Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Gelombang 9 Kelompok 12, di Kelurahan Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, menciptakan inovasi makanan ringan atau camilan stik ikan nila.
Seperti diketahui bahwa Kelurahan Bakalan Krajan memang terkenal dengan potensi ikan nila dengan sistem bioflok yang unik. Lewat ikan nila ini, Kelurahan Bakalan Krajan menduduki posisi TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Nasional.
Prestasi itu juga harus diimbangi untuk dikembangkan menjadi ikon dari kelurahan Bakalankrajan, supaya memiliki produk lokal yang beragam dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat lokal.
Untuk itu, Mahasiswa PMM UMM Kelompok 12 Gelombang 9 memanfaatkan potensi ikan nila agar dijadikan produk lokal unggulan Kelurahan Bakalankrajan. Produk ini dinamakan Stik Nila Bakra yang berbahan dasar utama dari ikan nila dan bahan pendukung lainnya.
Sementara, nama Bakra diambil dari Bakalan Krajan yang disingakat, sehingga dinamakan sebagai Stik Nila Bakra.
Selain itu, kandungan nutrisi dalam ikan nila juga tidak kalah bagus dibanding dengan ikan lainnya. Dalam 100 gram ikan nila, terkandung protein 26 gram, vitamin B3, B12, kalium, fosfor, serta selenium.
Kandungannya bermanfaat untuk mencegah penuaan dini, meningkatkan fungsi otak, sampai peningkatan kekuatan tulang dan gigi. Selain itu, ikan nila sistem bioflok juga dapat memerangi penyakit stunting yang terjadi akibat kurangnya gizi pada anak-anak akibat keterlambatan dalam tumbuh kembangnya.
Selain itu, dalam mendukung perkembangan potensi, ikan nila tidak berhenti untuk dijual kepada restoran atau pasar tradisional saja, melainkan harus mampu memanfaatkan peluang, dijadikan produk usaha atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khas Bakalan Krajan dalam rangka mendukung kemandirian ekonomi masyarakat lokal.
Ibu-Ibu PKK di RW 5 Bakalan Krajan memberikan komentar positif. Produk inovasi itu mendapat antusias tinggi dari ibu-ibu.
Hal itu membuat tim PPM memberikan dukungan kepada ibu-ibu untuk menjadikan produk ini sebagai bahan UMKM ataupun dijadikan camilan di hari raya nantinya.
"Stik nila ini memiliki rasa yang khas, ikan nila dan rasanya enak, rencana saya ingin mempraktikkan di rumah juga untuk dijadikan camilan dirumah saya," ungkap Etik, salah satu warga.
Adanya inovasi ikan nula juga mendapat dukungan penuh dari Lurah Bakalankrajan, Johan Fuaddy, S.STP, M.Si. Ia berharap produk ini bisa dikenalkan kepada masyarakat Bakalan Krajan dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat.
Melihat respons masyarakat yang antusias dalam membuat produk ini, tim PPM sebagai pemberi ide akan berharap nantinya dapat diterapkan dan dikembangkan untuk menjadi produk UMKM khas Bakalan Krajan.
Tag
Artikel Terkait
-
Pertamina Bawa UMKM Tempe Indonesia Mendunia
-
INACRAFT 2025 Hari Ketiga: Rumah BUMN Dukung UMKM Indonesia, Ajak Pengunjung Dukung Produk Lokal di Pameran INACRAFT
-
UMKM Tulang Punggung Ekonomi, BUMN Hadir Dukung di INACRAFT 2025
-
Berburu Beragam Produk Kerajinan Tangan di Inacraft 2025
-
Erick Thohir: UMKM dan BUMN Tulang Punggung Ekonomi RI
Release
-
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Serta dalam Kegiatan Posyandu
-
Bantu Program Sekolah Kampung, KKN UIN Walisongo Gagas Model Pembelajaran Baru
-
Gowes dan Tanam: Aksi Nyata Menjaga Bumi ala Pencinta Alam UIN Jakarta
-
Ekspor Indonesia Alami Penurunan, Akibat Pandemi Covid-19?
-
Komunikasi Publik dalam Pemilu Lahirkan Pemilih Cerdas dan Berdaulat
Terkini
-
Kaget Menang Usai Janji Pensiun, Eunhyuk Raih Trofi Perdana di Music Bank
-
Ada Dahyun TWICE, Drama Baru Love Me Konfirmasi Para Pemeran Utama
-
Ketika Dua Garis Waktu Bertabrakan: Review Novel 'Bogor Mengaduk Waktu'
-
Lagu IVE 'Attitude': Anthem 2025 untuk Merayakan Keunikan Diri
-
Penolakan Tersirat: Autonomitas Cerpen'Bagaimana Cara Mengatakan Tidak'?