Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu upaya pengimplementasian ilmu yang dimiliki mahasiswa melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Virus Covid-19 yang menyerang Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan terhambatnya kegiatan masyarakat di berbagai sektor kehidupan, salah satunya ialah kegiatan KKN ini.
Guna menangani hal tersebut, Universitas Jember (UNEJ), melakukan terobosan pada kegiatan KKN berupa adanya program KKN Back to Village. Kegiatan KKN BTV-3 UNEJ akan dilakukan mahasiswa secara mandiri di desa asal masing-masing, sehingga membantu mencegah penyebaran Covid-19.
Sebanyak 3.707 mahasiswa Universitas Jember mengikuti kegiatan KKN BTV-3 ini selama 30 hari sejak tanggal 11 Agustus 2021 hingga 9 September 2021.
Salah satu mahasiswa KKN BTV-3 UNEJ, Nurkolifah Khayati dari kelompok 71 dengan pembimbing lapangan Ns. Eka Afdi Septiyono, S.Kep., M.Kep., mengangkat tema “Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19” yang dilaksanakan di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Adanya virus Covid-19 memiliki dampak bagi perekonomian Indonesia baik dalam skala mikro ataupun makro. Dalam skala mikro, keterpurukan ekonomi dapat dilihat dari menurunnya pendapatan para pelaku UMKM dan hilangnya pekerjaan sebagian masyarakat.
Saudari Azizah merupakan salah satu pelaku UMKM yang berada di Desa Pucangan dengan usaha yang bergerak dibidang fashion. UMKM tersebut menjual berbagai kebutuhan sandang seperti baju, jilbab, celana, hingga tas dan jam tangan.
Usaha yang mulai ditekuni saudari Azizah sejak tahun 2018 ini masih terbilang sederhana. Azizah belum memiliki toko yang besar, namun hanya berjualan di rumah dengan etalase kecil sebagai wadah produk yang dijualnya.
Pemasaran produk juga hanya dilakukan melalui aplikasi WhatsApp dan promosi dari mulut ke mulut.
“Kebijakan pembatasan sosial di masa pandemi ini cukup menyulitkan usaha yang saya jalankan, sehingga pendapatan juga ikut menurun drastis," ujar Azizah
Adanya permasalahan tersebut mendorong Nurkolifah Khayati selaku mahasiswa KKN BTV-3 UNEJ untuk membantu mengembangkan usaha milik saudari Azizah. Pelaksanaan kegiatan KKN dilakukan secara offline selama empat minggu.
Pada minggu pertama telah dilakukan diskusi bersama pelaku UMKM dan didapatkan hasil berupa permasalahan pada usaha, yakni menurunnya pendapatan selama pandemi, kurang maksimalnya penggunaan teknologi, belum mempunyai logo, kemasan yang hanya menggunakan plastik, dan pemasaran yang hanya melalui WhatsApp.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Nurkolifah menyusun program kerja yang akan dilakukan pada minggu berikutnya.
Pada minggu kedua dilakukan branding produk dengan membuat logo, pelatihan penggunaan aplikasi canva, dan upgrade kemasan. Pelatihan penggunaan aplikasi Canva dilakukan untuk membuat logo, giving card dan stiker.
Proses pembuatan logo disertai dengan diskusi bersama pelaku UMKM sehingga didapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan. Fungsi lain dari pembuatan logo tersebut adalah untuk memberi identitas toko agar konsumen yang telah membeli produk akan mengetahui dan mengingat bahwa itu produk dari Zizi Store.
Pelaksanaan dilakukan dengan mengubah kemasan dari yang awalnya berupa plastik biasa, menjadi kemasan kardus yang dilapisi kertas, kemudian diberi stiker dan giving card yang telah dibuat sebelumnya. Hal itu membuat kemasan menjadi lebih rapi dan menarik.
Adanya giving card juga akan menambah keindahan dan juga kesan ramah pada konsumen. Kesan tersebut yang nantinya dapat membuat konsumen tertarik untuk membeli kembali produk dari Zizi Store.
Pada minggu ketiga, dilakukan pelatihan inovasi baru berupa paket penjualan (hampers). Produk yang beragam pada UMKKM Zizi Store dapat dimanfaatkan untuk membuat hampers, misalnya menjual tas dan jam tangan dalam satu paket. Hampers dapat juga dipesan sebagai hadiah bagi yang sedang berulang tahun ataupun hadiah wisuda.
