguan lambung atau keracunan makanan gitu," sambungnya melanjutkan.
Salah satu perawat yang bertugas bersamanya mengusulkan untuk dilakukan tes kehamilan melalui pemeriksaan urin. dr. Intan awalnya keheranan dengan usulan perawat tersebut. Namun ketika mengetahui gadis itu sudah baligh dan saat ini ia telat haid, dr. Intan pun mulai ikut curiga.
Perawat itupun memberitahukan hal tersebut pada kedua orang tuanya dalam bahasa daerah. Sempat diwarnai drama saat gadis itu tiba-tiba menjerit histeris dan memeluk ibunya. Setelah mendapat persetujuan, dilakukanlah tes kehamilan dan hasilnya menunjukkan gadis itu positif hamil.
Usut punya usut gadis itu ternyata pernah berhubungan intim dengan pacarnya yang sudah berstatus anak SMA. Sungguh miris memang.
Di akhir video dr. Intan menaruh harapan agar materi sex education dapat dibagikan secara menyeluruh hingga ke berbagai pelosok desa, sebab daerah perdesaan marak terimbas dampak pergaulan bebas.
Baca Juga
-
Tak Rela Tamat, Penggemar Desak The Wheel of Time Dilanjutkan Lewat Petisi
-
The Love Hypothesis Resmi Difilmkan, Lili Reinhart Jadi Bintang Utama
-
Film I Know What You Did Last Summer Cetak Rating 46%, Tertinggi di Serinya
-
Usai Barbie, Ryan Gosling dan Will Ferrell Bakal Reuni di Film Tough Guys
-
Tayang Oktober 2025, Film Mortal Kombat II Siap Suguhkan Aksi Tanpa Ampun
Artikel Terkait
-
5 Fakta Anak Pinkan Mambo Diperkosa Ayah Tiri, Kronologi Berawal dari Usia 12 Tahun
-
Kronologi Dokter Tampar Anak 3 Tahun di Warung Kopi Kota Makassar
-
Tak Perlu Gengsi, Ini 6 Alasan Orang Tua Wajib Meminta Maaf pada Anak
-
Ngaku Kiriman Ortu di Jakarta, Gadis Cantik di Sukabumi jadi Bandar Obat Dextro, Tramadol hingga Hexymer
-
Hamil di Usia 35 Tahun Ke Atas Tingkatkan Kelahiran Anak Dengan Kondisi Down Syndrome? Dokter Bilang Begini
News
-
Meriah! HUT ke-68 SMA Negeri 1 Purwakarta Penuh dengan Nasi Tumpeng
-
Antangin Tour De Ambarrukmo 2025 Ajak Cyclist Tempuh Rute Ratusan Kilometer
-
Yogyakarta Gamelan Festival Ke-30: Festival Musik, Seni dan Anak Muda, dengan Spirit Gamelan
-
Sosok Aisar Baru, Sultan Singapore Keeganteng
-
Mengajak Kemball Membaca Diri, Kawruh Jadi Payung untuk Tubuh Biennale Jogja 18
Terkini
-
Piala AFF U-23: Timnas Indonesia Pimpin Grup A usai Taklukkan Filipina 1-0
-
Menemukan Cinta yang Tak Terduga di Novel Piano di Kotak Kaca
-
Ulasan YADANG: The Snitch, Film Aksi Kriminal Korea Terbaik Sepanjang 2025
-
Gadget di Sekolah: Ancaman atau Alat Bantu Belajar?
-
Futsal: Metafora Ruang Batin Manusia