Nama Ferry Irwandi mendadak jadi sorotan. Bukan hanya karena kontennya di media sosial, tetapi juga keberaniannya berdiri di garis depan demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR RI.
Dengan suara lantang, ia menyoroti tunjangan pensiun DPR yang dinilainya “tidak masuk akal” dan menyerukan reformasi besar-besaran.
Bagi Ferry, aksi mahasiswa bukan sekadar keramaian jalanan, melainkan tanda kebangkitan generasi muda. Dalam program Rakyat Bersuara iNews (2/9/2025), ia menegaskan, “Critical thinking mereka luar biasa sekali. Kita benar-benar ada di generasi emas, yang generasi emas ini dihasilkan bukan dari pemerintah yang baik, tapi memang dari akses internet yang luar biasa.”
Namun keberaniannya tidak datang tanpa risiko. Terbaru, Ferry mengaku menerima teror di media sosial. Menurutnya, ancaman itu muncul setelah ia dianggap menggagalkan wacana pemberlakuan status darurat militer atas aksi mahasiswa pada 31 Agustus 2025.
Mengawali Karier sebagai sebagai PNS
Ferry Irwandi lahir di Jambi pada 1991, dari keluarga perantau Minangkabau asal Payakumbuh. Ayahnya seorang dosen, ibunya karyawan. Sejak SMP, ia sudah akrab dengan seni teater dan film, meski kemudian memilih jalan pendidikan formal di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).
Semasa kuliah, Ferry tetap menjaga gairah seninya lewat klub teater dan komunitas film SCENE. Setelah menamatkan pendidikan, ia melanjutkan studi hingga meraih gelar magister di Central Queensland University, Australia.
Karier di Kemenkeu hingga Mundur
Ferry memulai karier sebagai pegawai negeri sipil di Kementerian Keuangan, bekerja sebagai videografer di bagian hubungan masyarakat. Hampir 10 tahun ia habiskan di sana sebelum akhirnya mengundurkan diri pada November 2022. Keputusan itu membuka jalan baru baginya: menjadi konten kreator penuh waktu.
Padahal, ia sudah aktif di YouTube sejak 2010. Namun baru setelah keluar dari birokrasi, Ferry benar-benar menekuni dunia konten. Topik yang ia angkat pun luas: politik, keuangan, filsafat Stoikisme, hingga isu sosial.
Popularitasnya meningkat setelah tampil di siniar “Close the Door” Deddy Corbuzier pada April 2022, lalu berkolaborasi dengan kreator lain seperti Jerome Polin dan Coki Pardede.
Kritik Lantang
Berbeda dengan influencer lain yang nyaman di jalur aman, Ferry justru memilih arah sebaliknya. Ia berulang kali menyoroti fenomena selebgram yang menjadi bintang iklan judi online, hingga secara terbuka mengkritik kebijakan pemerintah yang merugikan publik.
Kini, setelah ikut menyuarakan aspirasi mahasiswa, Ferry semakin dianggap sebagai simbol perlawanan sipil di era digital. Meski dibayangi ancaman, ia tetap berdiri dengan sikap vokal.
Baca Juga
-
Kaya Vitamin C! 4 Rekomendasi Serum Mulberry untuk Bebas Kusam dan Warna Kulit Merata
-
Siapa Delpedro Marhaen? Profil Direktur Lokataru Foundation yang Ditangkap dan Vokal Bela HAM
-
Kesadaran Diri, Antara Jalan Menuju Kebebasan atau Jerat Overthinking
-
Panji Tengkorak: Ambisi Besar yang Tenggelam di Tengah Keadaan
-
OOTD Simpel Tzuyu TWICE: 4 Look Kasual yang Bisa Ditiru Setiap Hari
Artikel Terkait
News
-
Siapa Delpedro Marhaen? Profil Direktur Lokataru Foundation yang Ditangkap dan Vokal Bela HAM
-
Mengapa Feby Belinda Memilih Diam saat Ahmad Sahroni Menjadi Sorotan Publik?
-
Diplomat RI Tewas Ditembak di Peru, Zetro Leonardo Purba Tinggalkan Duka Mendalam
-
Geger Kasus Indramayu: 5 Jenazah Dalam Satu Lubang! Polisi Temukan Cangkul Berdarah, Apa Motifnya?
-
Prabowo Terbang ke China, Momen Baris Bareng Putin dan Kim Jong Un Nonton Parade Militer Viral
Terkini
-
Kaya Vitamin C! 4 Rekomendasi Serum Mulberry untuk Bebas Kusam dan Warna Kulit Merata
-
Kesadaran Diri, Antara Jalan Menuju Kebebasan atau Jerat Overthinking
-
Panji Tengkorak: Ambisi Besar yang Tenggelam di Tengah Keadaan
-
OOTD Simpel Tzuyu TWICE: 4 Look Kasual yang Bisa Ditiru Setiap Hari
-
17+8 Tuntutan Rakyat: Antara Harapan dan Realita yang Berliku