Capres nomor urut 3 Mahfud MD memberikan penjelasan terkait 'ibu yang lahirkan anak tak berakhlak itu dosa' di acara Tabrak Prof di Bandar Lampung. Mahfud menyatakan jika ucapannya tersebut sudah dipelintir padahal konteksnya tidak demikian.
Mahfud MD menjelaskan apabila bukan ibu yang berdosa jika memiliki anak tak berakhlak melainkan pemerintah yang berdosa. Maka dari itu, tugas pemerintah harus memberikan pekerjaan layak bagi para ibu.
BACA JUGA: Anggota KPPS Disebut Jadi Menantu Idaman, Gajinya Tembus Jutaan Rupiah Dalam Sehari?
Menurutnya, jika ibu tidak memiliki layak akan berdampak dalam peran mendidik anak dengan baik.
"Itu konteksnya ada yang tanya, 'Pak gimana kalau ibu melahirkan anak tidak berakhlak?'. Saya bilang, 'Ya dosa kita kalau membiarkan ibu itu membiarkan anak tidak berakhlak. Kita yang dosa bukan ibunya yang dosa'. Oleh sebab itu saya katakan ibu-ibu itu harus kita beri pekerjaan yang layak," ucap Mahfud MD dikutip dari akun Instagram resminya pada Selasa (30/1/2024).
"Jangan sampai kerja dari pagi sampai sore upahnya tidak layak, tidak dilindungi negara. Sehingga anaknya sesudah dilahirkan dibiarkan, tidak dididik, kadang masuk ke tempat-tempat gelap, dan menjadi tidak berakhlak," sambungnya.
BACA JUGA: Belum Selesai Soal ITB Tawarkan Bayar UKT Sistem Pinjol, Kini Heboh Mahasiswa Jual Beli Mata Kuliah
Mahfud MD berjanji bersama Ganjar Pranowo saat terpilih akan memberikan perlindungan ketenagajerjaan untuk para ibu.
"Kami katakan besok perlindungan ibu-ibu itu dari sudut ketenagakerjaan akan kita beri perhatian untuk lebih sejahtera. Agar anak-anak itu bisa dididik dengan baik dan berakhlak," ungkap Mahfud.
"Kalau ibunya sibuk cari kerja serabutan nggak jelas, upahnya nggak jelas. Itu nggak mungkin mendidik anaknya dengan baik. Kan gitu konteksnya." pungkasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Petuah Shin Tae-yong Sebelum Skuad Garuda Hadapi Jepang, Minta Pemain Enjoy
-
Hengkang dari RIIZE, SM Umumkan Seunghan Bakal Debut Sebagai Artis Solo
-
Ulasan Novel Home Sweet Loan:Impian di Tengah Tantangan Finansial
-
Romantisasi Kesehatan Mental Gen Z: Saatnya Berhenti dan Berpikir Kembali
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
Artikel Terkait
-
Diduga Pacaran dengan Bocah di Bawah Umur, Aliando Bisa Terjerat Pasal Ini?
-
Sempat Ramai Boikot Fedi Nuril, Film Terbarunya Justru Berhasil Gaet 200 Ribu Penonton Dalam Sehari
-
Miris! Bapak di Banjarmasin Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil, Ketahuan Saat Ibu Curiga Anaknya Tak Kunjung Datang Bulan
-
Terungkap, Ivan Sugianto Juga Suruh Siswa SMA Sujud dan Menggonggong Saat Dimediasi Kepala Sekolah
-
Mau Gaet Suara Anak Abah di Jabar, Syaikhu-Ilham Habibie Harap Anies Turun Gunung Kampanye
News
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Jalin Kerjasama Internasional, Psikologi UNJA MoA dengan Kampus Malaysia
-
Bicara tentang Bahaya Kekerasan Seksual, dr. Fikri Jelaskan Hal Ini
-
Komunitas GERKATIN DIY: Perjuangan Inklusi dan Kesehatan Mental Teman Tuli
-
5 Hero Marksman Jungle Terbaik di META Mobile Legends November 2024
Terkini
-
Petuah Shin Tae-yong Sebelum Skuad Garuda Hadapi Jepang, Minta Pemain Enjoy
-
Hengkang dari RIIZE, SM Umumkan Seunghan Bakal Debut Sebagai Artis Solo
-
Ulasan Novel Home Sweet Loan:Impian di Tengah Tantangan Finansial
-
Romantisasi Kesehatan Mental Gen Z: Saatnya Berhenti dan Berpikir Kembali
-
Ulasan Novel 'Ranah 3 Warna', Buah dari Kesabaran dalam Meraih Cita-cita