Memperingati Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia, Komunitas Intuisi Kita hadir sebagai Abipraya atau harapan bagi masyarakat di tengah pandemi.
Dalam video dokumenter berdurasi 5 menit 41 detik bertajuk "Abipraya", yang diunggah di akun Instagram @IntuisiKita_, ditampilkan sisi lain dampak pandemi bagi masyarakat kecil.
Pengusaha konveksi Pasar Johar, Wagiman, menuturkan bahwa selama pandemi, pendapatannya berkurang. Sebab, kebutuhan pangan lebih menjadi perhatian dibandingkan sandang.
"Sebagai pengusaha konveksi, pendapatan semenjak pandemi jelas berkurang. Terlebih pembeli sudah merupakan langganan dan pandemi membuat kebutuhan pangan lebih diperlukan daripada sandang," kata Wagiman.
Tak hanya itu, turunya pendapat akibat pandemi turut dirasakan oleh para pekerja jasa transportasi umum. Hal ini dikarenakan mobilisasi masyarakat menurun.
"Sulit mencari penumpang, seringkali saya tidak bisa membayar setoran, sekalipun bisa belum tentu untuk membeli bensin," jelas Masruri, supir angkot kawasan Kota Lama.
Lain halnya dengan Tukinem, penjual bumbu dapur di kawasan Pasar Johar yang mengaku hasil penjualannya masih dirasa cukup, sekalipun tetap menurun.
" Alhamdulillah jualan lancar, meskipun tidak seramai biasanya, sedikitpun tidak masalah asal cukup," tambahnya.
Dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi menjadikan momentum peringatan kemerdekaan Indonesia sebagai refleksi bagi komunitas Intuisi Kita, untuk tangguh dalam berbagai rintangan dan saling bergotong royong.
"Makna kemerdekaan tahun ini tak hanya sebatas kata, tapi waktunya anak bangsa untuk bersatu dalam keberagaman, Bergotong royong dan saling menguatkan," terang Sofarul Wildan, founder Intuisi Kita.
Sofarul Wildan menambahkan, Abipraya menjadikan Intuisi Kita sebagai harapan, senyum dan kebahagiaan bagi banyak orang.
Selain itu hal ini juga dimaksudkan agar Intuisi Kita bisa hadir langsung dan membantu masyarakat yang terdampak pandemi.
"Sudah selayaknya kita sebagai pemuda untuk peka dan inovatif dalam melakukan suatu hal. Terlepas dari beratnya usaha yang telah kita lakukan. Semua itu akan terbayar dengan senyuman dan kebahagiaan dari mereka," imbuh Sofarul.
Sebagai informasi, Intuisi Kita merupakan komunitas sosial dan pendidikan yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Komunitas ini melibatkan pemuda di dalamnya, dalam membantu dan berinovasi untuk kemajuan Indonesia.
Komunitas ini memberikan wadah bagi pemuda dalam melakukan kegiatan yg positif. Selain itu Intuisi Kita merupakan sistem organisasi yang berbasis sukarela ataupun volunteer.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
BRI Liga 1: Pelatih PSM Makassar Usung Misi Khusus ke Markas PSIS Semarang
-
Pos Indonesia Salurkan Bantuan Sembako dan PKH ke 18 Ribu Penerima di Semarang
-
KPK Bakal Lakukan Pemanggilan Kelima untuk Mbak Ita dan Suaminya Pekan Depan
-
Ingatkan ASN Tak Beli Gas LPG 3 Kilogram, DPRD DKI: Bukan Sasaran Subsidi
-
Viral Damkar Respon Permintaan Masyarakat Ganti Lampu: Jangan Menyusahkan..
Release
-
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Serta dalam Kegiatan Posyandu
-
Bantu Program Sekolah Kampung, KKN UIN Walisongo Gagas Model Pembelajaran Baru
-
Gowes dan Tanam: Aksi Nyata Menjaga Bumi ala Pencinta Alam UIN Jakarta
-
Ekspor Indonesia Alami Penurunan, Akibat Pandemi Covid-19?
-
Komunikasi Publik dalam Pemilu Lahirkan Pemilih Cerdas dan Berdaulat
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!