Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Rizka Utami Rahmi
Ilustrasi garis polisi (Freepik/user9023173)

Penemuan mayat seorang wanita di gudang Apotek Kimia Farma Samarinda yang terjadi pada 18 Februari lalu membuat geger media sosial.

Pasalnya banyak kejanggalan yang ditemukan dalam kasus kematian korban, salah satunya saat pihak apotek dituding enggan memberikan bukti CCTV guna proses penyelidikan.

Dilihat dari unggahan video akun @undercover.id, pihak keluarga korban terlihat menggeruduk apotek Kimia Farma. Dengan mengenakan pakaian serba hitam, keluarga korban berdiri di luar apotek sambil melakukan orasi dengan disaksikan warga sekitar yang penasaran ingin melihat.

Akan tetapi apotek itu terlihat tutup. Hanya ada sebuah kertas pengumuman yang ditempel di pintu kaca apotek tersebut.

"Kimia Farma turut berbela sungkawa atas meninggalnya Ibu Berta, untuk sementara operasional Kimia Farma Hidayatullah di tutup." demikian isi pengumuman tersebut dikutip pada Senin (18/03/2024).

Sementara itu perwakilan keluarga melakukan orasi dan mempertanyakan bagaimana mungkin tidak ada yang mengetahui adanya mayat di gudang apotek, padahal menurutnya hanya ada satu pintu akses menuju gudang apotek itu.

"Akses untuk masuk ke pergudangan yang ada di belakang Kimia Farma ini hanya satu, pertanyaannya masuk akal nggak mereka tidak tahu, mereka tidak lihat?" kata salah satu perwakilan keluarga korban pada warga yang berkerumun.

Keluarga korban tampak mendesak agar pimpinan apotek tersebut bisa memberikan satu-satunya alat bukti penting yakni berupa rekaman CCTV untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.

"Dengan segala kerendahan hati kepada pimpinan Kimia Farma yang ada untuk memberikan akses kepada kami untuk memeriksa CCTV," lanjutnya.

Warga ikut bersorak yang membuat lokasi sekitar apotek tersebut semakin ramai. Sementara itu beberapa personel kepolisian tampak berjaga-jaga untuk mengamankan situasi agar tetap kondusif.

Kabar mengenai penemuan seorang wanita di gudang apotek Kimia Farma yang berada di daerah Samarinda itu sebelumnya sempat membuat heboh media sosial.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, hasil autopsi korban yang tewas di gudang apotek itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, namun keluarga korban masih merasa janggal dengan kematian korban.

Pihak apotek juga dituding enggan memberikan bukti CCTV yag semakin menambah kecurigaan keluarga korban. unggahan tersebut kini turut menjadi perhatian warganet.

"Kaya Sambo part 2, hapus CCTV," tulis akun @yul***

"Pintu masuk arah ke gudang cuma satu, terus ada orang mati berhari-hari masa gak ada yang tahu," sambung akun @deep***

"Wajib amankan CCTV sekitaran TKP, jangan berkutat pada CCTV apoteknya saja," komen akun @aj4***

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rizka Utami Rahmi