Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Anggia Khofifah P
Jessica Margareth, Peserta CoC yang Sudah jadi CEO Saat Masih Kuliah (Instagram/jessicamargarethh)

Siapa yang masih terkejut dengan pencapaian para peserta Clash of Champions? Kali ini, giliran Jessica Margareth yang menjadi sorotan warganet berkat pengalaman gemilangnya. Bagaimana tidak, Jessica sudah menjadi Chief Executive Officer (CEO) saat masih kuliah, tetapi tetap menjaga keseimbangan akademiknya.

Sebelum membahas pencapaiannya, yuk, kita kenalan dulu dengan Jessica. Jessica Margareth adalah mahasiswi berprestasi dari jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan IPK 3.97 dari 4.00. Jessica meraih Juara 1 dalam Joint Convex National Business Case Competition di Pangkal Pinang pada 2023 dan Juara 3 Mahasiswa Berprestasi Teknik Industri ITB 2023.

Semasa Kuliah, Jessica Aktif di Dalam Maupun Luar Kampus

Semasa Kuliah, Jessica Aktif di Dalam Maupun Luar Kampus (Instagram/jessicamargarethh)

Melansir dari akun LinkedIn-nya, Jessica merupakan mahasiswi yang sangat aktif, baik di dalam maupun di luar kampus. Saat semester lima, Jessica mengikuti magang di dua startup sekaligus, menjadi Kepala Divisi dan Kepala Bidang di tiga organisasi, mengikuti rekrutmen untuk masuk laboratorium di TI ITB, mengambil 22 SKS, dan menjalani kuliah secara penuh secara offline.

Pada semester enam, Jessica menjadi CEO di Skill Up, platform pembelajaran berbasis teknologi yang bertujuan untuk mewujudkan seluruh potensi umat manusia demi mendorong era baru pembangunan, pertumbuhan, dan produktivitas. Selain itu, ia juga menjadi Kepala Divisi di satu organisasi, menjadi asisten dosen, mengikuti beberapa kompetisi, dan mengambil 22 SKS dengan mata kuliah yang menantang.

Ketika semester delapan, Jessica magang di Unilever, mengikuti Unilever Future Leaders League, membuat skripsi di bidang supply chain, dan syuting Clash of Champions. Namun sayang, ia harus tereliminasi dalam tantangan "Cryptarithm War" saat melawan tim Sandy.

Saat ini, Jessica sedang sibuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan melalui Young Leaders of Indonesia (YLI), sebuah program intensif leadership selama enam bulan. Hanya kandidat berprestasi akademik dan nonakademik yang terpilih. YLI diketahui telah melahirkan pemimpin-pemimpin seperti Nadiem Makarim dan Iman Usman.

Jessica Berhasil Lulus Kurang dari Empat Tahun

Jessica Berhasil Lulus Kurang dari Empat Tahun (Instagram/jessicamargarethh)

Pada 20 Juni, Jessica berhasil mendapatkan gelar sarjana teknik-nya. Ia menyelesaikan studinya dalam waktu kurang dari empat tahun.

"After 3 years and 9 months of sprinting, a new degree is unlocked.

The road wasn't easy at all, dari belajar mati-matian buat masuk @itb_1920, merasakan kuliah online 2 tahun, menyeimbangkan akademik-magang-organisasi-lomba, berkali-kali gagal, but here I am now.

Kalau ditanya, capek ga sih? Jawabannya: capek, tapi banyak juga bahagianya bisa mencapai milestone yang aku inginkan satu per satu.

Terima kasih kepada diri sendiri yang selalu mau berusaha, gak pernah kepikiran untuk menyerah, selalu mencari kesempatan untuk belajar, dan kuat dalam menghadapi berbagai masalah. Gak lupa juga, terima kasih untuk semua orang yang aku temui dalam perjalanan ini.

After 5 internships, 2 scholarships, 5+ competitions, many organizations, opportunities to be a mentor/speaker, and meeting many amazing people along the way, Jessica Margareth, (uo) S.T.," tulis Jessica di Instagram.

Jessica menjadi contoh bahwa IPK tinggi, bersamaan dengan pengalaman mumpuni dapat mempermudah perjalanan karir. Semoga kisah Jessica menginspirasi banyak mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan mengembangkan diri!

Anggia Khofifah P