M. Reza Sulaiman
Ilustrasi Polusi Kota (Pexels/Marek Piwnicki)

Jakarta memang sering dikritik karena kualitas udaranya yang buruk. Namun, ternyata "Kota Megapolitan" ini bukan satu-satunya kota dengan polusi udara yang ekstrem. Sejumlah kota di Asia Selatan hingga Timur Tengah bahkan mencatat tingkat pencemaran yang jauh lebih tinggi.

Polusi udara kini disebut sebagai "pembunuh senyap" di era modern. Pertumbuhan populasi, lalu lintas yang padat, emisi dari industri, hingga pembakaran limbah menjadi penyebab utama dari kualitas udara yang terus menurun di berbagai belahan dunia.

Inilah 10 kota yang memiliki indeks kualitas udara (AQI) terburuk di dunia pada tahun 2025, yang sebagian besarnya berada di kawasan Asia.

1. Baghdad, Irak: Terjebak Debu Gurun dan Asap Industri

Ibu kota Irak ini menempati posisi pertama dengan AQI sekitar 180. Emisi dari industri, debu gurun, dan aktivitas konstruksi besar-besaran menjadi penyebab utama dari polusi yang parah di Baghdad.

2. Kolkata, India: Kota Lembap yang 'Mengunci' Polusi

Dengan AQI rata-rata 170, Kolkata menghadapi emisi kendaraan dan polusi industri yang tinggi, yang diperparah oleh cuaca yang lembap yang bisa "mengunci" partikel-partikel polutan di udara.

3. Dhaka, Bangladesh: Sesak di Tengah Kota Padat

Kota yang sangat padat penduduk ini terus-menerus bergulat dengan polusi dari pabrik-pabrik, kendaraan tua, dan pembakaran bahan bakar murah setiap harinya.

4. Lahore, Pakistan: 'Langganan' Kabut Asap di Musim Dingin

Setiap musim dingin, Lahore akan diselimuti oleh kabut asap yang tebal akibat pembakaran lahan pertanian dan pembakaran batu bara.

5. Manama, Bahrain: Modern tapi 'Kering'

Kota ini terdampak oleh kondisi geografisnya yang kering, pembangunan yang pesat, dan kurangnya area penghijauan. AQI rata-ratanya bisa mencapai 158.

6. Kampala, Uganda: Urbanisasi Cepat Tanpa Solusi

Kota di Afrika Timur ini mengalami polusi akibat urbanisasi yang cepat dan pembakaran sampah secara terbuka, tanpa adanya sistem pengelolaan limbah yang modern.

7. Doha, Qatar: Debu Gurun dan Proyek Konstruksi Raksasa

Meskipun sangat modern, Doha juga menghadapi masalah polusi dari debu gurun dan emisi dari proyek-proyek konstruksi yang besar.

8. Karachi, Pakistan: Asap Tebal dari Kota Pelabuhan

Sebagai kota pelabuhan industri, Karachi menghadapi masalah asap tebal dari pabrik-pabrik, transportasi, dan penggunaan bahan bakar diesel.

9. Delhi, India: 'Langganan' Juara Kota Paling Tercemar

Sudah menjadi langganan dalam daftar kota paling tercemar, Delhi kembali mencatat AQI yang sangat tinggi akibat pembakaran limbah pertanian dan padatnya kendaraan bermotor.

10. Mumbai, India: Korban dari Urbanisasi yang Cepat

Urbanisasi yang sangat cepat dan aktivitas di pelabuhan membuat Mumbai ikut masuk ke dalam daftar 10 besar kota paling tercemar di dunia.

Bukan Cuma Bikin Batuk, tapi Juga Bisa Membunuh

Paparan polusi udara, terutama partikel halus PM2.5, dapat menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahunnya. Risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker paru-paru akan meningkat tajam di kota-kota dengan udara yang kotor.

Jakarta memang masih termasuk dalam kategori "tidak sehat", namun data yang ada menunjukkan bahwa masalah polusi udara ini jauh lebih luas. Dunia kini dihadapkan pada tanggung jawab bersama untuk bisa menekan emisi, memperbanyak transportasi hijau, dan memperkuat regulasi lingkungan.

(Flovian Aiko)