Zizi Store akan menyesuaikan isi hampers sesuai pesanan dan tak lupa menambahkan giving card sesuai permintaan dari pelanggan. Dalam pelatihan pembuatan hampers, Nurkolifah memberi masukan berupa penambahan hadiah kecil seperti snack dan masker.
Saudari Azizah menerima masukan tersebut dan ikut mengembangkan dengan memberi ide untuk hadiah kecil lainnya seperti gantungan kunci, permen, ataupun handsanitizer. Paket hampers ini sangat menarik minat dari pembeli terutama dipesan untuk kado bagi orang-orang tersayang.
Selain itu, pada minggu ketiga ini dilakukan pelatihan pengelolaan keuangan dari yang awalnya hanya menggunakan buku tulis biasa menjadi menggunakan aplikasi Buku Kas. Penggunaan aplikasi Buku Kas ini sudah diuji coba oleh pelaku UMKM dan dinilai sangat membantu dalam pencatatan keuangan serta mempermudah dalam pengecekan stok barang.
Pada minggu keempat, dilakukan pelatihan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial dan e-commerce lebih maksimal lagi. Pemasaran yang awalnya hanya melalui WhatsApp akan dikembangkan dengan menggunakan sosial media Facebook dan Instagram serta e-commerce Shopee dan Tokopedia.
Pemasaran melalui berbagai media diharpkan dapat memperluas jangkauan pasar dari produk UMKM Zizi Store, sehingga diharapkan pemesanan produk juga akan meningkat.
“Pemasaran secara digital sangat penting terutama di masa pandemi seperti saat ini. Pemasaran digital akan memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM. Pemasaran digital juga harus diikuti dengan penggunaan teknologi lain seperti penggunaan aplikasi untuk mengedit foto yang akan digunakan sebagai bahan promosi di sosial media maupun di e-commerce nantinya,” ujar Nurkolifah.
Kegiatan KKN yang dilakukan Nurkolifah direspons positif oleh pelaku UMKM saudari Azizah. Saudari Azizah sangat senang dengan adanya pelatihan branding produk melalui penggunaan canva untuk mendesain logo, stiker, hingga giving card juga perbaikan pada kemasan produk yang menjadikan produknya menjadi lebih eye catching.
“Adanya kegiatan KKN yang dilakukan mbak Nurkolifah ini sangat membantu usaha saya berkembang menjadi lebih menarik di pasaran. Pelanggan saya juga bertambah karena pemasaran dilakukan dengan menggunakan Shopee dan Tokopedia. Pemesanan produk saya pun ikut meningkat dengan adanya inovasi hampers penjualan,” lanjut Azizah.
(Nurkolifah Khayati/Ns. Eka Afdi Septiyono, S.Kep., M. Kep./Pucangan, Montong, Tuban/71).
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
KUR BRI Buktikan Bisa Naikkan Pendapatan UMKM, Sistem Graduasi Jadi Salah Satu Kunci
-
Alasan KUR Tidak Masuk Program Penghapusan Utang UMKM, Pengamat Soroti Tantangannya
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
-
Rawan Tak Tepat Sasaran, Kebijakan Hapus Buku Kredit UMKM Butuh Kajian Lagi
Release
-
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Serta dalam Kegiatan Posyandu
-
Bantu Program Sekolah Kampung, KKN UIN Walisongo Gagas Model Pembelajaran Baru
-
Gowes dan Tanam: Aksi Nyata Menjaga Bumi ala Pencinta Alam UIN Jakarta
-
Ekspor Indonesia Alami Penurunan, Akibat Pandemi Covid-19?
-
Komunikasi Publik dalam Pemilu Lahirkan Pemilih Cerdas dan Berdaulat
Terkini
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
-
Lolos Semifinal China Masters 2024, Jonatan Christie Dihadang Shi Yu Qi
-
Ulasan Novel Hotel Royal Costanza: Kisah Seorang Jurnalis yang Disandera
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
Usai Kualifikasi Piala Dunia, STY Langsung Dihadapkan Misi Juara AFF Cup?