Sekar Anindyah Lamase | Mira Fitdyati
Potret Sandiaga Salahuddin Uno (Instagram/sandiuno)
Mira Fitdyati

Sandiaga Salahuddin Uno akhirnya angkat bicara mengenai keputusannya mundur dari Partai Gerindra. Mantan calon wakil presiden pada 2019 yang saat itu berpasangan dengan Prabowo Subianto ini menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari tugas yang harus ia jalankan.

Dalam unggahan video di kanal YouTube Samuel Christ pada Kamis (13/11/2025), Sandiaga menyampaikan bahwa kini ia memilih untuk lebih fokus pada dunia usaha dibandingkan politik.

Dalam video tersebut, Sandiaga mengungkapkan bahwa pada saat ia masih berada di Gerindra, struktur kepemimpinan partai dipimpin oleh Prabowo. Namun, ia menegaskan bahwa perintah tertinggi tetap berasal dari commander in chief, yaitu presiden.

“Perintah tertinggi itu dari commander in chief, jadi pada saat itu kan dua pimpinan saya di partai itu kan Pak Prabowo. Tapi pimpinan tertinggi kita semua itu kan presiden,” ujarnya.

Ia kemudian menanggapi anggapan publik yang menyebut dirinya seolah meninggalkan Prabowo ketika memutuskan mundur dari partai.

Sandiaga menegaskan bahwa langkah tersebut justru ia ambil karena harus menjalankan instruksi langsung dari commander in chief, dan Prabowo pun memahami alasan tersebut.

“Saya keluar dari Partai Gerindra dan lain sebagainya, itu jelas saya menjalankan tugas. Dan kita berdua sudah sama-sama tahu, kalau commander in chief sudah memberikan instruksi kita harus eksekusi,” ujarnya.

Meski menyadari bahwa setiap keputusan membawa risiko, Sandiaga melihat hal tersebut sebagai konsekuensi politik yang memang harus ia hadapi.

Saat itu ia berada dalam lingkaran pengambil kebijakan menuju Pilpres 2024, sehingga segala dinamika politik menjadi konsekuensi yang tidak bisa dihindari.

“Itulah yang akhirnya kita memiliki konsekuensi politik tentunya, dan saya melihat itu sebagai konsekuensi politik yang harus saya terima,” ujarnya.

Di balik itu semua, Sandiaga merasa bangga karena tetap dapat mengawal Prabowo hingga terpilih sebagai presiden, meskipun bukan lagi berjalan bersama dalam satu barisan politik.

Ia mengungkapkan bahwa dukungannya tetap diberikan secara total, tetapi kini melalui perannya di luar pemerintahan.

“Saya bangga menjadi bagian itu. Saya berjuang waktu itu untuk Pak Prabowo menjadi presiden. Tapi begitu saya ditugaskan untuk tidak membersamai Pak Prabowo, itu yang saya jalankan. Saya totalitas mendukung dia, tapi dari luar pemerintahan, dari dunia usaha,” ujarnya.

Sandiaga juga menyampaikan bahwa fokusnya kini adalah memberikan manfaat yang lebih luas. Ia merasa ruang geraknya di luar politik justru membuka peluang lebih banyak untuk menghadirkan dampak bagi masyarakat.

“Saya melihat tugas saya di luar pemerintahan. Di luar perpolitikan, base yang saya ada sekarang ya memberikan dampak dan kebermanfaatan yang lebih luas,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa hingga saat ini ia tidak memiliki rencana untuk kembali ke dunia politik. Menurutnya, peluang terbesar justru berada di sektor usaha. Ia juga bersyukur masih mendapatkan banyak dukungan dari mitra dan pemodal yang mempercayai dirinya.

“Per hari ini nggak ada, per hari ini karier politik saya sangat suram. Saya lebih melihat peluang saya ada di dunia usaha,” ujarnya.

“Saya masih sangat didukung oleh tim yang kuat, jadi ini yang menjadi fokus saya sekarang,” tambahnya.

Setiap perjalanan memiliki jalannya masing-masing. Bagi Sandiaga, langkah keluar dari politik bukan akhir, melainkan babak baru untuk terus memberi manfaat melalui cara yang berbeda.

Dengan fokus pada dunia usaha, ia merasa bisa tetap berkontribusi bagi masyarakat dengan ruang gerak yang lebih luas.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS