Hayuning Ratri Hapsari | Mira Fitdyati
Potret salat ghaib dan doa bersama untuk enam korban yang terseret arus sungai Tubing Genting Jolinggo (Instagram/uinwalisongosemarang)
Mira Fitdyati

Duka mendalam menyelimuti Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Enam mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, mengalami musibah terseret arus sungai Tubing Genting Jolinggo pada Selasa (4/11/2025).

Kabar ini tidak hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarga korban, tetapi juga mengguncang seluruh civitas akademika.

Melalui unggahan di akun Instagram @uinwalisongosemarang, pihak kampus mengimbau dosen, tenaga kependidikan (tendik), dan mahasiswa untuk melakukan doa bersama sebelum perkuliahan dimulai.

UIN Walisongo juga menggelar salat ghaib setelah salat dzuhur berjamaah pada Rabu (5/11/2025) serta doa bersama di Masjid Kampus 1, 2, dan 3.

Kegiatan tersebut menjadi bentuk penghormatan bagi para korban yang telah berpulang sekaligus doa agar mahasiswa yang masih dalam pencarian segera ditemukan.

Melalui unggahan tersebut, disampaikan bahwa dari enam mahasiswa yang terseret arus sungai, lima diantaranya telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Mereka adalah Riska Amelia (Prodi Hukum Keluarga Islam), M. Labib Rizqi (Prodi Hukum Keluarga Islam), Syifa Nadilah (Prodi Hukum Keluarga Islam), M. Jibril Assyarafi (Prodi Pendidikan Matematika), dan Bima Pranawira (Prodi Pendidikan Fisika).

Sementara itu, satu mahasiswa lainnya, Nabila Yuliana Desy (Prodi Hukum Keluarga Islam), masih dalam status pencarian. Pihak kampus menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian mahasiswa-mahasiswi terbaiknya.

Anak-anak terbaik kami, Husnul Khotimah ya nak,” tulis pihak universitas pada caption.

Melansir dari laman resmi walisongo.ac.id, musibah ini terjadi saat para mahasiswa sedang bermain air di aliran sungai Tubing Genting Jolinggo.

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Kendal, banjir bandang secara tiba-tiba melanda kawasan tersebut akibat hujan deras di bagian hulu sungai, sehingga enam mahasiswa terseret arus.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Nizar, menyampaikan duka cita yang mendalam serta memastikan komitmen universitas dalam penanganan musibah ini.

Pihak kampus juga terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR setempat untuk mendukung proses pencarian dan memberikan pendampingan bagi keluarga korban.

Selain itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Mukhsin Jamil, turut hadir langsung di Kendal pada Rabu (5/11/2025) untuk mendampingi keluarga korban serta memastikan proses penanganan berjalan dengan baik.

UIN Walisongo juga berkomitmen melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN, terutama dalam aspek keamanan, mitigasi risiko, dan pengawasan kegiatan lapangan, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Di tengah suasana duka, keluarga besar UIN Walisongo berusaha saling menguatkan, sembari memanjatkan doa terbaik bagi para korban.

Semoga seluruh mahasiswa yang berpulang mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan menghadapi ujian ini.