Lima mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta menciptakan platform bimbingan belajar online, EduGrowth, yang fokus pada upcycling fashion. EduGrowth bertujuan untuk mendukung fashion berkelanjutan dan mengurangi limbah fashion.
EduGrowth menargetkan fashion enthusiast, content creator, dan individu yang ingin memulai usaha di bidang fashion, terutama remaja usia 15 hingga 30 tahun. Dengan tampilan menarik dan animasi yang memudahkan proses pembelajaran, EduGrowth berupaya menjangkau lebih banyak orang yang peduli terhadap keberlanjutan fashion.
Platform ini menyediakan materi ajar yang dapat diakses secara sinkron melalui Zoom dua kali setiap bulan dan secara asinkron melalui video pembelajaran di platform. Selain itu, terdapat fitur Q&A untuk komunikasi antara pengguna dan mentor, memastikan semua pertanyaan dapat terjawab dengan baik. EduGrowth menawarkan tiga kelas, yaitu beginner, intermediate, dan advance, dengan biaya berlangganan sebesar Rp130.000.
Menurut Maria Fabiola, ketua tim pengembang EduGrowth, platform ini memberikan berbagai manfaat. "EduGrowth mengurangi kebutuhan energi untuk memproduksi bahan baru, mengurangi polusi udara, air, dan tanah, serta membantu bisnis lokal dengan melibatkan seniman, penjahit, dan komunitas lokal," ujarnya.
EduGrowth dikembangkan oleh Maria Fabiola, Imam Hadi Razak, Dwi Arfian, Nuriza Ayu Prasilia, Syaza Dyah Kartikarini, dan dosen pendamping Akhsin Nurlayli, S.Pd., M.Eng. Mereka berhasil menciptakan platform inovatif yang menggabungkan edukasi dan kreativitas untuk menciptakan fashion berkelanjutan.
Latar Belakang dan Tujuan EduGrowth
Industri fashion menghadapi tantangan besar dalam hal keberlanjutan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor sektor fashion Indonesia dari Januari hingga Mei 2022 mencapai Rp 43,38 triliun, naik 39% dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu solusi yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan limbah fashion adalah melalui metode upcycling, yakni mengubah pakaian bekas menjadi pakaian dengan kualitas tinggi.
EduGrowth tidak hanya bertujuan mengurangi dampak lingkungan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dengan mendukung bisnis lokal. Dengan metode upcycling, EduGrowth membantu mengurangi kebutuhan energi untuk memproduksi bahan baru dan mengurangi polusi udara, air, dan tanah. Selain itu, platform ini turut serta dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12, yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab melalui pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi website EduGrowth di edugrowth.id. Platform ini siap membantu perjalanan menuju fashion yang lebih berkelanjutan dan kreatif melalui upcycling fashion.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Ekidna Belajar Mandiri: Berani Menghadapi Keraguan dan Hal Baru
-
Meraba Nasib Kurikulum Merdeka Belajar, Bakal Tamat di 'Tangan' Abdul Mu'ti?
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
-
Koleksi Modest Wear Greisy "Sweet Ribbon Flowers" Mengusung Keindahan Taman Bunga dan Elegansi Pita di JMFW 2024
News
-
Adakan PTKO II, Imabsi FKIP Unila Bekali Anggota agar Paham Renstra dan LPJ
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
Bangun Minat Menulis, SMA Negeri 1 Purwakarta Undang Penulis Novel
-
Lestarikan Sastra, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar 10 Lomba Bulan Bahasa
-
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Moonboy and His Starguide The Musical, dari Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater
Terkini
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Gong Yoo di Netflix, Terbaru Ada The Trunk
-
3 Rekomendasi Toner Lokal Mengandung Calendula, Ampuh Redakan Kemerahan
-
Erick Thohir Cek Kondisi Rumput GBK Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang
-
Tampil Modis dengan 4 Gaya Simpel ala Kang Mi-na yang Wajib Kamu Coba!
-
Ulasan Novel Little White Lies: Kehidupan Debutante yang Penuh Rahasia