Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Feny
Anak-anak sekolah marjinal belajar sambil bermain dan bercerita (Ist).

Fungsi pendidikan adalah mencerdaskan dan mengembangkan keterampilan dan membentuk watak atau budi pekerti, agar menjadi bangsa yang berakhlak mulia serta bermartabat. Tujuan pendidikan bukan hanya untuk menjadikan anak memiliki nilai akademik, tetapi juga untuk menciptakan generasi yang berakhlak mulia.

Pendidikan karakter anak harus dilakukan sejak usia dini agar anak dapat menjadi dewasa dengan kematangan emosional yang baik. Kematangan emosi merupakan syarat penting bagi anak untuk mempersiapkan masa depan, baik secara akademis maupun dalam bidang dan kehidupan negara.

Pendidikan karakter umumnya diperoleh di bangku sekolah atau keluarga. Namun, hal ini berbeda dengan anak-anak yang tidak memiliki akses pendidikan formal yang layak atau putus sekolah. Beberapa anak terkadang memilih bekerja untuk menghidupi keluarga daripada belajar di sekolah.

Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta bekerjasama dengan Komunitas Sekolah Marjinal memberikan edukasi kepada anak-anak pemulung di Yogyakarta dalam bentuk pendidikan karakter.

Sekolah Marjinal merupakan “sekolah gratis” bagi para pemulung di kawasan Kledokan Babarsari, Yogyakarta. Anak-anak pemulung tidak berpendidikan atau putus sekolah karena harus membantu orang tua mereka melakukan pekerjaan sebagai pemulung.

Sekolah Marjinal yang di kelola oleh Komunitas Sekolah Marjinal menjadi wadah bagi anak-anak untuk belajar yang seharusnya mereka peroleh dipendidikan formal. Komunitas Sekolah Marjinal memberikan bekal dan dorongan bagi anak-anak untuk dapat melanjutkan pendidikan yang layak.

Saat ini, terdapat 20 anak yang didampingi belajar di sekolah marjinal, tiga di antaranya berkebutuhan khusus dan sebagian telah berhasil melanjutkan pendidikannya. Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta bekerjasama dengan Komunitas Sekolah Marjinal guna membantu anak-anak pemulung untuk belajar memahami dasar-dasar Pendidikan dengan baik.

Salah satu edukasi yang diberikan adalah pendidikan karakter tentang tiga kata ajaib yaitu terima kasih, tolong dan maaf. Edukasi ini menjadi bekal bagi anak-anak untuk bersosialisasi di lingkungan sekitar mereka. Pendidikan tiga kata ajaib merupakan hal penting yang harus dimiliki setiap anak sejak dini. Tiga kata ajaib adalah nama frasa yang terdiri dari tiga kata sederhana, tetapi memiliki arti yang sangat penting bagi anak-anak.

Tiga kata ajaib itu adalah :

1. Terima Kasih

Kalimat terima kasih memanglah sangat sederhana tetapi begitu berharga karena kalimat itu merupakan bentuk apresiasi kepada seseorang yang telah membantu kita. Jadi ketika suatu saat membutuhkan bantuan lagi, mereka akan senang hati memberikan bantuan. Ungkapan ini dapat mengajarkan empati kepada orang lain dan dapat memberikan pelajaran dalam menghargai orang lain.

2. Tolong

Meminta bantuan tanpa ada kata tolong didepan artinya itu menyuruh. Menggunakan kata "tolong" berarti menghargai dan menghormati orang yang hendak memberi kita bantuan. Ungkapan ini dapat dibiasakan Ketika hendak memberi perintah kepada anak. Kata “tolong” juga merupakan ucapan sopan santun saat membutuhkan pertolongan.

3. Maaf

Ajari anak untuk bertanggung jawab atas kesalahan mereka dan meminta maaf ketika mereka melakukan kesalahan. Banyak orang tidak mau mengucapkan kata maaf karenaa merasa kalah dan lemah jika mengucapkan kata maaf tersebut. Padahal mengucapkan kata maaf bukan berarti lemah dan kalah, tetapi membuat diri lebih mulia, karena berani mengakui kesalahan yang diperbuat.

Feny

Baca Juga