Stres pada perempuan ternyata ditemukan ada di ambang tinggi, saat ia berada dalam usia produktif 20-45 tahun. Psikolog dari Psiaga menerangkan, terdapat dua kategori usia pada rentan umur tersebut, yakni dewasa muda yakni 20- 29 tahun, dan 30-45 tahun usia dewasa. Apa perbedaan stres yang dihadapi pada kedua kelompok umur tersebut?
Kategori umur dewasa muda, berada pada masa produktivitas yang tinggi. Dalam umur 20-29 tahun, perempuan acapkali dihadapkan dengan banyaknya target pencapaian, hingga urusan keluarga di masa awal pernikahan.
Sehingga, perempuan dewasa muda banyak melakukan eksplorasi kehidupan penuh ambisi. Periode inilah merupakan periode yang membutuhkan energi dan pikiran.
Sementara kategori usia dewasa 30-45 tahun dikategorikan sebagai periode puncak stres, menurut The Health and Safety Executive di Inggris.
Dalam rentan usia tersebut, perempuan dihadapkan lebih ekstra memiliki peran ganda. Sebagai ibu dari anak, sebagai istri dari pasangannya, juga tetap sebagai anak perempuan orang tuanya. Belum lagi, bila perempuan harus berperan juga sebagai pekerja.
Pikiran dan tenaga yang dikeluarkan perempuan dewasa, semakin berlipat dibandingkan dewasa muda. Ujung dari kelelahan pikiran dan fisik inilah dikenali sebagai puncak stres.
Stres yang tidak disadari dapat mengakibatkan depresi. Oleh karenanya penting untuk mengenali tanda stres.
Pound Pro Winda, instruktur olahraga Pound, atau yang lebih dikenal dengan nama Poundfit menyebutkan, perempuan stres seharusnya membutuhkan dukungan lebih dan stres dapat diregulasi melalui olahraga.
“Olahraga itu jalan terbaik bagi perempuan untuk bisa mengembalikan kembali kondisi tubuh yang prima akibat burn out. Tentunya support system dari orang terdekat juga enggak kalah penting.”
Poundfit, olahraga yang digemari belakangan ini adalah salah satu cara terbaik untuk merilis emosi meminimalisir stres pada perempuan.
“Gerakan dan kombinasi Pound itu dikategorikan HIIT, atau olahraga dengan intensitas tinggi yang untuk melatih otot jantung. Pound memang didesain untuk menghadirkan kebugaran bagi badan dan juga sensasi pukulan Ripstix yang memancing Pound Posses dalam pengalaman olahraga yang menyenangkan.”
Psikolog Psiaga, Ilma Putri Istianda, menyatakan bahwa olahraga yang teratur bukan akan menimbulkan lelah yang berkepanjangan atas lelah stres. Justru sebaliknya, fisik yang bugar dapat menekan stres.
“Penting untuk menjaga kebugaran fisik. Dan diikuti kesadaran penuh saat menghadapi rasa stres pada perempuan. Sadar penuh ini dimulai dari mengenali tanda stres, mengenali tanda tubuh menyampaikan sinyal lelah. Dan sadar harus melakukan apa sebagai solusi,” ujarnya.
Bila kamu, perempuan yang berada di kategori umur 20-45 tahun dan merasa dekat dengan gambaran kondisi stres, jangan ragu untuk memulai olahraga.
Gunakan kesempatan terbaik untuk mengikuti acara yang membangun kesadaran penuh atas jiwa dan raga yang sehat lewat Mindfulness dan Pound di Healthy Body and Soul persembahan Hotel Sahid Raya Yogyakarta, 20 Oktober 2024 mendatang.
Pada acara ini kamu akan belajar mengenali lebih dalam cara mengontrol kesadaran diri atas emosi dan stres bersama Psikolog. Diikuti dengan olahraga Poundfit bersama Pound Tour Crew Rina Rengganis dari Jakarta.
Segera daftarkan diri di bit.ly/POUNDBODYSOUL , jangan sampai kehabisan!
Sebagai tambahan informasi, Healthy Body and Soul persembahan Hotel Sahid Raya Yogyakarta, akan digelar pada 20 Oktober 2024. Acara ini merupakan kolaborasi FWD Pound Squad dan Yoursay.id di kota Yogyakarta dalam rangkaian Mental Health Awareness Month.
Didukung oleh psikolog terbaik dari Psiaga untuk mengawal sesi Mindfulness. Dan olahraga Poundfit akan dipimpin oleh Pound Tour Crew (salah satu Brand Ambasador Pound di Indonesia) Rina Rengganis dari Jakarta bersama 4 Pound Pro Yogyakarta: Pro Farah, Pro Winda, Pro Nindhy dan Pro Anne.
Narahubung: Galuh Parantri (081329664272)
Baca Juga
-
Sinopsis Sengkolo: Petaka Satu Suro, Teror Malam Keramat di Desa Pesisir
-
CERPEN: Kabur dari Pasukan Berkuda
-
Review Film Wicked: For Good, Penutup Epik yang Bikin Hati Meleleh
-
Komunitas Aksaraya Semesta Bangkitkan Cinta Buku Fisik di Kalangan Gen Z
-
Meninjau Ulang Peran Negara dalam Polemik Arus Donasi Bencana
Artikel Terkait
-
Apa Itu Kematian Nokturnal? Fenomena Meninggal Mendadak Saat Tidur
-
Manfaat Makan Alpukat Bagi Kesehatan
-
Pentingnya Menjaga Berat Badan dalam Buku Diet Sehat untuk Atlet
-
Remaja Perempuan Penting Deteksi Dini Kanker Payudara, Ini Penjelasan Dokter
-
Bisa Bantu Proses Penyembuhan, Ini Tips Menjaga Kesehatan Mental Penderita Kanker Payudara
News
-
Komunitas Aksaraya Semesta Bangkitkan Cinta Buku Fisik di Kalangan Gen Z
-
Stereotip Mekanik Kotor: Masih Relevankah di Era Modern?
-
Bukan Sekadar Musibah, Ini Alasan Ustadz Felix Sebut Perusak Hutan Pelaku 'Dosa Besar'
-
Teknologi Augmented Reality dalam Meningkatkan Pengalaman Belajar
-
Komunitas Board Game Yogyakarta, Kembalikan Keseruan Bermain Tanpa Gadget
Terkini
-
Sinopsis Sengkolo: Petaka Satu Suro, Teror Malam Keramat di Desa Pesisir
-
CERPEN: Kabur dari Pasukan Berkuda
-
Review Film Wicked: For Good, Penutup Epik yang Bikin Hati Meleleh
-
Meninjau Ulang Peran Negara dalam Polemik Arus Donasi Bencana
-
Rilis Trailer, Street Fighter Pamer Aksi Chun-Li Versi Live Action