Film dokumenter kasus Kopi Sianida Jessica Wongso belum lama ini dirilis Netflix dengan judul "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso".
Setelah film dokumenter tersebut tayang pada 28 September lalu, netizen justru merasa jika sebenarnya Jessica tidak bersalah atas pembunuhan terhadap sahabatnya, Mirna Salihin.
Dari banyaknya komentar di media sosial, kebanyakan netizen berpendapat jika Jessica menjadi seseorang yang dijadikan tumbal dalam kasus pembunuhan tersebut.
Selain tidak adanya bukti kepemilikan sianida yang diduga menjadi penyebab tewasnya Mirna, netizen juga menganggap tidak adanya bukti bahwa Jessica menaruh racun sianida di Kopi Vietnam yang Mirna minum.
Dari banyaknya spekulasi dan analisis netizen mengenai siapa sebenarnya pembunuh Mirna, salah satu akun X atau Twitter membahas kemungkinan alasan Netflix membuat film dokumenter tersebut justru untuk memberikan sebuah pesan tersirat bahwa memang sesungguhnya ada yang tidak beres dengan kasus pembunuhan yang sangat heboh di tahun 2016 lalu.
Analisa netizen soal kasus pembunuhan Mirna
"Banyak yang ngeluh Ice Cold Jessica Wongso ini "gak berani" ngulik terlalu dalam. Justru Netflix mau ngasih tau kita secara implisit, betapa konyolnya seseorang dipaksa masuk penjara selama 20 tahun tanpa ada ruang berbicara yang adil, serta bukti yang sah secara hukum," tulis akun @good*** pada MInggu (1/10/2023).
Akun tersebut menambahkan jika film tersebut sepertinya sengaja dibangun konspirasi dan juga narasi liar agar kasusnya bisa melebar ke mana-mana.
"Dari awal, semacam niat banget jadiin orang kambing hitam based on asumsi subjektif dan judgemental. Dipikir orang awam segitu t**ol kali ya, ini pasti ada motif lain yang paling juga ujung-ujungnya soal duit," lanjut akun tesebut.
Otto Hasibuan, pengacara hukum yang menjamin jika Jessica tidak bersalah
Walaupun banyak fakta yang menunjukkan bahwa Jessica tidak terbukti menaruh sianida tersebut, hal itu tidak membuat Jessica lolos dari jeratan hukum hingga ia harus didakwa selama 20 tahun penjara.
Masih banyak lagi analisis liar yang dilontarkan netizen mengenai kasus pembunuhan tersebut. Namun yang paling populer adalah keterlibatan ayah Mirna Salihin dalam kasus tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, film dokumenter "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso" masih menjadi pembicaraan di media sosial. Lalu bagaimana tanggapan kamu terhadap film besutan Netflix tersebut?
Tag
Baca Juga
-
Terungkap! Motif Armor Toreador Lakukan KDRT ke Cut Intan Nabila, Polisi Dalami Kasus
-
Video Detik-detik Penangkapan Armor Toreador Usai Viral Lakukan KDRT pada Cut Intan Nabila
-
Armor Toreador Terlilit Utang Miliaran Rupiah, Alvin Faiz Jadi Korban
-
Kartika Putri Murka Disebut Hijrah karena Takut Ketahuan Prostitusi: Fitnahan Terkejam!
-
Selebgram Cut Intan Nabila Alami KDRT, Unggahan Sebelumnya Diduga Jadi Kode
Artikel Terkait
-
Setelah Sadbor, Netizen Tuntut Ivan Sugianto Dibotaki dan Dihukum Serupa
-
Terpidana Kasus Kopi Sianida Protes Jaksa Hadirkan Ahli, Jessica Wongso Mendadak Walk Out di Sidang PK
-
Akun Fufufafa Minta Maaf, Netizen Desak Bukti: Siapa Pemiliknya?
-
Raffi Ahmad dan Ria Ricis Hadiri Kampanye di Jateng, Netizen: Private Jet Siapa Nih?
-
Kembali Kolaborasi dengan Netflix, Zack Snyder Siap Garap Film Action
News
-
Mahasiswa Bisnis Perjalanan Wisata UGM Gelar Olimpiade Pariwisata #13 Tingkat Nasional
-
Bawakan Berbagai Genre Lagu, DNT Management Gelar Celebrate Zumba Party
-
Kesbangpol dan PD IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama untuk Meningkatkan Toleransi dan Harmoni
-
Sukses Digelar, JAMHESIC FKIK UNJA Tingkatkan Kolaborasi Internasional
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
Terkini
-
3 Serum Brightening Murah Meriah Cocok untuk Pelajar, Harga Rp20 Ribuan
-
Ulasan Novel Yang Telah Lama Pergi: Kisah Pengkhianatan Masa Lalu
-
Taeyeon Tulis Pesan Hangat untuk Diri Sendiri di Lagu 'Letter To Myself'
-
Penuh Chemistry! 4 Film dan Serial yang Dibintangi Dion Wiyoko bersama Sheila Dara
-
Fans Tak Perlu Banyak Menuntut, STY Pasti Miliki Alasan Tersendiri Tak Mainkan Eliano Reijnders