Pintu kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek menjadi sorotan setelah sejumlah penumpang hingga dari kalangan WNA mengeluhkan ketinggian pintunya yang dinilai terlalu rendah.
Berdasarkan informasi dari keterangan unggahan Instagram @mood.jakarta, pihak pengelola LRT Jabodebek telah memberikan tanggapan terkait keluhan ini. Menurut pernyataan resminya, desain ukuran pintu dan kereta didasarkan pada rata-rata tinggi badan orang Indonesia yaitu sekitar 160 cm.
Kritik seputar ketinggian pintu kereta ini muncul setelah beberapa penumpang mengalami kesulitan saat masuk dan keluar dari gerbong, terutama mereka yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata.
Banyak yang mengeluhkan bahwa pintu yang terlalu rendah membuat mereka harus membungkuk atau menunduk saat melewati pintu masuk kereta, yang pada akhirnya dapat mengganggu kenyamanan perjalanan.
Kuswardojo selaku Kepala Humas LRT Jabodebek, mengungkapkan jika ada warga negara asing (WNA) mengalami kesulitan ketika memasuki dan menggunakan layanan LRT. Ia pun memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami beberapa penumpang.
Dalam menjawab kritik ini, Kuswardojo menjelaskan bahwa desain pintu dan tinggi gerbong telah disesuaikan dengan rata-rata tinggi badan orang Indonesia. Tinggi rata-rata tersebut diukur sekitar 160 cm.
"Jadi memang terkait sarana yang ada, memang sudah didesain oleh teman-teman dari INKA. Bahwa sarana kereta untuk commuter itu memang seperti itu, standarnya seperti itu. Tingginya sudah disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Indonesia," kata Kuswardojo, Kepala Humas LRT Jabodebek, dikutip pada Rabu (30/8/2023).
Mengomentari postingan tersebut, warganet pun meluapkan kekesalan mereka terhadap pernyataan yang disampaikan pihak pengelola kereta LRT.
"Dikira semua orang 160 cm apa yak," sahut seorang warganet berkomentar.
"Gua yang 187 keknya masuk sambil jalan jongkok," tukas lainnya.
"Sebagai engineer apalagi mendesain untuk fasilitas publik masa pakai standar rata-rata, sebaiknya pakai standar keamanan dan kenyamanan bagi pengguna. Jangan karna pengen hemat semua dikecilin, mentang-mentang jaman lagi krisis," kritik warganet lainnya.
"Kalau untuk kenyamanan ya jangan ambil rata-ratalah, gimana sih logikanya. Emangnya nilai dibikin rata-rata, yang tingginya di atas rata-rata ya kasian. Ngadi-ngadi dah bikin standarnya," pungkas lainnya menanggapi.
Baca Juga
-
Kembali Dibintangi David Harbour, Film Violent Night 2 Tayang pada Desember 2026
-
Pakai Kostum Ikonis, David Corenswet Curhat Sulitnya Perankan Superman
-
Keren, Film Dandadan: Evil Eye Cetak Skor Penonton 97% di Rotten Tomatoes
-
Rachel Brosnahan Gabung di Presumed Innocent Season 2, Perankan Pengacara
-
Usai Sinners Sukses, Michael B. Jordan Ingin Garap Proyek Live Action Anime
Artikel Terkait
-
Menjajal LRT Jabodebek yang Sudah Resmi Beroperasi
-
16 Mikrotrans Terintegrasi LRT Jabodebek, Akses Mudah dan Tarif Murah
-
5 Fakta LRT Jabodebek yang Baru Diresmikan Jokowi, Cek Jadwal Hingga kapasitas
-
Menuju Stadion Patriot Bekasi Tempat Laga Timnas Indonesia U-17 vs Korea Selatan, Naik LRT hingga KRL
-
Promo LRT Jabodebek Tarif Goceng Sampai Kapan? Cek Jadwal, Daftar Stasiun dan Cara Naik
News
-
7 Rekomendasi Cushion Minim Oksidasi, Ringan dan Awet Sepanjang Hari
-
Bahas Evaluasi Formatif, Dr. Elfis Isi Kuliah Umum di UIN Bukittinggi
-
Tiga Pilar Kedamaian: Solusi Atasi Emosi di Lapas Narkotika Muara Sabak
-
Balap Liar Bukan Tren Keren: Psikologi UNJA Ajak Siswa Buka Mata dan Hati
-
MIMPI di Belantara Jambi: Mahasiswa Ubah Harapan Masyarakat Suku Anak Dalam
Terkini
-
4 Inspirasi Daily Outfit ala Hoshi SEVENTEEN yang Kekinian Abis!
-
Taman Wisata Lembah Wilis, Rasakan Sensasi Berenang dengan View Alam yang Cantik
-
Baru 6 Jam Dimulai, Tiket Termahal Konser BLACKPINK di Jakarta Ludes Terjual
-
Kim Min Kyu Jadi Tunangan Kontrak Yeri, Intip Perannya dalam Drama Korea BITCH X RICH 2
-
Bojan Hodak Soroti Pentingnya Adaptasi Bagi Pemain Baru, Ada Target Tinggi?