Dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia 4 Februari 2025, Lingkar Mama menggelar Charity Talkshow berjudul "Ultra Processed Food (UPF): Kemudahan atau Bom Waktu?" di Wuffy Space Yogyakarta.
Acara ini menjadi wadah diskusi inspiratif sekaligus penggalangan dana untuk Rumah Singgah Pasien Anak Kanker Buah Hati Yogyakarta, tempat bernaung anak-anak pejuang kanker dan kelainan darah beserta keluarga, rujukan dari luar kota yang sedang menjalani pengobatan dan terapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Dalam kurun waktu 2 minggu, 9 mama bekerja sama mempersiapkan detail acara charity talkshow. Dari 35 peserta yang mendaftar, sebanyak 30 orang hadir pada saat acara kegiatan. Turut hadir pula dalam acaara sebagai tamu undangan enam orang fasilitator Lingkar Mama dan rekan media.
Acara ini mengundang Riri Febi, Konselor Laktasi dan Certified Gut Health & Nutrition For Life sebagai narasumber.
Diskusi mendalam mengenai konsumsi Ultra Processed Food (UPF) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran konsumsi makan sehat, pengenalan alternatif makanan sehat, peran penting ibu dalam pencegahan kanker, dan mengatasi paradigma keliru tentang UPF.
Acara ini didukung oleh 18 sponsor. Mamaktin Oil Young Living, Polki, Dough & Tangerine, Wardah, Bowin, dan sponsor lainnya. Serta 7 media partner: Wuffy Space, Lab Belajar Ibu, Rangkul Regional Jateng-DIY, digitalmama.id, novarty.com, Hap Magazine, dan yoursay.id.
Selain talkshow, acara ini juga dimeriahkan dengan kegiatan Garage Sale dan 8 booth yang menawarkan aneka produk makanan dan minuman sehat, obat-obatan, pakaian, serta kosmetik.
Total donasi yang terkumpul dalam kegiatan ini sebesar Rp24.998.666,- (dua puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu enam ratus enam puluh enam rupiah).
Selain donasi berupa uang, terdapat juga donasi barang, yaitu: 30 produk Polki Indonesia, 12 linen spray Bowin, 10 buku Impian Studio, 13 buku anak-anak, 14 sticker activity anak, dan 4 majalah Bobo dari Jairon Aldano, 2 buku dewasa, 1 buku cerita anak "Ara si Pembuat Mainan di Alam Terbuka" dari Galeri Ami, 1 lemari laci plastik, 1 kursi roda, dan 1 tabung oksigen & regulator.
Seluruh donasi diserahkan kepada pihak Rumah Singgah Pasien Anak Buah Hati pada Selasa (4/2/2025) bertepatan dengan peringatan Hari Kanker Sedunia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Harmoni Pesisir Pagatan: Merawat Laut, Menenun Asa, dan Menjaga Perbedaan
-
Merawat Luka yang Tak Terlihat setelah Bencana
-
Review The Great Flood: Kisah Kim Da Mi Selamatkan Anak saat Banjir Besar
-
Bencana Sumatra: Apa yang Salah dengan Cara Negara Berbicara ke Publik?
-
Winter Festival JEYC Jadi Ruang Belajar Holistik bagi Tumbuh Kembang Anak
Artikel Terkait
-
Infrastruktur Belum Merata, Survival Rate Kanker Anak di Indonesia Hanya 25 Persen
-
Kenapa Mayoritas Kasus Kanker Anak Ditemukan di Stadium Akhir? Ini Saran Ahli
-
Kanker Bukan Akhir Segalanya! Memahami Makna Hari Kanker Sedunia: United by Unique
-
Kanker Anak di Luar Jawa Terabaikan, Akses Perawatan Masih Terbatas
-
Leukemia Ancam Anak Indonesia, IDAI: Deteksi Dini Sangat Penting
News
-
Winter Festival JEYC Jadi Ruang Belajar Holistik bagi Tumbuh Kembang Anak
-
Dari Lumpur Pantai Baros: Mengubah Aksi Tanam Mangrove Jadi Seni dan Refleksi Diri
-
Menunda Pensiun Bukan Pilihan: 6 Alasan Pentingnya Memulai Sejak Dini
-
4 Moisturizer yang Ampuh Berikan Efek Brightening dan Perkuat Skin Barrier!
-
Bukan Meninggalkan, Hanya Mendefinisikan Ulang: Kisah Anak Nelayan di Era Modern
Terkini
-
Harmoni Pesisir Pagatan: Merawat Laut, Menenun Asa, dan Menjaga Perbedaan
-
Merawat Luka yang Tak Terlihat setelah Bencana
-
Review The Great Flood: Kisah Kim Da Mi Selamatkan Anak saat Banjir Besar
-
Bencana Sumatra: Apa yang Salah dengan Cara Negara Berbicara ke Publik?
-
Belajar dari Perempuan Pesisir, Penjaga Ekosistem Tanpa Sertifikat Ahli