Dari barisan Penyuluh Agama Islam yang berdedikasi di akar rumput, Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar mengukir sejarah dan memborong dua juara, yaitu Herawati Suyatno Putri, S.H.I., S.H. serta Kambali, S.Sos.I.
Mereka membuktikan bahwa kerja sunyi bisa berbuah prestasi gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Penyuluh Agama Islam Award tingkat Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah 2025 pada 14 mei 2025.
Dengan pendekatan yang menyentuh hati dan inovasi yang menyentuh nurani, Herawati sukses menyabet Juara 1 kategori Inisiasi Dini Pencegahan Korupsi melalui “Geber Bangku” (Generasi Bersih Bangsa Kuat).
Di tengah tantangan moral dan krisis keteladanan, Herawati hadir membawa angin segar melalui edukasi antikorupsi sejak dini di kalangan pelajar dan masyarakat.
Ia membumikan nilai kejujuran dan integritas lewat Majelis Taklim, forum komunitas, Karangtaruna, Sekolah, Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Al-Qur’an hingga media digital dakwah yang disambut antusias.
Begitu halnya dengan Kambali yang juga mencatat prestasi luar biasa dengan menjadi Juara 1 kategori Pendampingan Kelompok Rentan Disabilitas Sensorik Netra.
Ia dikenal luas karena keberaniannya menyentuh sisi-sisi kehidupan yang kerap terabaikan; pendampingan keagamaan kepada masyarakat disabilitas netra sensorik dengan dakwah yang penuh empati dan memberdayakan.
Bagi Kambali, penyuluh bukan sekadar menyampaikan ceramah, tetapi menyambung harapan bagi mereka yang nyaris tak terdengar.
“Prestasi ini adalah buah dari kerja bersama, semangat pelayanan, dan cinta terhadap umat. Saya percaya, perubahan besar dimulai dari hal kecil yang dilakukan dengan cinta dan konsistensi,” ujar Herawati penuh haru saat menerima penghargaan.
Ajang ini menjadi bukti nyata bahwa para Penyuluh Agama Islam bukan sekadar penggerak spiritual, tapi juga ujung tombak perubahan sosial.
Dedikasi Herawati dan Kambali ini menjadi inspirasi bagi ribuan Penyuluh Agama lain di Jawa Tengah dan Indonesia, bahwa dakwah yang menyentuh kehidupan nyata mampu mengubah wajah masyarakat dari pinggiran.
Melalui torehan ini, Herawati dan Kambali bukan hanya membawa pulang penghargaan, tapi juga membawa pulang harapan: bahwa masa depan dakwah Islam yang transformatif, solutif, dan membumi masih terus menyala.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Thom Haye, Eliano Reijnders dan Indonesian Connection yang Berakhir dengan Sia-Sia
-
6 Rekomendasi Drama China Genre Romance yang Dibintangi Mantan Member R1SE
-
Ulasan Film Keluarga Super Irit, Adaptasi Komik Asal Korea Selatan
-
Review Film Rust: Jauh Lebih Menyakitkan Kisah di Balik Layarnya
-
Ulasan Novel The Tenant: Suara Misterius dan Bau Busuk dari Penyewa Baru
Artikel Terkait
News
-
Bekali Dosen dengan Pelatihan AI, SCU Perkuat Literasi Digital dan Riset di Era Kecerdasan Buatan
-
Mahasiswa Psikologi UNJA Tanggapi Darurat Pelecehan Seksual Lewat MindTalks
-
Kemitraan UI dan UC Berkeley Makin Erat, Dorong Riset Lintas Negara
-
Giatkan Literasi, Mahasiswa Psikologi UNJA Gelar Program di Senaung Jambi
-
Meningkatkan Skor SINTA, Psikologi Universitas Jambi Gelar Workshop Khusus
Terkini
-
Thom Haye, Eliano Reijnders dan Indonesian Connection yang Berakhir dengan Sia-Sia
-
6 Rekomendasi Drama China Genre Romance yang Dibintangi Mantan Member R1SE
-
Ulasan Film Keluarga Super Irit, Adaptasi Komik Asal Korea Selatan
-
Review Film Rust: Jauh Lebih Menyakitkan Kisah di Balik Layarnya
-
Ulasan Novel The Tenant: Suara Misterius dan Bau Busuk dari Penyewa Baru