M. Reza Sulaiman
Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Rabu (1/10/2025). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym]

Ada kabar super genting yang datang langsung dari kediaman Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara. Di tengah malam, Prabowo menggelar rapat darurat dan memberikan sebuah perintah yang dijamin bikin dunia internasional menoleh: ia meminta TNI untuk mempersiapkan diri mengirim pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina!

Perintah ini bukan sekadar wacana. Ini adalah respons langsung atas undangan mendadak bagi Prabowo untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Mesir. Indonesia sepertinya siap mengambil peran yang jauh lebih besar dalam konflik ini.
'Siapkan Diri Kalian!', Perintah Langsung Prabowo ke Petinggi TNI

Dalam rapat yang digelar Minggu (12/10) malam, Prabowo secara spesifik membahas kemungkinan Indonesia akan diminta untuk mengirim pasukan. Dan yang hadir di rapat itu bukan orang sembarangan. Selain para menteri, ada juga Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita.

Menurut Mensesneg Prasetyo Hadi, Presiden Prabowo tidak mau Indonesia gagap jika skenario itu benar-benar terjadi.

"Tadi Bapak Presiden juga menyampaikan... kalau memang kemudian... Indonesia, diminta untuk ikut serta membantu mengirimkan pasukan perdamaian," ujar Prasetyo.

"Dan juga dibahas dan diminta kepada tadi alhamdulillah yang hadir adalah Wakil Panglima TNI untuk juga mulai mempersiapkan diri. Manakala dibutuhkan kita sudah siap," tegas Prasetyo.

Bahkan, ada selentingan kabar yang menyebut jumlah pasukan yang mungkin akan dikirim bisa mencapai 20 ribu prajurit!

Diundang Khusus ke KTT Perdamaian Gaza di Mesir

Perintah "siaga" ini tentu saja bukan tanpa sebab. Di malam yang sama, Prabowo mengumumkan kepada para menterinya bahwa ia menerima undangan khusus yang sangat mendadak untuk menghadiri KTT Perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir.

"Kemarin secara khusus beliau mendapatkan undangan... undangan tersebut betul-betul memohon kesediaan kehadiran dari Bapak Presiden Prabowo karena itu bagian dari kelanjutan perundingan yang semoga insyaallah itu bisa membawa perdamaian di Palestina dan terutama di Gaza," tutur Prasetyo.

Meskipun waktunya mepet, Prabowo memutuskan untuk tetap berangkat. "Untuk menjaga hubungan baik dan itu bagian juga dari ikhtiar kita selama ini," sambungnya.

Indonesia Siap Ambil Peran di Panggung Dunia

Langkah Prabowo ini adalah sebuah statement politik yang sangat kuat. Ini menunjukkan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinannya tidak akan lagi hanya menjadi "penonton" dalam konflik global, terutama yang menyangkut Palestina.

Dengan memerintahkan TNI untuk bersiap, Prabowo seolah mengirimkan pesan ke dunia: "Kami tidak hanya bicara, kami siap bertindak."

Kini, semua mata tertuju pada hasil KTT di Mesir. Apakah benar Indonesia akan diminta untuk mengirim pasukannya ke salah satu wilayah paling berbahaya di dunia? Dan jika iya, apakah TNI kita benar-benar siap untuk mengemban misi perdamaian yang super berat ini?