M. Reza Sulaiman
Presiden Prabowo Subianto. ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

Di saat bara api demo di dalam negeri sepertinya baru saja padam, Presiden Prabowo Subianto membuat sebuah keputusan yang langsung jadi sorotan: terbang ke Beijing, China, untuk menghadiri parade militer. Istana mengklaim keputusan ini diambil karena "kehidupan masyarakat telah kembali pulih seperti sedia kala."

Tapi benarkah secepat itu? Klaim "situasi pulih" ini sontak menjadi perdebatan, apalagi saat foto Prabowo berdiri sejajar dengan para pemimpin dunia seperti Vladimir Putin dan Kim Jong Un beredar luas. Banyak yang bertanya, "Pulih beneran, atau cuma pura-pura pulih?"

Klaim Istana: "Semua Sudah Kembali Normal"

Kabar keberangkatan Prabowo ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, pada Selasa (2/9/2025) malam. Menurutnya, setelah seharian memonitor, Presiden menerima laporan bahwa kondisi nasional sudah stabil.

“Satu hari ini juga beliau memonitor seluruh keadaan dan mendapatkan laporan dari seluruh jajaran terkait bahwa kehidupan masyarakat telah kembali berhasil pulih seperti sedia kala,” kata Prasetyo.

Prasetyo juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo sangat mengapresiasi kerja sama semua pihak, dari masyarakat, aparat, hingga pemerintah daerah, yang dianggap berhasil menciptakan kembali kedamaian dalam waktu singkat.

Alasan Keberangkatan: Permohonan 'Sangat' dari China

Awalnya, perjalanan Prabowo ke China ini dijadwalkan pada 31 Agustus. Namun, karena situasi dalam negeri yang chaos, keberangkatan itu sempat ditunda. Lalu, kenapa sekarang jadi berangkat?

Menurut Mensesneg, ada "permohonan yang sangat" dari pemerintah Tiongkok agar Prabowo bisa hadir, setidaknya dalam satu hari, di acara peringatan 80 tahun dan parade militer mereka.

"Oleh karena itulah, demi menjaga hubungan baik dengan pemerintah Tiongkok, Bapak Presiden memutuskan untuk beliau berangkat malam ini dan keesokan malam beliau sudah akan kembali ke Tanah Air,” jelas Prasetyo.

Foto Viral yang Bikin Netizen Gatal Berkomentar

Keputusan berangkat ini makin jadi sorotan setelah beredar foto ikonik di media sosial: Prabowo Subianto berdiri di barisan depan parade militer, sejajar dengan Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Foto ini langsung jadi "kanvas" bagi netizen untuk meluapkan unek-unek mereka.

1. Sindiran Soal 'Antek Asing'

Beberapa netizen langsung menyindir narasi pemerintah yang sering menyalahkan "antek asing" sebagai dalang kerusuhan.

"Pak putin,pak kim jong un dan bang xi jinping itu ada orang yang selalu nyalahin kalian (antek asing) dengan kekacauan saat ini," tulis seorang netizen, menyoroti ironi Prabowo yang justru berdiri bersama pemimpin yang sering dituduh asing.

2. Pertanyaan Soal Prioritas

Ada juga yang mempertanyakan klaim "situasi pulih" dan menagih janji pengusutan kasus korban jiwa.

"Jadi, kondisi Indonesia sudah aman ya, Pak??... pr kejadian hilangnya nyawa temen" peserta demo tetp kudu diusut lohh yaa, Pak.. " tulis netizen lain.

3. Komentar Receh yang Bikin Ngakak

Tentu saja, ada juga komentar-komentar receh khas netizen +62 yang fokus pada hal-hal di luar konteks.

"Ternyata masih tinggian kim jong un sunbaenim," tulis seorang fans K-Pop.

"sejajar gtu doang anjir, ga ngaruh buat negaranya, antara langit dan bumi," timpal yang lain dengan nada skeptis.

Keberangkatan Prabowo di tengah situasi yang baru saja mereda ini menjadi sebuah pertaruhan citra. Bagi pemerintah, ini adalah sinyal bahwa negara sudah aman dan hubungan internasional tetap jadi prioritas.

Tapi bagi sebagian publik, ini justru terasa seperti sebuah ironi: di saat luka di dalam negeri belum benar-benar kering, sang pemimpin justru sudah sibuk menghadiri pesta di rumah tetangga.